Mohon tunggu...
Arman Batara
Arman Batara Mohon Tunggu... Editor - Penggiat Literasi Media

Tak ada manusia yang mampu menghindari dari kematian. Lantas, apa yang akan kamu sombongkan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

DPD Gercin DKI Jakarta dan DPD Gercin Banten Pererat Hubungan

18 Desember 2020   08:13 Diperbarui: 18 Desember 2020   22:25 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
DPD Gercin DKI Jakarta dan DPD Gercin Banten  mengepalkan tangan dan mengelilingi meja bundar (simbol persatuan). dokpri.

Jakarta - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Gerakan Rakyat Cinta Indonesia (Gercin) DKI Jakarta bersama DPD Gercin Banten jalin silaturahmi di Kota Tua, untuk mempererat hubungan yang lebih baik.

Irma Indriani sebagai ketua DPD Gercin DKI menyebutkan, kalau pertemuan tersebut diawali dari rasa kecewa atas kesalahan mereka sendiri  mendapati informasi dari waktu yang telah ditetapkan, untuk  penjadwalan ulang  dari satu pertemuan di lembaga pemerintah.

 "Maka kita sepakat untuk mengisi waktu  pertemuan dan persahabatan tersebut dengan momen  bermanfaat dan akan menjadikan kenangan terindah yang bersejarah bagi kita bersama. Maka kita sepakati  untuk pergi  jalan- jalan  ketempat wisataterdekat di DKI Jakarta," Kata Irma kepada penulis di museum sejarah  Kota Tua, Jakarta, Rabu 16 Desember 2020.

Sebelumnya Irma mengatakan, kalau perjalanan DPD DKI Jakarta dan DPD Banten ke Kota Tua tersebut adalah inisiatif dari Ketua DPD Gercin Banten Yohanah.

Dari kiri ketua DPD Gercin Banten Yohanah dan ketua DPD Gercin DKI Jakarta Irma. dokpri.
Dari kiri ketua DPD Gercin Banten Yohanah dan ketua DPD Gercin DKI Jakarta Irma. dokpri.

"Jadi dengan usulan ketua DPD Gercin Banten Ibu Yohanah dan ketua DPC Jak Pus sebagai pengawal /tour gate kita jalan ke Museum untuk mengenal sejarah perjuangan dan segala peninggalan dimasa penjajahan yang ada di dalam sana," tutur Irma.

Dengan  kebersamaan dan dengan kehangatan terlebih dahulu kita dapat makan bersama di sekretariat DPC Jak Pus dirumah pak Narji, kata Irma dengan penuh rasa kehangatan dan  kekeluargaan.

'Kita saling tukar pengalaman dan pengetahuan juga wawasan dan  musyawarah juga  dalam banyak hal, persoalan diantara kita yang terstruktur dalam kepengurusan Masing - masing," imbuhnya.

"Dengan menikmati  sajian dan saling bersenda gurau juga kita jauh  lebih akrab dan lebih saling mengenal dekat diantara kita, terutama dengan keramahan dari istri ketua DPC Jak Pus, ibu Reni," tambahnya.

Selesai makan bersama, mereka bergegas menuju Museum Fatahilah dan  mereka membuat kenangan tersebut dengan  berfoto ria, bertiktok ria tapi sekaligus mereka juga dapat belajar dan tahu banyak dari setiap sudut ruang Museum dengan semua perabotan kuno antik di zaman perjuangan.

Sampai bagaimana sejarahnya para pejuang,  sampai nama para  pahlawan dan kesederhanaan  perlengkapan senjata yang dibuat melawan penjajah saat itu.

"Kita abadikan dengan foto bersama,
Kita senang dapat mengapresiasikan karya kerja kita lewat semua pembahasan dan diskusi juga semangat kita," jelas Irma.

Lebih dalam,  Irma juga membahas program DPD Gercin DKI tentang  membumikan Pancasila, menurut analisa Irma, terpecah belahnya persatuan kita saat ini sejak tonggak dimulainya Pesta Demokrasi berlangsung pada pemilu 2014 sampai saat ini.

"Yang terus dicederai perilaku politik dengan maraknya hoax ( fitnah ) dan ujaran kebencian terhadap sentimen  Suku, Agama, Ras  dan antar golongan (Sara)," tegas Irma menyoroti keadaan hari ini.

Perilaku elit politik memobilisasi kelompok radikal dan kaum fundamentalis, lanjut Irma, sehingga membuka peluang penyebaran faham  sektarianisme ke masyarakat sebagai resolusi untuk merubah ideologi negara Pancasila dan anti NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

"Sekalipun pemilu telah usai tetapi NKRI belum bersih dari gerakan kelompok radikal dan kelompok rasialis. Pesta demokrasi tersebut masih meninggalkan virus-virus kebencian, intoleransi, radikalisme, serta berita-berita hoax yang terus bertebaran di jagat Bumi Nusantara," pungkas Irma.

Masih kata Irma, untuk itu lewat momen pertemuan kebersamaan hari ini kita wujudkan dan implementasikan seruan agar kita bina rasa persaudaraan sebangsa dan setanah air, kita rawat rasa saling memiliki NKRI dengan semua yang sudah jelas menjadi Lambang Negara kita di dalam burung Garuda dan dengan Dasar negara kita Pancasila yang berperisaikan Berbeda beda tetapi satu.

"Kita bumikan saling bergotong royong, rasa saling berarti dan ada indahnya keberagaman dari perbedaan - perbedaan dan betapa majunya kita jika saling mengisi semua kekurangan dan kelebihan diantara kita," jelasnya.

Irma juga menyatakan, kalau DPD Gercin DKI Jakarta  kan turun sampai ke akar rumput lewat semua yang terstruktur dibawahnya akan mensosialisasikan program dalam bentuk nyata turun langsung ke akar rumput. 

"Lewat semua perempuan  agar sedari dini untuk menjadi tonggak utama pendidikan anak-anak bangsa dari usia dini dan sampai kepada pengajar -  pengajar baik di sekolah di pondokan dan di manapun dalam hal pendidikan untuk terus memberikan pencerahan akan arti cinta kepada saudara sebangsa setanah air tanpa batas perbedaan apapun," tandas Irma penuh semangat.

Ditempat yang sama, Ketua DPD Gercin Banten Yohanah menyatakan, akan mewujudkan ketahanan pangan dengan cara membumikan pancasila.

"Mengimplementasikan  ketahanan pangan dengan membumikan Pancasila  hingga dapat menyatukan semua  perbedaan diantara kita semua," Kata Ketua DPD Gercin Banten.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun