Mohon tunggu...
Herdian Armandhani
Herdian Armandhani Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Kalau Tidak Mampu untuk Menjadi Pohon Beringin yang Kuat untuk Berteduh, Jadilah Saja Semak Belukar yang Sisinya Terdapat Jalan Setapak Menuju Telaga Air

Selanjutnya

Tutup

Nature

Membawa Tas Belanja Pribadi Dapat Mengurangi Banyaknya Sampah Plastik

25 April 2014   03:27 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:13 828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan zaman telah merubah kebiasaan-kebiasaan lama seseorang yang awalnya tidak praktis menjadi lebih mudah. Namun, perubahan selamanya tidak mendatangkan sebuah kebaikan dalam jangka panjang. Sebuah perubahan dapat membuat efek domino yang bisa mendatangkan bahaya yang jauh lebih besar daripada kemudahan semua yang didapatkan.Salah satunya adalah tradisi berbelanja yang dilakukan kaum ibu ketika sedang berkunjung ke pasar tradisional. Beberapa waktu yang lalu penulis sedang mencari buah pisang untuk dikonsumsi sehari-hari di sebuah Pasar. Tak sengaja penulis memperhatikan para kaum hawa yang didominasi oleh ibu rumah tangga berbelanja kebutuhan sehari hari seperti daging ayam, daging ikan, sayur-mayur, buah-buahan, hingga bumbu masak. Sebenarnya tidak ada barang yang aneh saat para kaum hawa ini berbelanja kebutuhan sehari-hari rumah tangga mereka. Hal yang menjadi perhatian penulis adalah para kaum hawa dizaman yang sudah sangat modern ini sangat jarang sekali yang membawa tas belanja sendiri. Bisa dihitung dengan jari para kaum wanita yang membawa tas belanja pribadi. Kebanyakan dari mereka lebih suka menggunakan tas kresek plastik yang diberikan pedagang di Pasar saat melakukan transaksi jual beli .

Tas kresek umumnya setelah selesai digunakan oleh seseorang langsung dibuang begitu saja. Bila seorang ibu-bi bisa membawa satu hingga lebih tas kresek saat berbelanja. Mungkin bisa ratusan jumlah tas kresek yang akan dibuang dan tidak dipergunakan lagi akan menjadi sampah. Ini baru perkiraan jumlah tas kresek yang akan dibuang. Bila dalam suatu kota terdapat banyak pasar tradisional bisa saja sampah plastik hasil pembuangan tas kresek per harinya akan menjadi ribuan bahkan jutaan kubik. Tas kresek yang terbuat dari bahan plastik bila ditimbun ditanah tidak akan hancur dalam jangka waktu ratusan tahun. Sangat susah untuk diurai oleh mikroorganisme yang ada dalam tanah. Sedangkan, plastik apabila dibuang ke aliran sungai akan menyebabkan banjir. Bila saat berbelanja para ibu menghasilkan sampah plastik tentu di tempat pembuangan sampah bisa dipastikan sampah plastik akan menjadi gunungan bukit.

Sebaiknya para kaum ibu saat berbelanja ke Pasar Tradisional kembalimembawa tas belanja pribadi. Memang kadang-kadang akan malas dan terkesan kuno membawa tas belanja pribadi. Namun, denga membawa tas belanja pribadi dapat mengurangi sampah plastik berupa tas kresek yang dihasilkan setiap harinya saat transaksi jual beli di pasar tradisional. Sedangkan bila kita ke supermarket lebih baik membawa tas belanja pribadi yang berbentuk tas kain supaya lebih fleksibel. Kurangi sampah plastik, untuk bumi yang lebih baik.

[caption id="attachment_321253" align="aligncenter" width="300" caption="Tas Belanja Pribadi yang lazim digunakan saat berbelanja ke Pasar Tradisional (Sumber :www.kopimaya.com)"][/caption]


[caption id="attachment_321256" align="aligncenter" width="300" caption="Tas Belanja yang lazim digunakan saat berbelanja di Supermarket/Mall (sumber : www.tamimibox.blogspot.com)"]

13983459431170330048
13983459431170330048
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun