Spermatogenesis adalah proses terbentuknya sel sperma pada organ reproduksi pria, yang akan dikeluarkan bersama air mani dengan tujuan untuk membuahi sel telur atau ovum pada wanita. Spermatogenesis berasal dari kata 'Spermato' yang berarti benih dan 'Genesis' yang berarti pembelahan. Spermatogenesis sendiri terjadi di organ reproduksi pria bagian testis, lebih tepatnya pada lapisan yang bernama tubulus seminiferus. Ternyata sperma tidak langsung terbentuk jadi, melainkan sperma harus melewati beberapa tahapan atau proses sebagai berikut
Spermatogonium (jumlah kromosom utuh atau 2n) sebagai induk dari sel sperma akan melakukan dua hal. Spermatogonium akan membelah diri untuk memperbanyak diri dan akan membelah diri secara mitosis untuk menjadi bentuk selanjutnya yaitu Spermatosit Primer.
Kemudian, Spermatosit Primer (2n) akan membelah secara meiosis menjadi Spermatosit Sekunder. Karena mengalami pembelahan secara meiosis, oleh karena itu Spermatosit sekunder mengalami reduksi kromosom, sehingga yang pada awalnya memiliki jumlah kromosom yang utuh atau 2n, berubah menjadi setengah jumlahnya atau n. Satu spermatosit primer akan menghasilkan dua spermatosit sekunder.Â
Spermatosit Sekunder (n) akan membelah secara meiosis menjadi Spermatid. Satu spermatosit sekunder akan menghasilkan 2 spermatid, oleh karena itu akan terdapat 4 total spermatid. Spermatid kemudian akan menjadi spermatozoa yang hampir matang. Spermatozoa yang hampir matang ini berpindah dari testis menuju epididimis untuk disimpan dan dimatangkan secara sempurna.
Setelah kita mengetahui proses terbentuknya sperma, kita jadi tahu bahwa kemandulan pada pria dapat terjadi karena gangguan pada spermatogenesis. Bisa jadi proses mitosi, proses meiosis, ataupun proses pematangannya. Selain itu, beberapa kondisi atau penyakit juga dapat mempengaruhi produksi sperma. Tidak hanya faktor internal saja, melainkan faktor eksternal juga dapat mempengaruhi. Seperti yang paling sering kita ketahui adalah tidak disarankan bagi pria untuk menggunakan laptop di pangkuannya. Panas dari laptop dapat mengubah suhu di testis sehingga menyebabkan suhu yang tidak optimal dan pastinya akan mengganggu proses spermatogenesis.
Oleh karena itu, kita harus selalu menjaga kesehatan organ reproduksi kita, agar kita dapat terhindar dari kejadian-kejadian yang tidak kita inginkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H