Kemilau pasir putih menemani deru angin khatulistiwa
Kicauanburung dari tanah surga berpantulan menggema di angkasa raya
Rimbunan pohon berkerumun membentuk gugusansaling beradu kerindangan
Kemolekan Menjangan mempesona pandangan jutaan mata jiwa petualang
Sejengkal tanah Dewata berbagi di ujung Nusantara
Lautan biru membentang, membisikkan sebuah kenangan
Warna-warni koral berpadu dalam harmoni riak gelombang
Pasukan ikan menari, merayu, berpose malu-malu saling pandang dikeheningan menjangan
Tak lebih elok dari Atlantis dongeng masa lalu
Penyelam gagah berani menelusuri setiap jengkal rahasia surga bawah laut
Barisan terumbu karang , menguji nyali, menunggu insan pemberani
Meneropong alam bebas, menarik semua imajinasi liar ,menjadi penghuni abadi menjangan
Sejenak berkhayal, bermetafora merajut asa menjadi sang raja lautan
Aura pulau menjangan menggetarkan jiwa di Bumi milik Sang Hyang Widhi Wasa
Bibir tak hentinya berucap takjub, sekonyong-konyong terbius,
tersihir untaian harta di muara samudra
Lalu, para bule tak sabar menerjunkan diri, mengambil ancang- ancang, memulai hitungan
mundur, segera meluncur seirama arus laut.
gelembung-gelembung oksigen menyeruak gaduh
anemon laut bergoyang indah bak biduan
bintang lautrupanya ingin menjadi primadona diantara atraksi fantasi menjangan
sang surya pun tak mau kalah, ikut menembus menjangan dari atap langit dibalik awan
bingkai keindahan negeri seribu pura terbalut dalam Tri Hita Karana
urat nadi pulau tanpa penghuni , mendamaikan hati, menggaungkan kesunyian
Menjangan, tak kan lekang oleh zaman, bertabur hiasan ciptaan Tuhan
Denpasar, 30 Oktober 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H