Mohon tunggu...
Arman Batara
Arman Batara Mohon Tunggu... Editor - Penggiat Literasi Media

Tak ada manusia yang mampu menghindari dari kematian. Lantas, apa yang akan kamu sombongkan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Otak Bisa Dibina Sejak dalam Kandungan dengan Musik, Dibuktikan oleh Bangsa Yahudi

27 Agustus 2020   21:45 Diperbarui: 27 Agustus 2020   21:54 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebiasaan ini dilakukan oleh para ibu kalangan Yahudi secara turun temurun. Entah tindakan seperti ini dilakukan hanya sekedar berdasarkan kebiasaan dan buadaya Yahudi , atau sebenarnya mereka mengetahui secara medis bahwa musik sangat berpengaruh terhadap kecerdasan janin dalam kandungan.

Tetapi yang jelas, kebiasaan para ibu di kalangan Yahudi tersebut sesuai dengan kaidah kedokteran, yaitu musik yang dimainkan atau dedengarkan oleh ibu hamil dapat mengatur cepat atau lambatnya denyut jantung janin dalam kandungan. Bahkan, musik juga dapat merangsang penambahan berat janin.

Karena bayi-bayi yang dilahirkan dari golongan Yahudi mendapat terapi musik sejak dalam kandungan ibunya, maka perkembangan fisik bayi-bayi Yahudi pun lebih cepat dibandingkan bayi-bayi bangsa lain yang belum membudayakan terapi musik terhadap janin.

Dampak positif lainnya dari terapi musik ini adalah dapat meningkatkan daya tahan janin dari berbagai macam penyakit. Bayi-bayi Yahudi yang mendengar musik sejak dalam kandungan, memiliki daya tahan jauh lebih kuat darpada bayi yang tidak pernah diperdengarkan musik sama sekali.

Sudah menjadi tabiat orang Yahudi bahwa setiap anak yang lahir harus pandai, cerdas, dan tidak mengalami kesulitan dalam perkembangan emosionalnya. Anak yang lahir dari kalangan Yahudi harus memiliki otak cemerlang dan mampu menghasilkan karya spektakuler, seakan-akan mereka merasa malu bila anak yang mereka lahirkan bodoh. 

Berbeda halnya dengan bangsa-bangsa lain yang hanya puas bila melihat bayinya lahir dengan selamat, tanpa cacat sedikitpun, serta terlihat tampan atau cantik. Bangsa Yahudi justru lebih mementingkan otak daripada keindahan fisik semata. 

Untuk mendapatkan bayi yang cerdas, orang-orang Yahudi hanya mementingkan makanan yang bergizi dan berprotein tinggi saja. Tetapi, yang lebih penting dari itu adalah rangsangan kecerdasan otak bayi semenjak bayi masih dalam kandungan, dan rangsangan yang paling tepat adalah dengan terapi musik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun