Mohon tunggu...
Herdian Armandhani
Herdian Armandhani Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Kalau Tidak Mampu untuk Menjadi Pohon Beringin yang Kuat untuk Berteduh, Jadilah Saja Semak Belukar yang Sisinya Terdapat Jalan Setapak Menuju Telaga Air

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Berbagi Ilmu Menulis Buku Bersama Ahmad Rosadi Lubis ( Rangkaian 1st Bali Islamic Book Fair)

29 April 2014   06:39 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:05 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ketiga (28/4) pelaksanaan Ist Bali Islamic Book Fair yang diadakan di Exhibition Hall Denpasar Junction ternyata banyak menyimpan kejutan bagi masyarakat yang datang. Selain ada pameran buku dan dijual dengan harga yang cukup murah. Pengunjung juga dapat menyaksikan seminar-seminar dengan pembicara yang luar biasa dan tanpa dipungut biaya. Perjalanan kali ini penulis berkunjung ke area 1st Bali Ismalic Book Fair untuk menyaksikan bedah buku berjudul Setetes Embun di ujung Denpasar. Buku tersebut merupakan karangan seorang motivator, pendakwah, dan aktivitas kemanusian yaitu Ahmad Rosadi Lubis,SH atau akrab dipanggil Bang Lubis. Sebelum acara bedah buku dimulai pengunjung disuguhi lantunan lagu akustik dari band bernafas islami bernama Blanke Frame. Bertindak sebagai host acara yaitu Bagus Adi membuka acara bedah buku dengan lawakan jenaka khas stand up comedy sehingga para pengunjung tertawa terpingkal-pingkal.

Acara bedah buku dimulai pukul 19.30 wita setelah shalat Isya ditunaikan.Yefri ramadhan selaku moderator sebelum pembicara bedah buku Kang Lubis naik ketas panggung membacakan biodata dan pengalaman organisasi pria yang lahir di Brastagi, Sumatera Utara ini. Di awal perbincangan Bang Lubis bertutur bahwa buku berjudul Setetes Embun di Ujung Denpasar dibuat berawal dari seorang penggemarnya yang rutin membaca catatan-catatannyadi blog. Kemudian si pembaca ini menawarkan Bang Lubis untuk membiayai operasional pembuatan buku perdananya. Soal pemilihan judul yang berkaitan dengan kejadian alam yakni embun sebenarnya memiliki makna tesendiri.Sebagian catatan-catatan Bang Lubis didapatkan dari ide di pagi hari.

Buku berjudul Setetes Embun di Ujung Denpasar dicetak dengan ukuran yang mini dan terdiri dari kertas paper book agar masarakat yang membeli buku ini bisa membacanya dimanapun dan tidak memberatkan mereka yang sedang membaca. Bang Lubis juga membagikan tips agar menciptakan tuliasan yang baik yaitumenulis apapaun itu harus dalam kondisi yang tenang. Jika perlu menulilah ditemapat yang jauh dari keramaian dan tanpa ada sesorang yang mengganggu kita. Buku Setetes Embun di ujng Denpasar cocok sekali untuk para Ayah yang ingin mendidik anak-anak mereka menjadi generasi yang memiliki akhlak mulia.

[caption id="attachment_321752" align="aligncenter" width="300" caption="Penulis Ahmad Rosadi Lubis,SH Berbagi Ilmu Menulis di 1st Islamic Book Fair (Sumber :Dok.Pri)"][/caption]

[caption id="attachment_321753" align="aligncenter" width="300" caption="Buku karangan Bang Lubis yang berawal dari catatan-catatan di blog (Sumber :Dok.Pri)"]

13987029222091273726
13987029222091273726
[/caption]

[caption id="attachment_321754" align="aligncenter" width="300" caption="Penonton yang hadir dalam bedah buku karangan Bang Lubis (Sumber : Dok.Pri)"]

139870302589093680
139870302589093680
[/caption]


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun