Mohon tunggu...
Herdian Armandhani
Herdian Armandhani Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Kalau Tidak Mampu untuk Menjadi Pohon Beringin yang Kuat untuk Berteduh, Jadilah Saja Semak Belukar yang Sisinya Terdapat Jalan Setapak Menuju Telaga Air

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Film The Amazing Spiderman 2 Memakan Korban Jiwa

2 Mei 2014   03:02 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:57 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Nampaknya kehebatan para super hero buatan sineas Hollywood memang sangat luar biasa dimata seorang anak kecil. Para tokoh superhero dalam film yang memiliki kekuatan fisik yang luar biasa dan dapat mengalahkan setiap musuh-musuhnya di setiap sekuel akan terus terekam dibenak anak kecil untuk terus menonton episode selanjutnya dan bisa jadi anak kecil yang menonton tayangan superhero akan menjadi fans fanatik. Tidak selamanya tayangan film suoerhero itu baik buat ditonton seorang anak kecil. Tayangan film superhero juga bisa memiliki dampak buruk bagi psikologis seorang anak kecil dan bahkan menelan korban jiwa. Salah satunya terjadi pada Valentino siswa sekolah taman kanak-kanak Paris School ini nekat mengakhiri hidupnya gara-gara dilarang menonton film The Amazing Spiderman 2. Valentino tewas setelah terjun bebas dari lantai 19 kamar 28 Tower 2B Apartemen Laguna, Penjaringan,Jakarta Utara.

Valentino sebelum kejadian naas itu terjadi ternyata diketahui kecewa oleh ibundanya karena ibunya tidak mengantarkan dirinya ke bioskop. Ibu Valentino sendiri juga sibuk mengurus adiknya pada saat kejadiaan tragis ini terjadi. Valentino kemudian mengunci diri di kamarrnya kemudian langsung melompat ke jendela. Ibunda Valentino sendiri sudah meminta pihak teknisi apartemen Laguna untuk membuka pintu.Ternyata Valentino sudah terjun bebas dari lantai 19 . Tubuh Valentino selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit terdekat dan diketahui penyebab kematiannya adalah retak di kepala dan dagu serta kakinya patah. Sebaiknya bagi pemilik bioskop yang menayangkan film-film hendaknya memberikan batasan umur bagi pengunjung yang akan menonton. Kasus tewasnya Valentino membuktikan bahwa film Superhero bukanlah tayangan yang pas ditonton oleh anak yang belum cukup umur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun