Mohon tunggu...
Arman Batara
Arman Batara Mohon Tunggu... Editor - Penggiat Literasi Media

Tak ada manusia yang mampu menghindari dari kematian. Lantas, apa yang akan kamu sombongkan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Harapan Besar Masyarakat, Memiliki Pemimpin yang Bertanggung Jawab

27 Juni 2021   15:30 Diperbarui: 27 Juni 2021   15:32 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Slideflayer.com


Kita sebagai masyarakat pastinya memiliki pemikiran dan harapan yang sama, yaitu berkeinginan memiliki pemimpin yang jujur amanah serta bertanggung jawab.

Yang mampu mensejahterakan rakyatnya, meciptakan kedaulatan pangan dalam arti mampu mengatur pangan sendiri, dan meciptakan stabilitas keamananan semata-mata hanya untuk masyarakat.

Seperti yang kita ketahui, gambaran dalam sebuah Firman Allah SWT yang harus direalisasikan oleh para pemimpin negeri ini. "Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan," QS: Quraisy ayat 4.

Begitupun, dalam dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (Pancasila) di sila ke-5 yang berbunyi "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia".

Setiap pemimpin dalam berucap, bertindak harus sesuai dengan dasar Negaranya, dari pemimpin tertinggi "Presiden" sampai pimpinan tingkatan desa "Kepala Desa".

Setiap masyarakat/warga yang mendapatkan kesempatan, menjadi pemimpin di negara yang kita cintai dan sayangi ini, semestinya memiliki rasa cinta yang tinggi terhadap negara. Bahkan, lebih tinggi saat ia menjadi masyarakat biasa.

Belakangan ini ada beberapa pejabat negara yang tertangkap karena korupsi, tak usah saya sebut nama pastinya semua sudah tau.

Ko, bisa pejabat negara tersebut melakukan hal yang tidak terpuji? Prilaku yang sangat dibenci oleh semua orang (masyarakat Indonesia) yaitu korupsi atau bahasa kasarnya merampok kekayaan negara.

Kita semua bisa menyimpulkan, pejabat negara yang melakukan hal-hal yang tidak terpuji, seperti korupsi bisa dikatakan kecintaannya terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudah mulai luntur.

Kenapa demikian, pun bila pejabat negara mempunyai kecintaan yang tinggi atau lebih terhadap negara, saya yakin mereka tidak akan berbuat demikian yang bisa merugikan negara dan dirinya.

Lalu bagaimana  kita sebagai masyarakat menyikapi semua hal itu? Seperti biasa, kita tak mampu berbuat banyak hanya mampu berharap kepada para penegak keadilan menegakan keadilan seadil-adilnya.

Dan berdo'a agar warga/masyarakat yang diberikan kesempatan untuk memimpin di semua lini pemerintahan NKRI agar memiliki kesadaran hati dan budi hanya untuk Indonesia Raya.

Seperti dalam bait lagu Indonesia Raya 3 Stanza "Sadarlah Hatinya, Sadarlah Budinya, Untuk Indonesia Raya".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun