Mohon tunggu...
Arman Batara
Arman Batara Mohon Tunggu... Editor - Penggiat Literasi Media

Tak ada manusia yang mampu menghindari dari kematian. Lantas, apa yang akan kamu sombongkan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mempersiapkan Manusia yang Cerdas

29 Juli 2021   07:13 Diperbarui: 29 Juli 2021   07:30 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siap sih manusia yang tak ingin memiliki kecerdasan? Pastinya semuanya menjawab mau. Begitupun diri kita, banyak cara ko agar kita bisa menjadi cerdas, salah satunya dengan menjalankan pendidikan formal, non formal maupun informal.

Apa sih pendidikan formal? Pendidikan formal merupakan pendidikan yang didapat dari sekolah dengan cara sistematis, bertingkat atau berjenjang.

Lalu apa pengertian pendidikan nonformal? Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang juga.

Hasil pendidikannya dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah, melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.

Lalu apa nih pendidikan informal? Pendidikan informal adalah pendidikan yang didapat dari lingkungan, keluarga atau pun saat kita sedang berdiskusi, seperti mengikuti webinar, zoom meeting ataupun saat kita di mazelis taklim dan saat kita sedang membahas isu dengan sahabat pun itu bisa disebut pendidikan informal.

Nah, kali ini saya mau menulis apa yang saya dapatkan setelah berdiskusi dengan teman dan sahabat. Menurut sahabat saya ternyata semua orang yang berkeinginan atau bercita-cita menjadi manusia cerdas, itu bisa.

Dengan berbagai kiat, sahabat saya menyebutkan, ada empat (4) kiat yang bisa mendapatkan atau menuju memperoleh kecerdasan.

Yang pertama adalah kita sebagai manusia harus diprogram, Ternyata tak hanya komputer saja yang bisa diprogram tetapi manusia pun bisa.

Lebih lanjutnya, Pengertian program adalah serangkaian yang ditulis untuk melakukan suatu fungsi terhadap komputer. Karena pada dasarnya komputer membutuhkan program agar bisa menjalankan fungsinya.

Nah begitupun dengan manusia, dengan apa manusia diprogram? Bisa dengan merencanakan masa depan, bisa juga dengan memperhatikan apa yang akan kita lakukan hari esok, bisa juga fokus dengan apa yang menjadi cita-cita atau tujuan hidup.

Seperti yang digambarkan Sang Pencipta dalam kita suci Al-Quran: "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan."(QS. Al-Hasyr 59: Ayat 18).

Yang kedua kita harus memiliki idola figur atau sosok, tentunya seseorang yang kita idolakan adalah yang bisa menginspirasi diri kita. Kalau saya pribadi sih mengidolakan sosok seorang Harmoko. Pak Harmoko adalah seorang wartawan yang mampu menjadi pejabat publik (Menteri Penerangan) di era Orde Baru (Orba).

Keharusan kita mempunyai idola pun tercatat dalam firman Allah SWT dalam kitab sucinya yaitu Al-Quran: Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah." (QS. Al-Ahzab 33: Ayat 21).

Yang ketiga yaitu selalu mensugesti diri kita agar selalu berpikiran positif. Berpikir positif, sehingga hasilnya positif. Karena apa yang kita pikirkan, itu pula yang dikembalikan kepada kita oleh alam semesta ini.

Berpikir positif memang tak akan akan bisa mengubah keadaan menjadi lebih baik, akan tetapi bisa mengubah cara pandang kita agar bisa melihat dari sisi berbeda, sehingga segalanya menjadi lebih baik. Begitupun dengan perbuatan, bagaiman kita selalu berbuat kepada hal-hal-hal yang positif.

Mensugesti diri dengan hal positif pun, ternyata sudah digambarkan oleh yang Maha Kuasa Allah SWT melalu firman nya.


"Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri." (QS. Al-Isra' 17: Ayat 7).

Yang ke empat adalah dengan musik. Musik ternyata tak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia. Tanpa musik, dunia mungkin akan sepi dan hampa.

Selain bisa membangkitkan suasana hati, musik juga punya kekuatan untuk menenangkan seseorang. Bahwa musik terkait dengan proses kognitif otak, terutama dalam hal pembelajaran.

Musik juga dapat mempengaruhi kinerja otak kita, musik yang kita sukai bisa membangkitkan fokus otak kita, sementara musik yang kita tidak sukai bisa menghalangi konsentrasi.

Nah ngomongin musik, pasti kita punya perbedaan karena musik banyak sekali jenisnya yang terpenting bagaimana musik itu dapat mempengaruhi kita dalan hal positif. Kita semua tahu musik sudah ada dari jaman kuno, dan Allah pun berbicara musik dalam firman nya.

"Dan perdayakanlah siapa saja di antara mereka yang engkau (Iblis) sanggup dengan suaramu (yang memukau), kerahkanlah pasukanmu terhadap mereka, yang berkuda dan yang berjalan kaki, dan bersekutulah dengan mereka pada harta dan anak-anak lalu beri janjilah kepada mereka." Padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 64).

Semoga tulisan ini bisa bermanfaat sehingga membantu mewujudkan apa yang menjadi  tujuan kita, yaitu menjadi manusia yang cerdas.

Penulis: Arman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun