Mohon tunggu...
Arlini
Arlini Mohon Tunggu... Penulis - Menulis berarti menjaga ingatan. Menulis berarti menabung nilai kebaikan. Menulis untuk menyebar kebaikan

ibu rumah tangga bahagia, penulis lepas, blogger, pemerhati masalah sosial kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Benarkah Kita Miliki Mental Orang Terjajah?

10 Januari 2020   07:14 Diperbarui: 10 Januari 2020   07:22 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.fokal.info/

Ketiga, menyerah pada keadaan. Kita bisa lihat kondisi ini pada berbagai masalah negeri yang tak tertangani. Masalah gerakan separatis Papua. Terus meningkatkan jumlah pelaku penyimpangan seksual lagibete, yang berefek meningkatnya kasus HIV. Tingginya jumlah kemiskinan dan pengangguran. Dll.

Semakin banyak masalah menunjukkan pemerintah tak serius mengatasinya. Solusi hanya berputar-putar dalam lingkaran sistem kapitalis sekuler yang tak solutif.

Mereka justru menolak tawaran solusi jitu dari syariah Islam. Yang dilakukan malah mengkriminalisasi ide khilafah yang sebenarnya menawarkan kebaikan. Apa namanya ini kalau bukan menyerah pada keadaan?

Keempat, tanpa jati diri. Kita pun menyadari dengan pasti negeri kita tidak punya warna asli. Negeri ini tidak secara tegas mengakui diri sebagai negara kapitalis. Meski kental sekali nuansa kapitalis disini, seperti yang pernah dikatakan Surya Paloh.

Nuansa kiri juga ada. Terlihat dari sikap keras pemerintah pada ormas Islam maupun tokoh-tokoh muslim yang menyuarakan Islam kaffah dan Khilafah.

Negeri ini mengakui diri sebagai negeri berpenduduk mayoritas muslim. Mengaku berpihak pada Islam. Tetapi kenyataannya memilah-milah ajaran Islam yang boleh dijalankan oleh umat Islam.

Ke depan pemerintah memiliki tujuan menampilkan wajah Islam moderat, ramah dan toleran. Suatu tampilan Islam yang tidak dikenal sebelumnya. Sebuah tampilan Islam yang menuruti selera manusia.

Tokoh akademisi tersebut pun sepakat dengan keharusan dilakukannya revolusi mental. Dalam arti melakukan perubahan model dan sikap mental secara mendasar.

Tentu yang tepat adalah meninggalkan mental terjajah dengan merubah dasar berpikir sekuler menjadi akidah Islam.

Meninggalkan mental terjajah dengan membuang sistem kapitalis dan menerapkan syariah Islam secara keseluruhan. Inilah yang ideal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun