Tiga mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya yaitu Arlieza Rizki , Ery Vio Verawati dan Rozaan Rofie’ Iskani dibawah bimbingan Dr. Ir. Kuswati, MS., IPM., ASEAN Eng membuat inovasi sebuah produk pakan lengkap untuk kelinci berbahan dasar limbah isi rumen.
Berdasarkan data statistik Direktorat Jendral Peternakan, Perikanan, dan Kehutananan (2020) bahwa di Jawa Timur jumlah ternak sapi yang dipotong sebesar 215.843 ekor. Jumlah pemotongan ternak yang besar setiap harinya tentu menghasilkan limbah isi rumen yang banyak pula.
Limbah isi rumen di Rumah Pemotongan Hewan lebih banyak dibuang tanpa diolah dan dimanfaatkan, sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan. Limbah isi rumen masih mengandung nutrisi yang tinggi karena rumen merupakan lambung terdepan pada ruminansia, sehingga belum terjadi penyerapan nutrisi pakan. “Ketersediaan isi rumen dari limbah rumah pemotongan hewan yang melimpah dan belum adanya pemanfaatan isi rumen menjadi produk komersial menjadi salah satu alasan kami untuk membuat produk HERBIFEED” ungkap Arlieza.
Dari hasil formulasi tersebut didapatkan pellet kelinci dengan kandungan protein kasar sebesar 15,32% , serat kasar 17,69% , lemak kasar 3,01% dan bahan kering 88,66 %. Produk ini tersedia dalam tiga ukuran kemasan yaitu 1 kg , 5 kg , dan 10 kg dengan harga Rp 7.000/kg. Selain bekerja sama dengan poultry shop produk ini juga dipasarakan melalui Shopee , facebook , dan instagram dengan nama akun @herbifeed, Diharapkan dengan adanya produk ini masalah yang ada dalam industri Rumah Potong Hewan dapat diatasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H