Mohon tunggu...
Arlini
Arlini Mohon Tunggu... Penulis - Menulis berarti menjaga ingatan. Menulis berarti menabung nilai kebaikan. Menulis untuk menyebar kebaikan

ibu rumah tangga bahagia, penulis lepas, blogger, pemerhati masalah sosial kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memancing Kehamilan dengan Adopsi Anak?

9 Januari 2020   07:17 Diperbarui: 9 Januari 2020   08:46 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Sering-sering ngurusi bayi buk. Bukan sekedar gendong. Kalau bisa sampek nyebokin. Biar cepat isi."

"Kenapa nggak angkat anak aja buat mancing."

"Sering-sering la gendong bayi. Mudah-mudahan cepat nular."

***

Teman-teman ku tersayang, yang sangat perhatian. Ku ucapkan banyak terima kasih. Menunjukkan perhatian dengan menyarankan aku memancing kehamilan dengan cara gendong bayi atau adopsi anak.

Tapi jujur, sampai kini aku belum paham yang dimaksud dengan memancing kehamilan melalui gendong bayi atau angkat anak. 

Hubungannya apa?

Menghubungkannya gimana?

Bodohnya aku, sudah sering mendengar kalimat itu, aku tak bertanya. Malah mikir sendiri. Dalam hati berbisik, maksudnya gimana ya?

Apa maksudnya memancing belas kasihan Allah swt?

Dengan momong bayi atau adopsi maka seorang perempuan menunjukkan kesungguhan mau jadi ibu. Sehingga diharapkan Allah swt pun memberi. Apa begitu?

Mungkin ada yang mau bantu jawab?

Aku sendiri ada membaca buku yang di tulis seorang dokter kandungan tentang kehamilan. Aku meminjam buku itu dari seorang teman. Disitu yang aku ingat dua hal.

Pertama, dikatakan bahwa dalam ilmu kedokteran tidak dikenal istilah letak rahim yang kurang bagus. Seperti yang umum terdengar di masyarakat kan ada rahim yang miring. Rahim yang jauh dari miss V. Sehingga rahim perlu dibetulkan letaknya dengan cara kusuk.

Kedua, dikatakan bahwa kondisi emosional suami istri, terutama istri dapat mempengaruhi keberhasilan saat berhubungan. Kalau istri stress, tegang pikirannya, maka akan lebih sulit terjadi pembuahan.

Salah satu penyebab perempuan stress yaitu karena lama belum punya anak. Sedih, kesepian dan rasa sangat ingin punya anak membuat pikirannya tegang. Sehingga justru mempersulit terjadinya pembuahan saat berhubungan.

Nah, ketika perempuan dekat sama bayi, maka rasa keibuannya dapat tersalurkan. Pikiran yang tegang pun jadi rileks. Sehingga kondisi ini memudahkan bagi kehamilan.

Aku pun menghubung-hubungkan bacaanku tersebut dengan opini memancing kehamilan melalui sering gendong bayi atau adopsi anak. Secara ilmiah, mungkin inilah hubungannya pikirku.

Meskipun aku masih tak sepakat seratus persen. Kalau memang hubungannya seperti bacaanku itu, maka berarti intinya adalah pada kondisi pikiran. Bukan pada kedekatan perempuan dengan bayi.

Kedekatan dengan bayi menjadi salah satu kunci menghilangkan stress. Tapi bukan satu-satunya cara mengusir stress. Apalagi terbukti, bahwa tak semua pasangan yang mengadopsi anak, bisa berhasil punya anak sendiri.

Ide adopsi anak cukup bagus. Aku yakin ada kebaikan disitu. Jadi bukan aku nggak mau coba. Tapi belum ada kesempatan saja.

Mengingat Islam punya aturan tentang pergaulan, maka dalam mengadopsi anak pun mesti memikirkan aspek hukum Islam tersebut. Dalam lingkaran pertimbangan tersebut, kesempatan itu belum ada.

Semoga Allah swt memberikan yang terbaik untuk kita semua. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun