Mohon tunggu...
Herdian Armandhani
Herdian Armandhani Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Kalau Tidak Mampu untuk Menjadi Pohon Beringin yang Kuat untuk Berteduh, Jadilah Saja Semak Belukar yang Sisinya Terdapat Jalan Setapak Menuju Telaga Air

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perang Kembang Api dan Petasan Sebelum Pergantian Tahun Dimulai

11 Desember 2014   01:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:34 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih ada sekitar21 hari seluruh masyarakat di dunia akan meninggalkan tahun 2014 menuju tahun 2015. Setiap pergantian tahun masehi masyarakat di seantero dunia banyak yang merayakannya dengan pesta kembang api yang sangat indah dan sangat mempesona langit malam. Aroma bubuk mesiu begitu tajamterasa di indera penciuma kita tatkala pesta kembang api usai meledak di angkasa yang begitu luas. Perhelatan pergantian tahun baru masehi pun demikian dirasakan oleh jutaan masyarakat di Indonesia. Bedanya di Indonesia selain kembang api dalam merayakan pergantian tahun masehi, segelintir masyarakat menggunakan mercon untuk meramaikan sehingga bunyi ledakan yang sangat kencang akan terdengar memekakkan telinga. Namun sangat disayangkan banyak masyarakat di Indonesia terutama kalangan anak-anak yang sudah membeli dan menyalakan kembang api dan juga menyalakan petasan tanpa izin dari orang tua.

Menjelang petang kumpulan anak kecil tanpa sepengetahuan orang tua mereka dengan asyiknya ramai-ramai menyalakan kembang api dan petasan. Hal yang wajar bila saat pergantian tahun menyalakan kembang api dan petasan. Tetapi menyalakan kembang api dan petasan sebelum pergantian tahun baru malah akan membuat tetangga yang beraada di dekat anak-anak kecil ini bermain malah akan merasa terganggu dan bisa menimbulkan perselisihan. Para orang tua yang memiliki buah hati yang telah memiliki kembang api dan petasan untuk dimainkan hendaklah lebih bijaksana dan arif. Para orang tua harusnya bisa memberitahu dan mengingatkan bahwa menyalakan kembang api dan petasan sebelum tahun baru bukanlah tindakan yang baik. Orang tua yang peduli terhadap anak mereka harusnya melarang buah hati mereka untuk menyalakan mainan yang bisa membakar dan membuat tubuh melepuh bila memainkan tanpa pengawasan. Para anak kecil yang memainkan kembang api dan petasan sebelum tahun baru tanpa pengawan orang tua ini juga bisa membahayakan rumah dari tetangganya sendiri dan bisa menimbulkan bahaya kebakaran secara berjamaah.

Pihak berwajib dan polisi pamong praja juga harus melakukan razia dan penertitaban terhadappara pedagang yang menjual kembang api dan petasan tanpa izin alias illegal. Para pedagang yang nakal umumnya menjual paket kembang api dan petasan dari pembuat kerajinan kembang api dan petasa yang standar keamanannya kurang sehingga bila dinyalakan bukannya kembang api dan petasan meluncur ke angkasa tapi malah meledak dianggota tubuh seperti dada, perut, kaki, bahkan kepala. Kembang api dan petasa ibarat pisau bermata dua. Ia akan menjadi hiburan yang menarik bila dengan hati-hati. Sebaliknya akan menimbulkan korban jiwa bila dilakukan dengan lalai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun