Penulis: Asriani, Darmiany.
Universitas Mataram.
ABSTRAK
Tujuan artikel ini adalah untuk menilai kemajuan penggunaan media video sebagai alat pendidikan untuk mengajar IPS di sekolah dasar. Dalam penelitian ini, saya melakukan tinjauan literatur atau survey komprehensif untuk mengumpulkan dan memanfaatkan beberapa publikasi sebagai sumber data primer. Data diperoleh peneliti berdasarkan observasi empiris di lapangan. Pengajaran IPS di sekolah dasar sebagian besar tergantung pada materi cetak, dengan guru sering menggunakan metode ceramah tradisional tanpa bantuan multimedia tambahan. Akibatnya, pendekatan ini biasanya mengarah pada ketidakterlibatan peserta didik dan berkurangnya partisipasi dalam proses pembelajaran. Temuan penelitian menunjukkan bahwa penggunaan video sebagai alat pendidikan menyebabkan ketidaktertarikan dan sikap apatis peserta didik terhadap pembelajaran, khususnya di kalangan sekolah dasar. Penelitian telah  menunjukkan efektivitas penggunaan video sebagai media pembelajaran, khususnya bagi peserta didik sekolah dasar. Penggunaan media video pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada beberapa aspek  antara lain kognitif, psikomotorik, afektif, dan emosional, serta minat dan fokus.
Kata Kunci: IPS, media pembelajaran, video.
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah sebuah faktor penting untuk menentukan kualitas suatu negara supaya dapat membangun negara agar lebih baik. Pendidikan memegang peranan sebagai pilar utama dalam membangun dan mengembangkan sumber daya manusia suatu bangsa yang memiliki landasan seperti sosiologi, kultural, dan landasan filosofis yang memegang peranan penting untuk mewujudkan tujuan pendidikan.
Pada dasarnya, tujuan pendidikan adalah membawa perubahan bagi peserta didik. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan perilaku, moral, intelektual, atau sosial pada diri peserta didik. Tujuan tersebut dapat tercapai dengan baik apabila semua komponen pendidikan berjalan dengan seimbang dan baik. Dalam hal ini, guru dan peserta didik hendaknya harus berjalan seimbang. Artinya, dibutuhkan kreatifitas guru dalam menentukan jaga agar peserta didik tetap terlibat dengan memberikan kami menggunakan model pembelajaran berbasis konten dan media yang menarik dan menyenangkan agar peserta didik tetap terlibat dalam aktivitas. Pembelajran berlangsung didalam kelas serta akan mudah mengingat materi pelajaran (Ninawati et al., 2021). Kegiatan belajar mengajar harus menyenangkan sehingga pembelajaran akan menumbuhkan minat peserta didik serta akan tersimpan dalam ingatan peserta didik untuk waktu yang lama.
Peserta didik dihadapkan berbagai tantangan dimasa yang akan datang seiring dengan perkembangan serta kebutuhan zaman yang terus berubah setiap saat. Salah satu upaya yang dapat dilaksanakan dalam menghadapi tantangan melalui kelas IPS di Sekolah Dasar. Pembelajaran IPS meliputi perolehan pengetahuan dan pemahaman yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan sekitar (Setiawati et al., 2019). Selain itu, tujuan utama pendidikan IPS adalah untuk meningkatkan pemahaman dan keahlian peserta didik dalam menganalisis masalah dan menyusun resolusi.
Pendidikan IPS sebagian besar dilakukan di dalam kelas, dengan sejumlah besar peserta didik secara pasif menerima instruksi dari guru. Selain itu, masih banyak pendidik yang hanya mengandalkan teknik ceramah dan mengabaikan penggunaan    berbagai      alat multimedia. Akibatnya, peserta didik cenderung tidak tertarik dan gagal terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Mereka melakukan aktivitas lain seperti mencoret-coret buku dan mengganggu teman lain (Saiputri, 2017). Kenyataan di lapangan karena guru hanya menggunakan media kertas, maka kegiatan pembelajaran di kelas menjadi pasif dan kurang aktif, serta peserta didik merasa bosan dan kehilangan minat dalam pembelajaran IPS. Guru dan peserta didik kemudian diminta untuk menulis kalimat panjang dari buku cetakan. Mereka kemudian bebas menulis namun tidak belajar lagi di rumah (Siregar & Sukmawarti, 2022).
