[caption id="attachment_334874" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana Alun-alun Kota Denpasar Saat Malam hari (Sumber : Dok.Pri)"][/caption]
[caption id="attachment_334875" align="aligncenter" width="300" caption="Anak-anak kecil yang sedang naik odong-odong (Sumber : Dok .Pri)"]
Libur akhir pekan tak jarang dihabiskan untuk berlibur bersama keluarga keluar kota mengunjungi destinasi wisata yang memiliki wahana bermain ataupun ke tempat wisata alam yang memberikan relaksasi dari hiruk pikuk perkotaan yang sangat padat kendaraan. Namun, kunjungan wisata keluar kota ini seringkali memerlukan pembiayaan yang sangat banyak dan juga membutuhkan transportasi yang nyaman untuk menuju kesana. Bagi anda yang seorang pekerja dan hampir dipastikan lembur untuk menyelesaikan pekerjaan tambahan di kantor kondisi yang sangat sibuk ini menjauhkan ada dengan keluarga anda. Bagi yang sudah berkeluarga dan memiliki anak yang masih balita dan sekolah dasar, berkumpul bersama keluarga diakhir pekan merupakan sebuah keharusan. Berkumpul bersama keluarga diakhir pekan akan lebih mendekatkan ikatan batin antara seorang ayah/ ibu dengan anak mereka.
Salah satu alternatif berwisata bersama anak-anak kita ditengah aktifitas kantor yang sangat menumpuk dan harus segera diselesaikan adalah berkunjung ke Alun-alun Kota. Disetiap daerah yang ada di Indonesia, keberadaan alun-alun kota selalu menjadi episentrum magnet untuk berkumpul para warganya untuk menghabiskan akhir pekan maupun untuk kegiatan-kegiatan yang bisa menarik keramaian khalayak umum. Masyrakat yang menghabiskan akhir pekan di Alun-alun Kota biasanya melakukan aktivitas bercengkrama dengan anak mereka, jogging, wisata kulineryang ditawarkan pedagang kaki lima, ikutan gerak jalan santai, menyaksikan kegiatan yang diadakan pemerintah kota setempat, sampai menjadi lokasi berkumpul komunitas anak muda untuk kegiatan positif.
Seperti hanya di Kota Denpasar yang menjadi jantung perekonomian Provinsi Bali. Kota Denpasar memiliki alun-alun kota yang berbentuk lapangan yang sangat luas. Nama Alun-alun Kota Denpasar dahulu disebut Lapangan Puputan Badung. Sekarang Alun-Alun ini dinamakan Lapangan I Gusti Ngurah Made Agung. Lapangan ini perada di bersebelahan dengan Museum Bali, Patung Catur Muka, Pura Jagadnatha, dan Markas Militer. Ditengah lapangan ini berdiri patung berukuran sedang sekelompok pejuang Bali yang membawa bamboo runcing. Lapangan ini ditumbuhi rerumputan yang sangat hijau dan pepohonan yang sangat rindang. Di sebelah utara ada panggung berukuran sedang untuk lokasi pertunjukanan kegiatan tertentu misalnya Hari JadiKODAM XI Udayana.
Pada malam hari suasana di Alun-alun Kota Denpasar sangat ramai. Banyak para orang tua dan anak-anak kecil bermain dan berlarian tanpa harusterganggu dengan ramainya jalan. Ada pedagang yang menjual balon yang diisi gas helium, balon tokoh-tokoh kartun yang diisi gas helium,pedagang yang menjual bola, pedagang yang menjual balon gelembungyang ditiupkan, dan yang menjadi primadona anak-anak kecil adalah pedagang yang membawa wahana odong-odong. Odong-odong adalah wahana seperti kuda-kudaan dan kendaraaan yang dihias dengan lampu warna-wani. Cara bermainnya, para orang tua menaikkan anaknya kewahanaini. Kemudian si pedagan odong-odong memnutarkan lagu anak-anak sambil mengayuh sehingga wahana ini berjalan. Sangat sederhana permainan ini, tapi cukup menghibur para anak kecil menghabiskan malam bersama orang tua mereka. Satu kali lagu diputar dikenakan biaya Rp 2.000 saja. Berlaku untuk kelipatan selanjutnya setiap lagu anak-anak berakhir. Disarankan saat mengunjungi Alun-alun Kota Denpasar menggunakan kendaraan roda dua saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H