Gizi Masyarakat merupakan salah satu praktik kerja lapangan yang dilaksanakan oleh mahasiswa Program Studi Gizi S1 Universitas Negeri Semarang (UNNES). Kegiatan PKL Gizi Masyarakat ini berlangsung selama 2 minggu dimulai sejak hari Senin, 27 Mei 2024 hingga hari Sabtu, 8 Juni 2024.Â
Praktik Kerja Lapangan (PKL)Pelaksanaan kegiatan PKL dilakukan di Puskesmas Krobokan, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang. Salah satu kegiatan PKL Gizi Masyarakat yang ditugaskan kepada mahasiswa Program Studi Gizi S1 UNNES adalah melakukan penyuluhan kepada masyarakat terkait dengan masalah gizi prioritas di wilayah kerja Puskesmas Krobokan.
Pada wilayah kerja Puskesmas Krobokan yaitu daerah Tawang Mas, Tawang Sari dan Krobokan tercatat kasus hipertensi yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada diagram batang pertama dapat dilihat peningkatan drastis jumlah kejadian hipertensi yaitu di tahun 2021  sebanyak 1725 orang  melonjak hingga 5253 orang di tahun 2022.Â
Hal ini merupakan hasil program 1 to 5, yaitu dalam setiap kegiatan dilakukan skrining untuk hipertensi dan diabetes yang dilakukan pada masa pandemi COVID-19. Pada tahun 2024, sejak Januari hingga bulan Mei juga terlihat peningkatan kasus setiap bulannya. Hal ini menunjukkan bahwa kejadian hipertensi menjadi sesuatu yang harus diperhatikan karena peningkatan pada kasus yang terjadi terus-menerus.Â
Pelaksanaan penyuluhan merupakan langkah yang dapat dilakukan sebagai bentuk pencegahan dan pemberian pengetahuan dalam penanganan individu yang sudah mengalami hipertensi. Kelompok PKL UNNES melaksanakan kegiatan penyuluhan pada tanggal Kamis dan Jumat, 06 dan 07 Juni 2024 yang dilaksanakan bersama dengan pelaksanaan posyandu di Posyandu Melati 8 dan Posyandu Melati 3. Pada pelaksanaan penyuluhan ini memiliki fokus edukasi pencegahan hipertensi dengan "CERDIK": "Cek kesehatan secara rutin, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet seimbang, istirahat cukup, dan kelola stres" dan pengaturan makan untuk hipertensi
Kegiatan diawali dengan pengisian pre-test dan kuesioner pada masyarakat pra-lansia dan lansia yang datang ke posyandu lansia. Pengisian pre-test ini dilakukan sebelum atau sesudah peserta mengukur berat badan, tensi darah dan gula darah sewaktu (GDS), menyesuaikan keadaan di posyandu.Â
Setelah pre-test dilakukan, peserta akan dikumpulkan untuk melaksanakan penyuluhan dengan metode ceramah dan dibantu media penyuluhan berupa poster dan leaflet. Penyuluhan diakhiri dengan pengisian post-test oleh para peserta penyuluhan.
Hasil dari kegiatan penyuluhan ini didapatkan 32 responden, dengan rentang usia 50-80 tahun. Tujuan dari penyuluhan ini yaitu peningkatan pengetahuan tentang hipertensi, pencegahan dan penanganannya tercapai melalui hasil peningkatan pengetahuan oleh seluruh peserta penyuluhan.Â
Pada pre-test terdapat tiga golongan hasil skor yaitu kurang (12 responden), cukup (11 responden) dan baik (9 responden) dengan rata-rata nilai 68,4. Peningkatan pengetahuan ditandai dengan hasil post-test yang mengalami peningkatan, Â hasil skor post-test terdapat dua golongan skor yaitu cukup (6 responden) dan baik (26 responden) dengan rata-rata nilai 91.7.Â
Hasil peningkatan pengetahuan yang didapatkan dari edukasi gizi melalui penyuluhan yang kami lakukan ini, diharapkan dapat memberikan dampak yang baik bagi peserta yang terlibat dan juga masyarakat secara keluruhan.Â
Besar harapan kami kegiatan peningkatan pengetahuan dan edukasi gizi lainnya dapat dilaksanakan lebih baik dan optimal, sehingga angka kejadian penyakit menular maupun tidak menular dapat mengalami penurunan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H