Adapun cara yang dapat dilakukan guru untuk mengatasi tantangan kelas, guru dapat menggunakan media yang memikat dan melibatkan peserta didik (Saiputri, 2017). Pemanfaatan media membantu guru dalam menyampaikan isi pelajaran secara efektif, sekaligus menumbuhkan keterlibatan dan antusiasme peserta didik dalam belajar. Tidak diragukan lagi, hal ini akan meningkatkan hasil pembelajaran yang diharapkan secara signifikan.
Berdasarkan permasalahan diatas adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana efektivitas media video dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik, bagaimana efektivitas media video dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik serta apa tujuan pengunaan media video dalam pembelajaran.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan studi pustaka atau studi pustaka yang mengumpulkan artikel-artikel sebagai sumber data. Artikel yang terkumpul diidentifikasi dengan mencari kata di Google Scholar dan Google Scholar. "Video media pembelajaran IPS SD. "Referensi makalah yang dikumpulkan adalah makalah yang diterbitkan antara tahun 2017 hingga 2024 yang berasal dari penelitian yang dilakukan di berbagai sekolah di Indonesia.
Setelah mengumpulkan sumber data maka peneliti akan menganalisis dan memilih serta memilah sumber data yang sesuai dengan kebutuhan dan masalah penelitian. Kemudian tahap selanjutnya adalah menyajikan data yang telah diperoleh untuk menjawab rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian. Dalam penarikan kesimpulan berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan disajikan dalam bentuk deskripsi mulai dari hal yang sifatnya umum ke khusus (Erwin et al., dalam Suastika, 2021).
HASIL
Berdasarkan kajian pustaka yang telah dilakukan peneliti hasil yang diperoleh antara lain sebagai berikut:
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa media pembelajaran video berkhasiat dalam meningkatkan prestasi akademik dan motivasi peserta didik sekolah dasar dalam bidang IPS. Tujuan penggunaan media pembelajaran berbasis video adalah untuk meningkatkan kemampuan kognitif, psikomotorik, dan emosional peserta didik sekolah dasar, serta meningkatkan prestasi belajar dan motivasi peserta didik.Â
PEMBAHASAN
Peserta didik mengakui pentingnya media pembelajaran sebagai alat yang berharga. Media pembelajaran meningkatkan pemahaman konten pendidikan dengan memfasilitasi pemahaman informasi yang lebih mendalam. Pemanfaatan media pendidikan membantu peserta didik dalam memahami materi akademik. Kemajuan peradaban manusia dapat dinilai berdasarkan evolusi ilmu pengetahuan dan teknologi. Meskipun kemajuan teknologi dan aksesibilitasnya meningkat, fungsi penting guru dalam pendidikan tetap tidak berubah. Pendidik harus memiliki kemampuan untuk menggunakan teknologi secara efektif sebagai sarana untuk memfasilitasi proses pembelajaran (Alfianti et al., 2020).
Perubahan positif ini akan membawa pengalaman baru dalam dunia pendidikan, dengan tujuan meningkatkan mutu pendidikan dan memajukan ilmu pengetahuan. Teknologi ini berfungsi sebagai instrumen ampuh untuk meningkatkan kualitas pengajaran. Kemajuan teknologi dapat digunakan dalam lingkungan pendidikan untuk memberikan dukungan kepada peserta didik sepanjang proses memperoleh pengetahuan. Memanfaatkan media pembelajaran memungkinkan guru menyampaikan informasi secara efektif kepada peserta didik dengan cara yang kreatif, sehingga memfasilitasi pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan (Mudinillah et al., 2022). Situasi ini berpotensi mendorong pengembangan media pembelajaran yang menarik, mengoptimalkan sumber daya yang tersedia, dan meningkatkan keberhasilan pendidikan di sekolah. Metode yang diusulkan untuk mengatasi kesulitan ini melibatkan pengembangan sumber daya pendidikan yang menarik dalam bentuk video animasi (Siregar & Sukmawarti, 2022).
Penggunaan media pendidikan secara signifikan meningkatkan upaya pembelajaran. Penggabungan media pembelajaran ke dalam proses belajar mengajar merupakan komponen integral dalam bidang pendidikan. Media pembelajaran mengacu pada media apa pun yang memfasilitasi penyampaian pesan dari penyaji ke penerima, sekaligus melibatkan kognisi, emosi, fokus, dan rasa ingin tahu siswa dalam ranah pendidikan. Tafonao (2018) menunjukkan bahwa media pembelajaran mempunyai fungsi krusial dalam memperlancar proses belajar mengajar. Lingkungan pendidikan ini memfasilitasi transmisi pengetahuan dan informasi yang lebih menarik dan dinamis kepada peserta didik.
Media pembelajaran yang diterapkan dalam proses pendidikan umumnya dan khususnya di sekolah dasar merupakan bagian integral dari metode pengajaran yang tak terpisahkan, yang berkontribusi pada pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan dan tujuan pembelajaran spesifik di tingkat tersebut (Putri & Mudinillah, 2023). Media pendidikan mencakup semua bahan dan sumber daya yang digunakan  dalam upaya pembelajaran dan pembelajaran untuk memberikan keadaan optimal bagi peserta didik untuk memperoleh informasi secara komprehensif dari sudut pandang kognitif, psikomotorik, dan afektif. Memanfaatkan media pendidikan memfasilitasi pertukaran informasi dan ide yang efisien dan efektif antara guru dan peserta didik, sehingga meningkatkan keterlibatan kognitif, emosional, dan rasa ingin tahu peserta didik (Syamsiani, 2022)
Guru bukanlah sumber pembelajaran satu-satunya yang tersedia. Peserta didik mempunyai kemampuan dalam menggunakan berbagai macam materi pendidikan, antara lain internet, buku, dan media pembelajaran. Hal ini terutama difasilitasi oleh platform seperti YouTube. Mereka mempunyai kesempatan untuk memperoleh informasi dari berbagai sumber. Namun demikian, dalam lingkungan pendidikan, guru tetap berfungsi sebagai sumber utama bagi peserta didik untuk mencari klarifikasi dan arahan. Oleh karenanya, guru perlu mengoptimalkan penggunaan segala jenis media dan pengetahuan yang ada agar dapat memberikan pendidikan yang berkualitas kepada peserta didik (Mudinillah et al., 2022). Guru harus memiliki bakat untuk menciptakan bahan ajar dan kegiatan yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan khusus siswanya. Salah satu pilihannya adalah mengembangkan sumber daya pendidikan yang inventif dan tersedia. Untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran dan membuatnya lebih menyenangkan. Media pembelajaran mencakup berbagai elemen yang dapat mengkomunikasikan pesan, merangsang pemikiran, emosi, dan minat peserta didik, yang pada akhirnya mendorong mereka untuk belajar. Ini melibatkan unsur audio dan visual untuk membantu peserta didik memahami materi dengan lebih baik (Saputra & Manuaba, 2021).
Peserta didik sering kali memanfaatkan materi audiovisual yaitu film pembelajaran sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan memperlancar proses pembelajaran. Fitria (2018) menyatakan media audiovisual terdiri dari rangkaian gambar elektronik. Pencitraan elektronik mencakup penggunaan komponen audio dan penyajian visual menggunakan media kaset video.
Pemanfaatan video sebagai media pembelajaran mempunyai kemampuan untuk meningkatkan daya ingat jangka panjang peserta  karena adanya penggabungan animasi, gambar, dan suara. Manfaat utama media video adalah kemampuannya untuk memikat lebih banyak peserta didik, karena memungkinkan mereka melihat secara visual dan membuat konsep materi yang ditawarkan selama pemutaran (Febriani,  2017).  Video memungkinkan peserta didik untuk memvisualisasikan  tujuan pembelajaran dengan lebih baik melalui efek visual, dialog, demonstrasi, dan interaksi langsung. Pengintegrasian video ke dalam proses pembelajaran menumbuhkan minat peserta didik dan memudahkan pemahaman mereka terhadap hasil belajar yang diinginkan.
Media video mempunyai manfaat dalam mengkomunikasikan informasi pembelajaran secara efektif, jelas, dan inspiratif, sekaligus mampu menginspirasi peserta didik sepanjang proses pembelajaran. Selain itu, penggunaan multimedia dapat menumbuhkan lingkungan pendidikan yang kondusif dan meningkatkan prestasi akademik siswa dengan memasukkan komponen audio visual, sehingga memudahkan pemahaman. Video merupakan cara yang bagus untuk menyampaikan konten pembelajaran dengan cara yang menarik bagi peserta didik karena informasi yang disampaikan melalui gambar, audio, dan animasi mudah dipahami. Tidak diragukan lagi, hal ini meningkatkan semangat peserta didik untuk belajar dan meningkatkan prestasi akademik mereka.
Materi pembelajaran berbasis video dapat diproduksi atau dirumuskan dengan menggunakan beberapa aplikasi, seperti di bawah ini:
- Media kinemaster
Pemanfaatan aplikasi kinemaster dalam penggunaan media untuk audiovisual lebih efektif daripada menggunakan media audio atau visual secara terpisah. Dalam proses pengeditan video, kinemaster memungkinkan pembuatan video animasi dari gambar, yang dapat sangat memudahkan  pendidik. Penggunaan aplikasi kinemaster ini juga berdampak positif pada peningkatan minat belajar siswa dalam pembelajaran daring, mengatasi kebosanan yang mungkin dialami oleh peserta didik tingkat sekolah dasar saat mengikuti pembelajaran online (Putri & Mudinillah, 2023)
- Media videoscribe
Melalui Media Videoscribe dapat diakses di android khususnya pada pembelajaran online masa kini dengan video animasi. Videoscribe bertujuan untuk membuat media pembelajaran  IPS yang menarik dan membantu peserta didik memahami pembelajaran dengan lebih baik. Untuk meningkatkan pemahaman bahan ajar keberagaman suku dan budaya pada peserta didik kelas IV SD diperlukan metode pembelajaran yang efektif seperti penggunaan video animasi. Video animasi disiarkan melalui aplikasi videosribe (Siregar & Sukmawarti, 2022).
- Media VN
Dengan menggunakan media pembelajaran berbasis video, guru memiliki kesempatan untuk menciptakan materi pembelajaran yang sangat kreatif dan membantu dalam menjelaskan konsep-konsep pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran dalam mengembangkan konten pembelajaran IPS sangat bermanfaat. Aplikasi VN memegang peran penting di sini, karena   teknologi  ini memungkinkan pengeditan video bergerak dan bersuara. Hal ini menghasilkan kombinasi suara, sering kali menyertakan komponen pendengaran, representasi visual eksplisit, dan rekaman otentik dari skenario kehidupan nyata, sehingga menjadikannya menarik bagi peserta didik (Suryansah & Suwarjo, 2016). Video memberikan kemampuan untuk membuat ide-ide abstrak menjadi lebih nyata, yang khususnya bermanfaat bagi anak-anak sekolah dasar yang masih dalam tahap berpikir operasional konkrit (Febriani, 2017). Oleh karena itu, dengan mempertimbangkan manfaat- manfaat tersebut, penggunaan video sebagai alat pembelajaran telah menunjukkan kemanjuran, khususnya bagi peserta didik sekolah dasar.
Tujuan Penggunaan Media Video
Pemanfaatan media sebagai alat bantu pemecahan masalah sangatlah penting dalam pengajaran IPS, khususnya bagi pendidik dan peserta didik yang menghadapi tantangan dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan media pendidikan yang menarik, inovatif, dan mudah digunakan merupakan unsur penting dalam mempermudah pelaksanaan pembelajaran. Materi dipilih oleh instruktur dan dimodifikasi agar sesuai dengan konten spesifik yang diajarkan sebelum dimulainya proses pembelajaran.
Adapun rincian tujuan-tujuan tersebut (Yuanta, 2020) sebagai berikut:
- Tujuan Pengetahuan
- Perkembangan kognitif: Media video dapat digunakan untuk  meningkatkan kapasitas kognitif peserta didik, termasuk kapasitas mereka untuk mengidentifikasi dan merespons masukan dalam bentuk gerakan dan perasaan.
- Presentasi gambar diam: Video       juga         dapat menampilkan    rangkaian gambar statis tanpa suara, seperti media foto dan film berbingkai, namun berpotensi dengan biaya yang lebih besar.
- Contoh interaksi manusiawi: Video dapat digunakan untuk memberikan contoh nyata perilaku atau tindakan yang pantas dalam situasi yang mencakup    hubungan antarmanusia.
- Tujuan emosional
Melalui penggunaan efek, teknik, dan video tertentu memiliki potensi besar untuk memengaruhi sikap dan emosi peserta didik. Ini bisa menjadi alat yang kuat untuk menciptakan perubahan afektif dalam diri peserta didik.
- Tujuan Psikomotor
- Contoh keterampilan gerak: Gerakan  tersebut      bisa diperlambat atau dipercepat sesuai kebutuhan.
- Umpan balik visual:
Melalui media video, peserta didik dapat menerima umpan balik visual secara instan terhadap keterampilannya melaksanakan keterampilan gerak. Hal ini memungkinkan mereka untuk mencoba dan memperbaiki keterampilan gerak mereka.
- Media video digunakan untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam belajar dan meningkatkan fokus mereka (Andari, 2019). Selain itu, media visual memudahkan kondensasi penjelasan guru sehingga meningkatkan pemahaman peserta didik. Dengan menggunakan media audiovisual, materi yang disampaikan guru dapat mengembangkan keterampilan menyimak dan mengevaluasi apa yang dilihat dan didengar peserta didik. Sumber media video dapat berasal dari platform seperti YouTube yang telah dipilih oleh guru sesuai dengan bahan ajar yang diajarkan, dan disampaikan melalui proyektor agar peserta didik dapat mendengar dan melihat dengan jelas.
Dengan demikian, penggunaan media video dalam pembelajaran memiliki tujuan yang luas, mencakup pengembangan         kognitif, pengaruh terhadap sikap dan emosi, serta pengembangan keterampilan psikomotor. Hal ini memungkinkan penggunaan video sebagai alat yang beragam dan efektif dalam konteks pendidikan.
SIMPULAN
Berikut kesimpulan berdasarkan penelitian tersebut:
- Dengan menggunakan media video sebagai media pembelajaran terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar dan motivasi peserta didik khususnya pada tingkat sekolah dasar.
- Penggunaan video sebagai media pembelajaran terbukti efektif khususnya bagi peserta didik sekolah dasar.
Penggunaan media video memiliki     tujuan  kognitif, psikomotorik, dan emosional serta meningkatkan minat belajar dan konsentrasi peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Alfianti, A., Taufik, M., & Hakim, Z.
R. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran Ips Berbasis Video Animasi Pada Tema Indahnya Keragaman Di Negeriku. Indonesian Journal of Elementary Education (IJOEE), 1(2), 1--12. https://doi.org/10.31000/ijoee.v 1i2.2927
Andari, I. (2019). Pentingnya Media Pembelajaran Berbasis Video Untuk   Siswa.  Jurnal Pendidikan, 2(1), 263--275.
Ariyanto, A., Priyayi, D. F., & Dewi,
L. (2018). Penggunaan Media Pembelajaran    Biologi    Di Sekolah Menengah Atas (Sma) Swasta Salatiga. BIOEDUKASI (Jurnal Pendidikan Biologi), 9(1), 1. https://doi.org/10.24127/bioedu kasi.v9i1.1377 https://doi.org/10.31294/jc.v22i 1.11546
Ninawati, M., Noviani, A., Studi, P., Guru, P., & Dasar, S. (2021). Pengembangan media monopoli berbasis kontekstual pada materi jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi mata pelajaran ips siswa kelas tinggi. 4(1), 35--43.
Purwandari, R., & Priyono, K. D. (2017). Efektivitas Media Video Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Materi Gempabumi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Wonosari Kabupaten Klaten (Doctoral dissertation, Â Â Â Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Putri, D. U. T., Rahmatika, A. K., & Marini, A.  (2023). HUBUNGAN  MOTIVASI BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA BERBASIS              VIDEO DENGAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATERI   GEJALA ALAM DI KELAS V SEKOLAH. Jurnal Pendidikan Dasar dan Sosial    Humaniora, 2(8), 1027-1044.
Putri, W. E., & Mudinillah, A. (2023). PENGGUNAAN APLIKASI KINEMASTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPS KELAS III SD MUHAMMADIYAH RAMBAH PADA MASA PANDEMI Kata  Kunci: Aplikasi Kinemaster , Pembelajaran IPS , Sekolah Dasar      PENDAHULUAN Pembelajaran IPS adalah salah satu mata pelajaran wajib yang a. VI.
Ramadhani, N., Ulya, W. J., Nustradamus, S. B., Fakhriyah, F., & Ismaya, E. A. (2023). Sistematic Literature Riview: Peran Media Pembelajaran Interaktif dan Konvensional Pada Proses Pembelajaran di Sekolah Dasar. Student Scientific Creativity Journal, 1(5), 99-114.
Saiputri, A. L. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran Wayang Pada Materi Terhadap Jenis Jenis Pekerjaan Siswa Kelas III SDN Ngadirejo   2   Kediri   Tahun Ajaran 2016/2017. 01(06), 1--10.
Saputra, I. M. M., & Manuaba, I. B. S. (2021). Media Video Animasi Berbasis Project dalam Muatan Materi Kenampakan Alam Mata Pelajaran IPS. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan, 5(1), 10--16.
Sarnoko, S., Ruminiati, R., & Setyosari, P. (2016). Penerapan Pendekatan Savi Berbantuan Video Pembelajaran untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV Sdn I Sanan Girimarto Wonogiri. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 1(7), Â Â 1235--1241.
Setiawati, T., Haki Pranata, O., & Halimah, Â Â M. Â Â Â Â (2019). Pengembangan Media Permainan Papan pada Pembelajaran Ips untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Pedadiktika: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Â 6(1), 163--174. http://ejournal.upi.edu/index.ph p/pedadidaktika/index
Siregar, L., & Sukmawarti. (2022). Pengembangan Media Video Animasi Berbasis Sparkol Videoscribe Pada Pembelajaran IPS Di SD. Journal Pusat Studi Pendidikan Rakyat, 2(1), 11--21.
Suastika, I. N. (2021). Perbandingan Posisi IPS Pada Kurikulum Indonesia dan Amerika Serikat. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, 9(3), 697--709. https://ejournal.undiksha.ac.id/i ndex.php/JJPP
Surya, A. D. (2022). Pentingnya Implementasi Pembelajaran Berbasis Android dalam Mengembangkan Kemampuan Kognitif Siswa Kelas Tinggi Sekolah Dasar. JEMARI (Jurnal Edukasi Madrasah Ibtidaiyah), 4(2), 80-87
Supryadi, P. E., Jampel, I. N., & Riastini, P. N. (2013). Penerapan Media Video Pembelajaran sebagai Aplikasi Pendekatan        Contekstual Teaching  Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V. Mimbar PGSD Undiksha, 1(1),   1--10. https://ejournal.undiksha.ac.id/i ndex.php/JJPGSD/article/view/ 1492
Suryansah, T., & Suwarjo, S. (2016). Pengembangan  Video Pembelajaran Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas IV Sd. Jurnal Prima Edukasia,     4(2),      209. https://doi.org/10.21831/jpe.v4i 2.8393
Tahajudin, D., Rahayu, M., & Fadliansyah, F. (2023). Pengembangan Media Audio Visual Untuk Meningkatan Hasil Belajar IPS Pada Materi IPS Kelas V Sekolah Dasar, SEHRAN (Jurnal Pendidikan Sejarah  dan Kewarganegaraan), 2(2), 71-85.
Wati, H. W., & Susilawati, S. A. (2019). Â Â Â Â Pengembangan Media Pembelajaran Video Animasi Berbasis Adobe After Effect dalam Materi Banjir Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Weru Kabupaten Sukoharjo Universitas Muhammadiyah Surakarta (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Yuanta, F. (2020). Pengembangan Media Video Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada Siswa Sekolah Dasar. Trapsila: Jurnal Pendidikan Dasar, 1(02), 91. https://doi.org/10.30742/tpd.v1i 02.816
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H