Mohon tunggu...
Arman Batara
Arman Batara Mohon Tunggu... Editor - Penggiat Literasi Media

Tak ada manusia yang mampu menghindari dari kematian. Lantas, apa yang akan kamu sombongkan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kreativitas di Masa PPKM Darurat bersama Nyi Iteung dan Mang Kabayan

12 Juli 2021   10:59 Diperbarui: 12 Juli 2021   11:23 1124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Facebook. Inceskalem.

Dari semenjak pemerintah pusat memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, beranda media sosial (medsos) saya penuh dengan keluh kesah masyarakat dari mulai Ig, Fb, Twitter sampai-sampai status Whatshapp pun isinya sama.

Saya pun, yang pernah merasakan di isolasi mandiri (isoman) merasakan kesedihan seperti yang mereka rasakan, ditambah-tambah pemberlakuan PPKM darurat. Ya, memang sangat luas sekali dampaknya terhadap kita sebagai masyarakat.

Tapi apa boleh buat, kita berkeluh kesahpun itu tidak membuat keadaan berubah apalagi, kita mengumpat dengan kata-kata yang kasar, yang ada hanya membuat menurunnya daya tahan tubuh kita.

Kita tak bisa menyalahlan siapa-siapa. semenjak virus Covid-19 menyerang Indonesia bahkan dunia, merusak semua sendi-sendi kehidupan, seperti ekonomi dan interaksi sosial.

Sejenak, kita lupakan dulu hiruk-pikuk kehidupan dunia maya yang penuh dengan keluh kesah dan umpatan-umpatan tidak bermanfaat yang menguras emosi kita.

Hari ini, setelah saya selesai mengerjakan pekerjaan rumah (PR) lalu saya iseng buka Facebook. Ya, semenjak PPKM darurat hampir tujuh puluh persen kerjaan saya kerjakan dirumah.

Biasanya kalau buka FB, yang muncul semisal video yang sedang memperlihatkan aparat sedang cekcok dengan masyarakat, seperti Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang sedang melakukan operasi Yustisi.

Tapi hari ini ada yang berbeda, ada seseorang pemilik akun FB yang bernama Inceskalem memposting sebuah gambar yang menurut saya pribadi selain lucu tetapi juga cerdas.

Yang isi gambarnya seorang lelaki dan seorang perempuan, yang laki-laki berdandan selayaknya perempuan memakai kerudung warna pink dan memakai setelan kebaya. Cuman, sayangnya gak pake lipstik sama shedow, coba kalau alisnya dikerok mungkin lebih geulis. Percis deh Iteung beneran.

Nah, yang perempuan berdandan selayaknya laki-laki memakai setelan baju pangsi, apa kampret ya? Poko nya setelan Kabayan dah. Plus kain sarung diselendangin dan peci (kopiah hitam) dimiringin. Pokonya tuh perempuan macho bingit kalah dah Kabayan beneran. Cuman satu yang kurang teu mawa Bedog. Heheh.

Yang tambah aduhay tuh gambar walaupun tanpa editan, background (latar belakangnya) pedesaan banget. Nyi Iteung jeng Mang Kabayan berfose di tengah jalan disisi kanannya selalain ada rumput terhampar luas, ada juga pagar yang terbuat dari kayu yang begitu panjang sampai jauh mata memandang.

Didalam pagar itu kayanya sebuah kebun yang banyak pohon, terutama pohon Pisang, kayanya tuh ada Pohon Cau (pisang) Muli, Cau Ro'id, jeng (dan) Cau Nangka. Jeng Cau padogeun. Wkwkkwkw.

Sebelah kirinya sih cuman kelihatan sejumput rumput sama Got, Kemungkinan tuh Got biasa dipake bobogohan (pacaran) Nyi Iteung sareng Mang Kabayan. Ih uyuhan bobogohan didinya ngenah. Ehhehe.

Dibelakangnya, yang tertangkap kamera sebuah gunung yang indah, pokonya indah walaupun tuh gunung tak seindah gunung Kembar.

Diatasnya pun terlihat awan yang berwarna putih bercampur kehitam-hitaman, sehingga gambar tersebut semakin terlihat 'ciamik'.

Caption dibawah gambar menerangkan, kalau Nyi Iteung lagi pengen makan Nangka dan meminta kepada kekasih tercintanya nya eta Mang Kabayan untuk memetik Nangka yang sudah matang tersebut.

Nyi Iteung: "Kang, Iteung teh pengen makan Nangka, tolong atuh Kang di ambilin di pohon kan udah ada yang mateng." (Dengan manjanya)

Ini hanya salah satu kreativitas dari beribu bahkan berjuta kreativitas anak manusia yang bertebaran di media sosial ( medsos).

Yuk ah, Nyi Iteung sareng mbeb tercintana Mang Kabayan pokona 'kum' lah ka semuanya, mumpung lagi PPKM  darurat, kita buat yuk konten-konten kreativitas yang sipatnya menghibur maupun bersipat edukasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun