Mohon tunggu...
Arman Batara
Arman Batara Mohon Tunggu... Editor - Penggiat Literasi Media

Tak ada manusia yang mampu menghindari dari kematian. Lantas, apa yang akan kamu sombongkan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gian Tanjung: Hutang Terhadap Generasi Penerus, Geng Motor, PMKS, SSBR

7 Oktober 2020   14:06 Diperbarui: 7 Oktober 2020   16:48 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gian Tanjung bersama Calon Wali Kota Depok Pradi. Foto: facebook/ Gian Tanjung Optimize.

Siapa yang tak tertarik saat membahas sebuah kelompok Geng Motor? Tergantung dari sudut mana kita melihat mereka bagaimana memberikan penilaian positif ataupun negatif. apalagi yang kita bahas adalah Geng Motor lokal bukan Geng Motor luar negri seperti Geng Motor  Bosozoku  asal Jepang yang selalu membuat keributan pada tahun tujuh puluhan.

Sanggar Sosial Bina Remaja (SSBR) kota Depok,  salah satu sanggar yang membina  Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Salah satu pembina Sanggar Sosial Bina Remaja Gian Tanjung yang akrab dipanggil Gete menyebutkan bahwa banyak anggota Geng Motor yang dibina oleh SSBR.

"Alhamdulillah banyak anggota Geng Motor yang kita bina disini, kita bangun mental mereka supaya bermental positif," ujarnya saat ngobrol santai disekretariat SSBR yang terletak di Jalan Merdeka Raya, Kelurahan Abadi Jaya, kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Selasa 06 Oktober 2020.

Gete bercerita tentang perjalanan bagaimana Geng Motor bisa berkembang di Indonesia, wabil khusus di Kota Depok. Ia mengatakan, pada tahun 2007 bahwa mulai menjamurnya Warung Internet (Warnet), banyak dimanfaatkan oleh para  pencari kerja.

Giant Tanjung bersama sahabatnya. Foto: facebook/ Giant Tanjung Optimize.
Giant Tanjung bersama sahabatnya. Foto: facebook/ Giant Tanjung Optimize.

"Sebelum game hadir Warnet dimanfaatkan oleh para pencari kerja," sebutnya.

Pada tahun 2008 muncullah game, seperti Warrior, GTA lanjut Gete, banyak permainan game yang tidak mendidik yang mengajarkan tentang tawuran, perang dan bagaimana sebuah Gangster dibangun didalam game seperti GTA dan Warrior. Sehingga, mempengaruhi, mendoktrin yang memainkan game tersebut.

"Coba kalau kita lihat, banyak anak-anak yang hobi main game, pasti main game berantem. Dalam game tersebut isinya hanya pukul, rampas, berantem," jelas Gete.

Gete menyebutkan, kemunculan penomena Geng Motor pada tahun 2013 yang hobinya tawuran adalah mereka yang dulunya para penghobi game, yang menyajikan permainan keras seperti GTA dan Warrior.  Banyak Geng motor yang tertangkap oleh petugas (Polisi). "Pas kita itung dari tahun 2007 sampai 2013. Yang usia 9 tahun jadi usia 15 tahun, yang pada tahun 2007 mereka berusia 17 tahun, pada tahun 2003 mereka berusia 23 tahun. Karakter Geng Motor yang masuk penjara tak lepas dari usia 15 tahun sampai 23 tahun," bebernya.

Dari tahun 2013 bermunculan Geng-Geng Motor gabungan-gabungan anak muda yang hobinya balap motor, berantem dan tawuran. Bahkan bukan hanya di Depok tetapi di Jakarta pun banyak "Sebutlah Geng Motor yang ada di Jakarta seperti Amerika," sebutnya.

Giant Tanjung. Foto: facebook/ Giant Tanjung Optimize.
Giant Tanjung. Foto: facebook/ Giant Tanjung Optimize.

Dampak dari banyaknya Geng Motor adalah tawuran, yang heran dari mereka tatkala mereka tawuran, mereka taruhan. Antara sesama teman. "Coba Loe liat Warrior seperti itulah Warrior, melakukan pendidikan dulu," jelas Gete.

Gete menyebutkan apa yang menjadi motifasi Geng Motor berbuat seperti itu adalah pengakuan. "Inilah Gue, inilah jatidiri Gue," tukasnya.

Saat ditanya apa yang menjadi motivasi  dirinya memberikan motivasi, membina kepada Geng Motor atau kepada  PMKS, Gete menjawab, bahwa ia ingin menciptakan lingkungan yang sehat, tidak ada narkoba. "Dilingkungan Gue itu keras, Gue ingin generasi lingkungan Gue ini menjadi anak muda yang normal yang benar, generasi yang bisa dibanggakan lingkungan," harapnya.

SSBR selain pembinaan memberikan nilai-nilai positif, SSBR juga menciptakan band-band musik yang bermitra dengan SSBR. "Pemberdayaan generasi muda, karena anak muda lebih senang terhadap musik," pungkasnya.

Siapa saja boleh gabung ke SSBR lanjut Gete, tak hanya warga Depok saja. "Binaan SSBR ini bukan hanya pribumi, tapi lebih banyak anak muda pendatang," tandasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun