Mohon tunggu...
Arlini
Arlini Mohon Tunggu... Penulis - Menulis berarti menjaga ingatan. Menulis berarti menabung nilai kebaikan. Menulis untuk menyebar kebaikan

ibu rumah tangga bahagia, penulis lepas, blogger, pemerhati masalah sosial kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tentang Bisnis Ilegal Penjualan Sel Telur

21 Oktober 2020   10:06 Diperbarui: 21 Oktober 2020   10:17 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://m.merdeka.com/

Secara umum negara-negara di dunia termasuk Indonesia melarang prakter jual beli organ tubuh semisal sel telur. Adanya resiko medis yang tinggi menjadi penyebab larangan tersebut. China sendiri kabarnya memberlakukan hukuman berat untuk pelanggaran tersebut. Namun gaung pasar gelap bisnis kesuburan di China tetap hidup.

Hal ini membuktikan pada kita, pemerintah lemah dihadapan kekuatan kapitalis. Sistem ekonomi kapitalis menyebutkan, selama ada permintaan atas suatu barang, maka penawaran akan tetap ada. Tampaknya ide itu yang lebih mendominasi kehidupan kita. Hingga menjawab keheranan kita, mengapa banyak hal terlarang tetap eksis. Ternyata dalam kehidupan kapitalis sekuler hari ini, kepentingan lebih kuat dan dimenangkan ketimbangan kebenaran dan kebaikan.

Bila berpedoman pada aturan hidup Islam, banyak cara bisa dilakukan untuk mengatasi masalah kesuburan. Islam mendorong manusia untuk menjalani gaya hidup sehat. Makan hanya yang halal dan baik untuk kesehatan (QS. Al-Baqarah: 168). Berolahraga. Mengatur waktu tidur. Dilengkapi dengan pelaksanaan ekonomi Islam yang menetapkan aktivitas ekonomi berdasarkan halal dan haram. Segala praktek ekonomi yang diharamkan Allah swt akan dikenai sanksi yang tegas. Pendidikan Islam juga diterapkan yang akan membentuk mindset hidup yang benar. Hidup untuk beribadah kepada Allah swt. Sehingga muslim hanya berbuat sesuai aturan Allah swt.

Jika Allah swt belum menghendaki rumahtangganya dilengkapi anak, dia bersabar dan terus berusaha di jalur yang benar. Sesama pun saling mendukung dan menguatkan untuk bersabar dalam ketaatan. Semua ini membutuhkan penerapan politik Islam. Inilah yang disebut ajaran Islam secara kaffah (sempurna). Bila dijalankan oleh individu, masyarakat maupun negara maka banyak masalah bisa terselesaikan. Hidup menjadi berkah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun