Mohon tunggu...
Armada11
Armada11 Mohon Tunggu... Jurnalis - Kadang menulis bola, film, sejarah, atau bahkan sekedar ghibah

Pecinta Timnas Indonesia, Penikmat Film, Penyintas Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Bola

Siapapun, Tolong Jangan Biarkan Ketum PSSI Temui Pemain Secara Personal

29 Desember 2021   14:06 Diperbarui: 29 Desember 2021   14:09 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keberhasilan timnas Indonesia menembus babak final kejuaraan Piala AFF 2020 menarik perhatian banyak kalangan. Dengan segala keterbatasannya, anak asuh coach Shin Tae-yong tersebut berhasil menjungkirbalikkan berbagai prediksi yang mengatakan mereka tak akan bisa berbuat banyak pada gelaran tertinggi ajang sepak bola di Kawasan Asia Tenggara tersebut.

Dampaknya, banyak kalangan yang mulai pansos dengan raihan yang dicapai oleh Pratama Arhan dan kawan-kawan. Tak hanya level daerah, para pejabat teras PSSI pun mulai muncul dengan memanfaatkan momen keberhasilan yang ditorehkan oleh timnas Indonesia. Dan... ketua PSSI pun turut ada di barisan tersebut.

Sebagai bentuk tanggung jawab karena merupakan pemimpin tertinggi federasi, mungkin tak apa-apa jika Pak Iwan Bule memberikan atensi berlebih dengan keberhasilan ini. Namun, jangan sampai berlebihan dan terkesan pansos. Selain pamer video call dengan para pemain timnas Indonesia, pak Ketum PSSI juga menjanjikan akan terbang ke Singapura dan bertemu para pemain sebelum pertandingan dimulai. nah, ini yang menjadi warning tersendiri untuk kita semua.

Bukannya suudzon, namun peristiwa final AFF 2020 cukuplah untuk menjadi palajaran kelam. Kala itu, pelatih Alfred Riedl sempat mengakui bahwa ada oknum federasi yang mendatangi pemain secara personal di ruang ganti di laga final kontra Malaysia. Hasilnya, Indonesia bermain buruk pada leg pertama dan dipecundangi oleh tuan rumah dengan tiga gol tanpa balas.

Jika pada momen final ini pak ketum benar-benar peduli dan tak ada tendensi, ayolah dipikirkan kembali tentang untung-rugi keberadaannya di locker room jelang laga final. Kehadiran pemimpin tertinggi federasi memang sangat dibutuhkan, setidaknya untuk tambahan modal semangat dan suntikan motivasi bagi para penggawa yang akan turun ke gelanggang, namun ingat, jika menemui para pemain secara personal, apalagi para pemain tertentu, niscaya hal tersebut akan memantik trauma seperti halnya yang terjadi pada laga-laga final terdahulu.

Jadi, siapapun yang ada di sana, tolonglah, jangan berikan kesempatan kepada Ketua Umum atau siapapun untuk dapat berbincang secara personal dengan para pemain atau bahkan pelatih dan official timnas Indonesia. Apalagi jika ngobrol-ngobrolnya mencari tempat sepi, yang tersembunyi, dan jauh dari keramaian. Bisa-bisa muncul kecurigaan lagi dong!

Kalaupun ingin berbicara kepada para pemain, cukuplah ketika hendak bertanding, dan secara bersama-sama seperti saat Evan Dimas membakar semangat kala bersua dengan Malaysia di laga pamungkas grup B lalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun