Kota Kediri, Jawa Timur merupakan kampung halaman penulis. Sudah setahun lamanya penulis tidak pulang kampung karena kesibukan dan juga kegiatan organisasi yang penulis ikuti. Pulang kampung ke Kota Kediri kali ini dalam rangka menghadiri pernikahan saudara sepupu perempuan penulis. Penulis ke Kota Kediri dengan menggunakan pesawat dan mobil. Penulis yang tinggal di Kota Denpasar menggunakan pesawat salah satu maskapai penerbangan yang ada di Indonesia dari Bandara Internasional I Gusti Ngurai Rah menuju Bandara Internasinal Djuanda di Surabaya. Masih segar dalam ingatan penulis pada tanggal 13 Februari 2014 lalu Kota Kediri terkena dampak erupsi dari Gunung Kelud yang sangat dahsyat. Meskipun sudah empat bulan berlalu terkena bencana alam saat ini roda perekenomian Kota Kediri sudah kembali berjalan seperti biasa. Tidak ada lagi kabut debu vulkanik, namun pasir-pasir sisa muntahan Gunung Kelud yang maha dahsyat masih dapat penulis jumpai di sekita pekarangan rumah penduduk. Ada juga karung-karung debu vulkanik yang di kumpulkan di kediaman warga dan belum dibuang.
Penulis di Kota Kediri dari tanggal 13 sampai dengan 18 Juni 2014 saja. Singkat memang, tapi banyak yang bisa penulis bagikan kepada anda semua tentang hal-hal yang sangat menarik di Kota Kediri. Banyak wisata kuliner, lokasi wisata, hingga lokasi oleh-oleh bisa anda bagikan ke tetangga dan tean kantor ketika bertolak dari Kota Kediri. Wisata kuliner yang selalu penulis tidak pernah lewatkan ada kuliner soto ayam. Penulis memiliki tempat favorit dan selalu menjadi favorit kunjungan wisata kuliner oleh keluarga besar penulis. Nama kedai soto ayam yang penulis kunjungi ketika malam hari adalah Sentra Soto Ayam Bok Ijo di daerah Terminal Tamanan Kediri. Lokasi Sentra Soto Ayam Bok Ijo bila anda bingung carilah arah jurusan menuju Wisata Rohani Gua Maria Lourdes. Pelanggan Sentra Soto Ayam Bok Ijo ini mulai dari kalangan pengusaha, pejabat, anak muda hingga orang biasa.
Hal yang membuat soto ayam bok ijo laris manis dipadati oleh penikmat kuliner adalah cita rasanya yang berbeda dari soto ayam kebanyakan. Selain itu juga soto ayam bok ijo menggunakan daging ayam kampung sehingga lemaknya tidak terlalu banyak . Soto ayam bok ijo satu porsi dijual Rp 5.000saja. Bila anda ingin menggunakan dada ayam harganya menjadi Rp 15.000, paha Rp 11.000, Sayap/porsi Rp 13.000, Kulit/Porsi 13.000, Uritan Rp 9.000, Ati Ampela Rp 9.000 dan nasi putih Rp 2.000. Daging ayam kampung juga bisa dibakar dengan bumbu kecap dan sangatlah nikmat disantap selagi hangat.
Tempat destinasi wisata yang penulis kunjungi ada tiga tempat di Kota Kediri. Pertama adalah Monumen Simpang Lima Gumul. Penulis mengunjungi monument Simpang Lima Gumul pada malam hari karena pemandangan lampunya yang menarik. Kendaraan roda dua dan empat diparkir di parkiran bawah tanah. Monumen Simpang Lima Gumul banyak dikunjungi anak muda untuk jogging yang suka olahraga, fotografi yang suka mengabadikan gambar, hingga komunitas motor dan mobil. Monumen Simpang Lima Gumul Mirip Monumen yang ada di Jerman. Monumen Simpang Lima Gumul juga pernah mengadakan kampanye matikan lampu selama satu jam yang dimotori oleh komunitas +60 Earth Hour Kediri.
Lokasi wisata selanjutnya adalah Taman Makam Pahlawan Brawijaya di Kota Kediri. Penulis berzirah ke makam almarhum kakek penulis( Bapak dari Ibunda). Almarhum kakek penulis yang bernama H. Soeprapto merupakan pejuang veteran NKRI. Beliau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan ini sudah sepuluh tahun lamanya. Saat dimakamkan dulu, almarhum kakek penulis diupacarai militer oleh markas TNI setempat. Di Taman Makam Pahlawan Brawijaya ini ada sekita 900 pejuang yang dimakamkan dari pejuang yang tidak diketahui namanya hingga yang wafat setelah Indonesia Merdeka. Setiap tanggal-tanggal tertentu di Taman Makam Pahlawan Brawijaya Kota Kediri diadakan prosesi tabur bunga untuk menghormati jasa para pahlawan.
Beralih ke lokasi wisata selanjutnya penulis melanjutkan ziarah ke Komplek Pemakaman Setono Gedhong. Disini penulis berziarah ke Makam Almarhum Kakek (Bapak dari Ayah) bernama Kasmiran Handiwinoto. Almarhum kakek juga merupakan veteran pejuang kemerdekaan Republik Indonesia. Beliau wafat pada tahun 1987 silam atau empat tahun sebelum penulis dilahirkan. Harusnya almarhum kakek dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Brawijaya Kota Kediri. Namun, karena ada dokumen yang hilang untuk mengurusi pemakaman di TMP setempat akhirnya almarhum kakek dimakamkan disana. Ibunda Ayah juga kebetulan dimakamkan disini. Nenek wafat pada tahun 2013 yang lalu karena sakit. Di Komplek pemakaman Setono Gedhong juga dimakamkan pendiri Kota Kediri yaitu Syech Al Wasil. Komplek Pemakaman Setono Gedhong merupakan komplek pemakaman tertua di Kota Kediri.
Untuk oleh-oleh berupa makanan sendiri ada dua lokasi yang dapat penulis sarankan. Di Jalan Yos Sudarso Kota Kediri ada perusahaan tahu takwa dan tahu putih pong yang terkenal bermerek dagang Poo. Disini dijual berbagai panganan yang berbahan tahu. Penulis paling menggemari kripik tahu yang rasanya renyah dan gurih. Harganya pun tak mahal, cukup merogoh kocek Rp 9.000 saj sudah bisa membawa pulang kripik tahu yang bisa untuk menemani menonton piala dunia semalaman. Di Kota Kediri juga terkenal dengan jajanan Gethuk Gedang yang rasanya sangat manis dan lembut. Tempat penjualan gethuk gedang yang terkenal ada di jalan Kusuma Bangsa No.11 Kediri. Namanya Toko Oleh-Oleh Pemuda Dua. Disini juga menjual kerajinan yang terbuat dari rotan.
[caption id="attachment_330168" align="aligncenter" width="300" caption="Lokasi Soto Ayam bok Ijo (sumber :dok.pri)"][/caption]
[caption id="attachment_330170" align="aligncenter" width="300" caption="Lezatnya Soto Bok Ijo (Sumber : Dok.Pri)"]
[caption id="attachment_330171" align="aligncenter" width="300" caption="Simpang Lima Gumul (Sumber : Dok. Pri)"]
[caption id="attachment_330172" align="aligncenter" width="300" caption="Oleh-oleh Aneka Jajanan berbahan dasar Tahu (sumber : Dok.Pri)"]
