Setiba di Indonesia, teman Chiki ada yang mengabari, sekitar bulan April 2019 muslim Uighur disitu harus mengosongkan pemukiman tempat tinggal mereka. Mereka harus pergi tanpa tahu harus tinggal dimana lagi.
Chiki ingin membantu, tapi dia bilang dia bukan konglomerat Turki yang punya banyak tanah. Chiki dan teman-teman pun menggalang donasi yang hasil diharapkan bisa sedikit membantu.
Muslim Uighur tahu di Indonesia 90 persen muslim. Harapan mereka semoga kita semua di Indonesia tahu keadaan mereka.
***
Dari pengalaman Chiki kita memahami sejauh apa kualitas bantuan penguasa muslim pada saudaranya. Beda dengan pemimpin di zaman kejayaan Islam.Â
Sebagai pemimpin negara Rasulullah saw pernah didatangi sekelompok kaum lemah. Cukup bersyahadat sekelompok orang itu dijamin kehidupannya oleh Rasulullah, dikasih tempat tinggal dan penghidupan yang layak.
Betapa penguasa negeri -negeri muslim tak bisa diharapkan melindungi saudaranya. Sampai-sampai hanya akhiratlah harapan muslim Uighur untuk bisa berkumpul dengan keluarga. Selama di dunia mereka menahan rindu dengan keluarga yang tak tahu bagaimana nasibnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H