Mohon tunggu...
Arlini
Arlini Mohon Tunggu... Penulis - Menulis berarti menjaga ingatan. Menulis berarti menabung nilai kebaikan. Menulis untuk menyebar kebaikan

ibu rumah tangga bahagia, penulis lepas, blogger, pemerhati masalah sosial kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Resensi Buku: Memisahkan Ekonomi Islam dari Ekonomi Kapitalis

7 Oktober 2020   19:51 Diperbarui: 7 Oktober 2020   19:56 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hasilnya, lahirlah teori ekonomi makro dan mikro. Bahayanya, karena ilmu ekonomi kapitalis berhasil dirumuskan secara matematis, dibahaskan dibangku kuliah dan dianggap ilmiah maka kesimpulannya ilmu tersebut objektif. Inilah masalahnya, sehingga para intelektual muslim menganggap sah-sah saja merumuskan ilmu ekonomi Islam berdasarkan teori-teori ekonomi yang dipelajari dibangku kuliah.

Maka dipembahasan puncak Ustadz Dwi Condro menjelaskan mengenai sistem ekonomi Islam mulai dari pandangan dasar, pilar-pilar ekonomi Islam serta pembahasan cukup rinci tentang konsep kepemilikan dan distribusi kekayaan menurut Islam. Buku setebal 400 halaman ini baru sebatas membahas tataran falsafah ekonominya saja, belum membahas lebih detail tentang prakteknya.

Di bab Pendahuluan sudah disampaikan bahwa Buku Ekonomi Islam madzhab Hamfara ditulis dalam tiga jilid. Jilid pertama menyangkut "Falsafah Ekonomi Islam". Jilid dua membahas "Mekanisme Pasar Syari'ah". Jilid tiga tentang "Sistem Fiskal dan Moneter Islam".

Gaya penulis bertutur khas beliau, yaitu terkesan bertele-tele dan ada pengulangan untuk tiap kalimat yang terkesan penting. Barangkali memang seperti itu cara beliau memahamkan para pembaca bukunya. 

Meski begitu bukunya tetap enak dibaca kok. Bagi yang belum punya basic, membacanya secara perlahan insya allah mampu memahami. Apalagi bagi yang sudah pernah belajar ekonomi sebelumnya, maka membaca buku ini akan asyik sekali.

Membaca buku ini, merasa diri tercerahkan dan menambah optimisme bahwa Islam kaya akan khazanah keilmuwan yang berfungsi sebagai ilajul musyqilatil hayatil insan (pemecah problematika kehidupan manusia).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun