[caption id="attachment_349008" align="aligncenter" width="300" caption="Kios Bu Rudy (Sumber : Dok.Pri)"][/caption]
[caption id="attachment_349009" align="aligncenter" width="300" caption="Sambel yang benar-benar menggoyang lidah (Sumber : Dok.Pri)"]
Masyarakat di Indonesia selalu tidak dipisahkan dari yang namanya sambal dalam santapan makanannya. Sambal sudah dikenal hampir diseluruh pelosok tanah air. Sambal sendiri terbuat dari olahan cabai yang diulek dan dihancurkan sampai halus. Olahan sambal bisa dicampur dengan terasi, bawang, hingga tomat. Orang yang sedang sakit dan tidak memiliki nafsu makan dengan mencampurkan sambal dalam santapan menu makannya dapat dengan lahap mengabiskan makanan yang dihidangkan. Sambal menjadi pendamping wajib menu makanan apapun jenisnya entah itu soto, lalapan, mie goreng, nasi goring, rawon, sop, gorengan, bubur, dan masih banyak lagi menu-menu kuliner nusantara yang sangat nikmat disantap bersama sambal. Jenis sambal juga beragam seperti sambal terasi, sambal cabai hijau, sambal terong, sambal bacak, sambal bawang, sambal matah,dan masih banyak lagi varian sambal yang benar-benar nikmat menggoyang lidah kita.
Beberapa pecan yang lalu saat penulis berkunjung ke Surabaya dalam rangka liburan dan jalan-jalan. Saat akan pulang ke kota penulis tinggal, ingin rasanya mencari oleh-oleh makanan atau jajan yang berbeda dari kota-kota yang pernah penulis singgahi selama ini. Teman penulis yang mengantarkan penulis selama jalan-jalan di Kota Surabaya bernamaDito Hutama pun menyarankan penulis untuk mencari oleh-oleh sambal. Dalam benak penulis yang kebetulan penyuka sambal langsung setuju dengan usul kawan penulis tersebut. Kami pun melaju ke Jalan Anjasmoro no. 45 Surabaya. Rupanya kawan penulis ini mengantarkan kesebuah depot yang bernama Bu Rudy. Saat penulis masuk ke dalam depot yang berbentuk mini swalayan tersebut penulis melihat berbagai panganan dan jajanan yang cukup lezat untuk dijadikan oleh-oleh.
Tapi seperti diawal perbincangan dengan kawan penulis, penulis ingin mencari oleh-oleh yang berbeda dari biasanya yaitu sambal. Penulis langsung mencari rak sambal didalam kios Bu Rudy. Di kios Bu Rudy tersedia berbagai macam sambal tapi menurut pramuniaga disana yang paling menjadi primadona pengunjung adalah sambal bawang. Penulis membeli sambal bawang sejumlah lima botol kecil. Sambal yang dijual disana tanpa bahan pengawet dan hanya bertahan lima hari. Ada baiknya sambal dimasukkan ke lemari es sehingga bisa tahan lama. Harga per botol sambal Bu Rudy dihargai Rp 17.500. Sangat murah dan terjangkau untuk penikmat sambal seperti penulis. Walaupun hanya membeli lima botol saja disini melayani paket bungkus dengan kardus tanpa dikenakan biaya. Lumayan juga tidak perlu menenteng dengan tas keresek. Saat sudah pulang ke Kota Penulis dan mencoba menikmati sambal dengan menu rumahan rasa sambel ini sangat pedas namun juga gurih. Tertarik untuk menikmati sambal ini? Bagi anda yang memiliki sakit maag tidak disarankan untuk mengonsumsi sambal ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H