Mohon tunggu...
Herdian Armandhani
Herdian Armandhani Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Kalau Tidak Mampu untuk Menjadi Pohon Beringin yang Kuat untuk Berteduh, Jadilah Saja Semak Belukar yang Sisinya Terdapat Jalan Setapak Menuju Telaga Air

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Brain Wash dan Doktrinisasi Organisasi Gema Pembebasan untuk Membenci Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

7 Desember 2014   15:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:52 950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para pemuda dan mahasiswa muslim yang ada di Indonesia sebaiknyaberhati-hati dengan organisasi baru yang beraliran yang mengarah ke gerakan anti pluralisme. Beberapa bulan ini organisasi tersebut gencar masuk ke kampus dan universitas-universitas yang ada di Indonesia untuk menyebarkan paham khilafah. Nama organisasi ini adalah Gema Pembebasan yang juga merupakan organisasi sayap dari Hizbut Tahrir Indonesia. Organisasi Gema Pembebasan hingga detik ini aktif merekrut pemuda dan mahasiswa muslim untuk bergabung dan bergerak didalamnya. Organisasi ini tidak menyukai paham demokrasi yang dianut di Negara Indoneisa karena dianggap sebagai produk liberalis dan kapitalis. Gema Pembebasan juga tidak menyukai Pancasila sebagai ideology Negara, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, dan Bhineka Tunggal Ika yang menjadi empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara.

Padahal kita tahu sendiri bahwa rumusan pancasila dibuat oleh para pendiri bangsa kita yang mayoritas adalah beragama Islam dan juga dari penganut keyakinan lain. Pancasila merupakan barometer untuk menjalankan kehidupan bernegara di Indonesia. Dikhawatirkan organisasi Gema Pembebasan dalam jangka panjang bisa membuat Negara tandingan dengan label Negara Islam seperti yang dilakukan oleh Darur Islam /Negara Islam Indonesia (DI/TII) dan ISIS yang sudah membunuh banyak warga sipil di Negara Timur Tengah. Banyak pemuda dan mahasiswa muslim yang akhirnya tergoda dan memutuskan bergabung dengan organisasi Gema Pembebasan karena didalam cermah para aktivisnya selalu mengatasnamakan dengan perjuangan Nabi Muhammad saw 14 abad silam di KotaMakkah dan Madinah. Gema Pembebasan juga melakukan sebuah brain wash dan doktrinisasi kepada pemuda dan mahasiswa muslim bahwa cara satu-satunya untuk membuat Negara Indonesia menjadi sejahtera rakyatnya harus dengan menegakkan khilafah di Indonesia.

Di sosial media organisasi Gema Pembebasan juga kerapkali mengirimkan sebuah tautan menganai bobroknya pemerintahan Indonesia dan juga kelemahan empat pilar yang ada di Indonesia sehingga konsep Khilafah yang mereka dengung-dengungkanadalah cara terbaik untuk menyelamatkan bangsa ini. Konsep Khilafah tidak cocok diterapkan di Indonesia karena Indonesia adalah Negara yang terdiri dari bermacam-macam agama (enam agama yang diakai saat) ini dan juga berbagai suku. Seseorang yang sudah bergabung menjadi anggota Gema Pembebasan sangat mudah diketahui karena didalam pembicaraannya selalu diselipkan dengan konsep ideology khilafah dan cenderung terkesan mengajak bergabung ke organisasi ini. Mungkin saat ini Gema Pembebasan belum dianggap sebagai bahaya laten seperti pemberontakan Partai Komunis Indonesia tahun 1948 di Madiun dan tahun 1965 di Jakarta. Tetapi, lima sampai sepuluh tahun lagi organisasi ini bisa menjadi sesuatu yang sangat mengancam kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Organisasi Gema Pembebasan didalam melakukan aksi diskusi maupun gerakan dakwah mereka selalu mencatut logo organisasi pemuda dan mahasiswa islam lainnya. Padahal jelas-jelas organisasi pemuda dan mahasiswa islam tidak turut berpartisipasi di dalamnya. Gema Pembebasan melakukan segala macam cara untuk bisa mengambil simpati para pemuda dan mahasiswa Islam di Indonesia termasuk pencatutan logo organisasi islam lainnya yang mendukung empat pilar kebangsaan dan bernegara. Gema Pembebasan tidak menyukai seseorang yang bukan merupakan bagian dari agama yang mereka anut (anti pluralism).

Untuk itu kepada seluruh pemuda dan mahasiswa muslim di Indonesia diharapkan berhati-hati dengan para aktivis organisasi Gema Pembebasan yang dengan ramah dan santun mendekatidengan mengajak diskusi maupun ke kegiatan yang mereka selenggarakan. Strategi organisasi ini untuk memperbanyak anggotanya juga telah menyusup ke organisasi lembaga dakwah kampus (LDK). Siapapun mereka yang ingin menghapus dan mengubah empat pilar kehidupan berbangasa dan bernegara bisa dikatakan sebagai sebuah tindakan maker dan dapat dikenakan sanksi pidana. Semoga mahasiswa dan pemuda muslim yang ada di Indonesia tidak terjerumus untuk bergabung di dalam organisasi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun