seraut wajah yang geram kurus dan pucat
mata melotot tajam menatap daku
kening keriput, keringat jatuh ketanah
pundak yang lemah mengangkat beban yang berat
matamu sayu sebab tidurmu sebenatar
tiada kenal batas manusiamu beristirahat
kau asuh bebanmu dimalam hari, istirahatmu hanya sebatas angan
ku masih ingat diwaktu masa kecil
geram suaramu bagai singa yang mengaum
begitu engkau membentakku dalam marahmu
akupun menangis seperti anak pada biasanyaÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!