Mungkin ada yang mau bantu jawab?
Aku sendiri ada membaca buku yang di tulis seorang dokter kandungan tentang kehamilan. Aku meminjam buku itu dari seorang teman. Disitu yang aku ingat dua hal.
Pertama, dikatakan bahwa dalam ilmu kedokteran tidak dikenal istilah letak rahim yang kurang bagus. Seperti yang umum terdengar di masyarakat kan ada rahim yang miring. Rahim yang jauh dari miss V. Sehingga rahim perlu dibetulkan letaknya dengan cara kusuk.
Kedua, dikatakan bahwa kondisi emosional suami istri, terutama istri dapat mempengaruhi keberhasilan saat berhubungan. Kalau istri stress, tegang pikirannya, maka akan lebih sulit terjadi pembuahan.
Salah satu penyebab perempuan stress yaitu karena lama belum punya anak. Sedih, kesepian dan rasa sangat ingin punya anak membuat pikirannya tegang. Sehingga justru mempersulit terjadinya pembuahan saat berhubungan.
Nah, ketika perempuan dekat sama bayi, maka rasa keibuannya dapat tersalurkan. Pikiran yang tegang pun jadi rileks. Sehingga kondisi ini memudahkan bagi kehamilan.
Aku pun menghubung-hubungkan bacaanku tersebut dengan opini memancing kehamilan melalui sering gendong bayi atau adopsi anak. Secara ilmiah, mungkin inilah hubungannya pikirku.
Meskipun aku masih tak sepakat seratus persen. Kalau memang hubungannya seperti bacaanku itu, maka berarti intinya adalah pada kondisi pikiran. Bukan pada kedekatan perempuan dengan bayi.
Kedekatan dengan bayi menjadi salah satu kunci menghilangkan stress. Tapi bukan satu-satunya cara mengusir stress. Apalagi terbukti, bahwa tak semua pasangan yang mengadopsi anak, bisa berhasil punya anak sendiri.
Ide adopsi anak cukup bagus. Aku yakin ada kebaikan disitu. Jadi bukan aku nggak mau coba. Tapi belum ada kesempatan saja.
Mengingat Islam punya aturan tentang pergaulan, maka dalam mengadopsi anak pun mesti memikirkan aspek hukum Islam tersebut. Dalam lingkaran pertimbangan tersebut, kesempatan itu belum ada.