Ini bukan soal yang paling kuat atau yang paling hebat. Tetapi sejauh mana kita memahami jati diri kita sebagai mahluk tuhan yang paling sempurna diantara mahluk-mahluk yang lainÂ
Seandainya kita berkaca pada seekor Singa yang menjadi Raja Hutan. Padahal dia tak lebih besar dari seekor Gajah bahkan tak lebih cepat dari seekor Cheetah dan tentunya bukan yang terpintar diantara yang pintar.Â
Jadi Singa itu bukan yang paling besar, bukan yang paling cepat dan bukan pula yang paling pintar.
Kenapa dia bisa menjadi Sang Raja Hutan? Karena dia memahami potensi-potensi  terbaik yang ada dalam dirinya, dia tahu bahwa betapa berharga kehidupannya, Itulah yang membentuk pola fikirnya.Â
Saat sang Singa melihat Gajah maka Singa akan berfikir, oh,, ini adalah makanan saya. Tatkala Gajah melihat Singa maka sang Gajah akan berfikir dan lari terbirit-birit. Karena, Gajah akan berfikir dia akan menjadi makanan Singa.
Karena semua terbentuk dari mentalitas dan pola pikir. Mentalitas yang membuatnya akan paham fungsi jati dirinya. Ketika Singa sendirian dan dikerubuti ratusan Hyaena yang akan membunuhnya dia tak akan pernah lari. Karena Singa tahu siapa  jati dirinya.
Kesimpulannya adalah bagaimana  kita mengenali diri kita sendiri, memahami potensi-potensi terbaik yang ada pada diri kita yang diberikan Tuhan kepada kita.
Betapa berharganya hidup kita, betapa berharganya kita dimata Tuhan.Â
Jadi bila ada diantara kita ada yang merasa selalu gundah gulana, menyesal atas kesempatan yang diberikan Tuhan. Maka ia sedang dalam kondisi tidak memahami fungsi jati dirinya, yuk kita pelajari potensi-potensi terbaik yang ada dalam diri kita.
Saat kita memahami diri kita. Walaupun kita tidak pintar, tidak kaya bahkan minim pendidikan. Saya yakin tatkala kita memahami fotensi terbaik dalam diri kita, maka kita akan seperti Singa yang percaya akan dirinya sendiri. Walaupun dia terasingkan.
Jangan takut bila kita hari inisendiri terasingkan, tatkala kita paham akan dirimu dan potensi yang kita miliki. Kita akan yakin mengnhadapi semua kondisi dan keadaan.
Singa tetaplah Singa walaupun sendiri, Kambing tetaplah Kambing walaupun dia bergerombol. Semua tergantung dari mindset itu sendiri.
Salam hangat buatmu yang selalu Percaya Diri terhadap dirimu sendiri.
Depok, Kamis 05 November 2020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H