Mohon tunggu...
Arlini
Arlini Mohon Tunggu... Penulis - Menulis berarti menjaga ingatan. Menulis berarti menabung nilai kebaikan. Menulis untuk menyebar kebaikan

ibu rumah tangga bahagia, penulis lepas, blogger, pemerhati masalah sosial kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Antara Pisang Ambon dan Aturan Hidup

1 Januari 2021   17:54 Diperbarui: 1 Januari 2021   17:56 2342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam rangka memenuhi kebutuhan nutrisi keluarga, kami baru -- baru ini menambahkan pisang ambon ke dalam menu harian. Kenapa pisang ambon? Karena bentuknya yang besar menggemaskan. Harganya pun lebih murah dari pisang barangan. Juga rasanya yang nggak jauh beda sama pisang barangan.

Kandungan gizi pisang ambon cukup banyak. Sebenarnya hampir sama dengan kandungan pada jenis pisang lainnya. Menurut laporan Lives Science, pisang ambon memiliki kandungan kalium dan pektin, hingga serat. Ahli gizi dari San Diego, Laura Flores menemukan buah ini mengandung magnesium dan vitamin C dan B6. Hal ini membuatnya baik untuk menjaga kesehatan jantung, tulang, memperlancar pencernaan, meningkatkan imun tubuh dan lain sebagainya.

Tapi dengan catatan, konsumsi secukupnya sesuai kebutuhan tubuh. Sekitar 2 hingga 3 buah per hari. Kalau makan pisang berlebihan justru menyebabkan efek buruk bagi tubuh. Diantara dampak buruknya bagi perempuan, bisa mengganggu keseimbangan hormon estrogen.

Hormon estrogen merupakan hormon yang berperan penting bagi proses reproduksi juga masalah seksual perempuan. Ciri yang bisa dirasakan saat seorang perempuan makan pisang berlebihan yaitu siklus haid jadi kacau dan mudah lelah.

Nah loh, bagi diriku yang sedang merindukan momongan, dalam hal ini mesti hati -- hati dong ya. Jangan sampai keblinger. Keasyikan menikmati makanan sehat sampai lupa aturan, eh justru kena efek sampingnya.

By the way, kebutuhan diri kita terhadap sebuah aturan bukan cuma soal makan dong ya.  Berprilaku apa saja juga butuh aturan. Aturannya tentu dari Sang Pencipta Allah swt. Dalam memenuhi naluri seksual misalnya. Allah swt mengatur agar ketertarikan antar lelaki dan perempuan dipenuhi hanya dalam ikatan pernikahan. 

Dalam hal ini negara berperan sebagai pelaksana sistem, untuk menjamin agar aturan tersebut dilaksanakan. Harusnya berlakulah sistem pendidikan, pergaulan, politik dan sistem Islam lainnya. Bila ada yang melanggar maka kata Allah harus disanksi. Bagi pezina yang belum nikah misalnya, maka wajib dijilid seratus kali (QS. An nur ayat 2).

Ketika hari ini masyarakat hidup tanpa aturan dari Allah swt, alias bebas ala sekuler liberal, tampak kan efek sampingnya. Perzinaan merajalela. Bahkan di era digital hari ini tanpa malu perbuatan zina direkam dan disebarluaskan. Efek lainnya, banyak bayi diaborsi dan merebaknya penyakit kelamin HIV/ AIDS.

Kejadian yang sama terus terulang, menambah kehinaan umat ini dihadapan Allah swt. Yah semoga kita semua segera sadar ya, bahwa hidup kita hari ini rusak akibat jauh dari aturan Allah. Semoga kita bisa kembali pada aturan hidup dari Allah swt yakni syariah Islam. Agar hidup kita sehat lahir batin, dunia akhirat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun