Mohon tunggu...
Arman Batara
Arman Batara Mohon Tunggu... Editor - Penggiat Literasi Media

Tak ada manusia yang mampu menghindari dari kematian. Lantas, apa yang akan kamu sombongkan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Melupakan Petani Sama Saja Menghancurkan Negaranya Sendiri

6 Oktober 2020   07:31 Diperbarui: 6 Oktober 2020   07:54 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Coba kita melihat kepada negara-negara adidaya seperti Usa, China dan Germany mereka sangat memperhatikan para petaninya, lantas bagaimana denga para petani Indonesia? Sudahkah mereka diperhatikan oleh negaranya? Ini hanyalah uraian pertanyaan hati kecilku saja.

Padahal kita tahu bahwa Indonesia ini adalah negara agraris, negara yang subur  digambarkan oleh group band musik tahun 70-an Koes Plus (tongkat kayu dan batu jadi tanaman). Kendati begitu Indonesia sangat jauh berbeda dengan apa yang dikatakan Koes Plus, terbukti bahan pangan Indonesia banyak yang di impor dari negara lain.

Di Usa banyak komunitas petani yang mereka dinaungi oleh payung hukum dan memiliki suport dari Negara nya. Tetapi di Indonesia,  petani seolah-olah tak memiliki tempat bahkan diabaikan oleh negara. Wajar saja bila kau muda/milenial banyak yang tak mau memiliki cita-cita menjadi seorang petani. Padahal petani adalah tumpuan negara.

Bagaimana bila suatu nanti terjadi krisis pangan dunia?

Merdeka Petaniku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun