Mohon tunggu...
Arlini
Arlini Mohon Tunggu... Penulis - Menulis berarti menjaga ingatan. Menulis berarti menabung nilai kebaikan. Menulis untuk menyebar kebaikan

ibu rumah tangga bahagia, penulis lepas, blogger, pemerhati masalah sosial kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Plus Minus Menjadi Ibu Masa Kini di Era Teknologi

22 Juli 2020   18:22 Diperbarui: 22 Juli 2020   18:18 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.instagram.com/p/CBaJxJilp7g/

Sebenarnya setiap zaman punya plus minusnya masing-masing. Sebab Allah swt senantiasa menciptakan segala sesuatu berpasangan. Ada suka ada duka. Ada kesusahan ada kemudahan. Ada bahagia ada sengsara. Hidup di zaman tertentu pun ada enak nggak enaknya. Lalu apa saja plus minus menjadi ibu masa kini?

1. Mudah mencari ilmu

Semua ibu pasti sepakat dengan hal ini. Akses informasi sangat lancar. Ada di dekat kita. Ada di genggaman kita. Yup, ada di ponsel pintar kita. Cukup modal kuota, ibu bisa berselancar di dunia maya. Mencari tahu tentang makanan sehat di tiap tahap kehamilan, cara agar mudah melahirkan normal, cara memperbanyak ASI, berburu ilmu parenting dan lain sebagainya. Harusnya nggak ada alasan lagi bagi para ibu untuk nggak bisa jadi ibu hebat.

Sayangnya tak semua ibu hari ini yang bisa mengakses internet. Faktor pembangunan dan pendidikan yang tidak merata menyebabkan sebagian ibu kudet alias kurang update. Kasihan ya

2. Mental lebih siap

Ilmu jadi faktor seseorang lebih percaya diri menjalani kehidupan. Ilmu jadi kunci kesiapan mental. Ya, bagi para ibu masa kini yang beruntung mendapat kemudahan terhubung dengan internet, kemungkinan besar lebih siap mental buat merawat dan mendidik anak. Tapi ingat catatannya ya. Ketika internet dijadikan si ibu buat mencari ilmu, bukan cari informasi nggak penting seperti gosip artis. Emang ada yang online hanya buat ngikuti kabar artis? Ada dong. Banyak. Hihihi.

3. Dunia digital menjadi saingan ibu dalam mendidik anak

Dunia digital memang sangat mempesona termasuk oleh anak-anak. Bayi sekalipun bila diperlihatkan gambar bergerak di ponsel orangtua, matanya langsung melekat erat ke layar ponsel. Seakan tak mau berpaling.

Anak tak mungkin sama sekali dilarang menggunakan internet. Sebab internet sudah menyatu dengan kehidupan masa kini. So, ibu mesti pintar pintar menyikapi keberadaan internet. Jangan sampai internet merebut ketertarikan anak dari kita sebagai ibunya. Jangan sampai pendidikan anak justru terganggu dengan keberadaan internet. Bisa bahaya kan ya.

4. Ekonomis semakin sulit

Tak dipungkiri imbas kemajuan teknologi, tenaga manusia banyak tergantikan oleh mesin. Hal ini mempengaruhi dunia kerja, menjadi salah satu penyebab bertambahnya pengangguran. Sebagai contoh pekerja di pintu tol. Dulu yang bertugas manusia. Tapi sekarang penjaga pintu tol adalah mesin. Di pabrik-pabrik, dibutuhkan lebih sedikit buruh karena adanya mesin-mesin canggih. Kalau suami kita termasuk pekerja yang terancam digeser posisinya oleh mesin, pengaruhnya tentu ke keluarga juga. Isteri bisa galau karenanya.

5. Banyak peluang bekerja dari rumah dengan berbisnis online

Demi dapur tetap ngebul,  hari ini terpaksa para ibu ikut terjun bekerja membantu suami mencari nafkah. Kalau anak sudah lahir, kondisi ini sering menjadi dilema. Mau bekerja ke luar, anak dijaga oleh siapa? Ada rasa khawatir selama ibu bekerja, anak di rumah bersama pengasuh yang kurang tepat. Beruntungnya era digital hari ini memungkinkan para ibu tetap di rumah merawat anak sambil membantu perekonomian keluarga.

Dalam dunia bisnis online yang sudah berjalan selama ini, tampaknya kaum perempuan lebih dominan menjadi pelakunya. Bejibun para perempuan menekuni berbagai bisnis online dari kuliner, pakaian, kosmetik, alat kesehatan hingga bisnis jasa seperti menulis. Ada juga yang menekuni bisnis online bersama dengan pasangan. Atau dengan menjadi selebgram yang mendapat honor dari endorse produk.

Pastinya para ibu masa kini harus menjadi ibu cerdas, sehingga mampu mengendalikan keadaan, bukan justru tergerus dan terkalahkan dengan zaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun