Kebiasaan ini dilakukan oleh para ibu kalangan Yahudi secara turun temurun. Entah tindakan seperti ini dilakukan hanya sekedar berdasarkan kebiasaan dan buadaya Yahudi , atau sebenarnya mereka mengetahui secara medis bahwa musik sangat berpengaruh terhadap kecerdasan janin dalam kandungan.
Tetapi yang jelas, kebiasaan para ibu di kalangan Yahudi tersebut sesuai dengan kaidah kedokteran, yaitu musik yang dimainkan atau dedengarkan oleh ibu hamil dapat mengatur cepat atau lambatnya denyut jantung janin dalam kandungan. Bahkan, musik juga dapat merangsang penambahan berat janin.
Karena bayi-bayi yang dilahirkan dari golongan Yahudi mendapat terapi musik sejak dalam kandungan ibunya, maka perkembangan fisik bayi-bayi Yahudi pun lebih cepat dibandingkan bayi-bayi bangsa lain yang belum membudayakan terapi musik terhadap janin.
Dampak positif lainnya dari terapi musik ini adalah dapat meningkatkan daya tahan janin dari berbagai macam penyakit. Bayi-bayi Yahudi yang mendengar musik sejak dalam kandungan, memiliki daya tahan jauh lebih kuat darpada bayi yang tidak pernah diperdengarkan musik sama sekali.
Sudah menjadi tabiat orang Yahudi bahwa setiap anak yang lahir harus pandai, cerdas, dan tidak mengalami kesulitan dalam perkembangan emosionalnya. Anak yang lahir dari kalangan Yahudi harus memiliki otak cemerlang dan mampu menghasilkan karya spektakuler, seakan-akan mereka merasa malu bila anak yang mereka lahirkan bodoh.Â
Berbeda halnya dengan bangsa-bangsa lain yang hanya puas bila melihat bayinya lahir dengan selamat, tanpa cacat sedikitpun, serta terlihat tampan atau cantik. Bangsa Yahudi justru lebih mementingkan otak daripada keindahan fisik semata.Â
Untuk mendapatkan bayi yang cerdas, orang-orang Yahudi hanya mementingkan makanan yang bergizi dan berprotein tinggi saja. Tetapi, yang lebih penting dari itu adalah rangsangan kecerdasan otak bayi semenjak bayi masih dalam kandungan, dan rangsangan yang paling tepat adalah dengan terapi musik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H