Mohon tunggu...
Arman Batara
Arman Batara Mohon Tunggu... Editor - Penggiat Literasi Media

Tak ada manusia yang mampu menghindari dari kematian. Lantas, apa yang akan kamu sombongkan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mempersiapkan Manusia yang Cerdas

29 Juli 2021   07:13 Diperbarui: 29 Juli 2021   07:30 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Muhammad Batara Sailendra (MBS) bersama temannya. Gambar: dokpri.

Nah begitupun dengan manusia, dengan apa manusia diprogram? Bisa dengan merencanakan masa depan, bisa juga dengan memperhatikan apa yang akan kita lakukan hari esok, bisa juga fokus dengan apa yang menjadi cita-cita atau tujuan hidup.

Seperti yang digambarkan Sang Pencipta dalam kita suci Al-Quran: "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan."(QS. Al-Hasyr 59: Ayat 18).

Yang kedua kita harus memiliki idola figur atau sosok, tentunya seseorang yang kita idolakan adalah yang bisa menginspirasi diri kita. Kalau saya pribadi sih mengidolakan sosok seorang Harmoko. Pak Harmoko adalah seorang wartawan yang mampu menjadi pejabat publik (Menteri Penerangan) di era Orde Baru (Orba).

Keharusan kita mempunyai idola pun tercatat dalam firman Allah SWT dalam kitab sucinya yaitu Al-Quran: Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah." (QS. Al-Ahzab 33: Ayat 21).

Yang ketiga yaitu selalu mensugesti diri kita agar selalu berpikiran positif. Berpikir positif, sehingga hasilnya positif. Karena apa yang kita pikirkan, itu pula yang dikembalikan kepada kita oleh alam semesta ini.

Berpikir positif memang tak akan akan bisa mengubah keadaan menjadi lebih baik, akan tetapi bisa mengubah cara pandang kita agar bisa melihat dari sisi berbeda, sehingga segalanya menjadi lebih baik. Begitupun dengan perbuatan, bagaiman kita selalu berbuat kepada hal-hal-hal yang positif.

Mensugesti diri dengan hal positif pun, ternyata sudah digambarkan oleh yang Maha Kuasa Allah SWT melalu firman nya.


"Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri." (QS. Al-Isra' 17: Ayat 7).

Yang ke empat adalah dengan musik. Musik ternyata tak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia. Tanpa musik, dunia mungkin akan sepi dan hampa.

Selain bisa membangkitkan suasana hati, musik juga punya kekuatan untuk menenangkan seseorang. Bahwa musik terkait dengan proses kognitif otak, terutama dalam hal pembelajaran.

Musik juga dapat mempengaruhi kinerja otak kita, musik yang kita sukai bisa membangkitkan fokus otak kita, sementara musik yang kita tidak sukai bisa menghalangi konsentrasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun