Mohon tunggu...
Arlinda Febrian
Arlinda Febrian Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Psikologi

Ibu dari empat anak, menjaga amanah suami, mahasiswa dan Pengamat Psikologi.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Anak Go Internasional? Pandemi, Parenting, Internet, dan IndiHome.

13 Juli 2022   23:50 Diperbarui: 14 Juli 2022   00:08 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehadiran pandemi Covid-19 memberikan dampak besar dalam penanganan anak. Semenjak pandemi terjadi, berbagai perubahan perilaku terjadi pada masyarakat, termasuk cara mendidik anak dan mendampingi anak.

Bagaimana fenomena pendampingan dan pendidikan anak selama pandemi? Bagaimana menyikapi pemilihan teknologi yang tepat? Apa manfaat internet dan pengaruh teknologi terhadap anak?  Berikut ini beberapa catatan yang disarikan berdasarkan pengalaman dan hasil diskusi dengan sesama orang tua terkait dengan permasalahan tersebut.

Para ahli dan pakar telah mempublikasikan berbagai penelitian terkait parenting ini. Seperti kajian tentang digital parenting, parenting disorder, pendampingan belajar anak dari rumah, maupun sistem parenting terkait internet. 

Sebagai orangtua, penulis tentu perlu mengkaji berbagai informasi yang kredibel. Tentunya dengan harapan agar anak dapat didampingi dengan baik. Terutama untuk kebaikan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari dan mempersiapkan masa depan sang buah hati.

Anak kami, Arvand Putra Febrian sekolah di SDN 113 Banjarsari Bandung. Ia akan masuk SD kelas satu persis saat pandemi hadir. Seperti anak lainnya, anak kami tak pernah mengenal bangku sekolahnya maupun bertatap muka langsung dengan walikelas atau gurunya. 

Orangtualah yang berinteraksi langsung dengan gurunya melalui tatap muka terbatas, khususnya saat pengumpulan tugas, atau diskusi khusus. Orangtualah yang berinteraksi dengan orangtua lainnya yang sekelas dengan anak kami. Anak bahkan tidak terlalu hapal siapa kawan-kawan sekelasnya, dan anak malah lebih hapal teman semasa taman kanak-kanaknya.

Keadaan memaksa anak dalam beberapa hal. Dalam bidang pendidikan, anak dipaksa berinteraksi menggunakan gadget. Keluar rumah dibatasi. Interaksi sosial dilakukan melalui teknologi komunikasi dan informasi dalam genggaman.

Aktivitas anak lebih banyak berkaitan dengan teknologi. Termasuk diantaranya belajar dengan platform aplikasi yang ada pada smartphone, menonton youtube, main game, maupun berkomunikasi. Orangtua sekelas lainnya mengakui menemukan situasi dan pengalaman yang sama terkait parenting ini. Fenomena inilah yang terjadi saat konvergensi teknologi semenjak pandemi.

Selain menyibukkan anak dengan berbagai kegiatan di dalam rumah, ketersediaan sarana jaringan teknologi komunikasi merupakan bagian penting yang perlu diperhatikan. Bagaimana memilih penyedia jaringan teknologi yang tepat? 

Tentu hal ini harus dilakukan dengan bijak. Bagaimanapun diperlukan jaringan yang handal, dan fasilitas tambahan yang disediakan oleh provider sesuai dengan kebutuhan. Baik kebutuhan dalam pelaksanaan pendampingan pendidikan, maupun dalam mengisi kegiatan sehari-hari.

Pemilihan provider jaringan yang handal dalam penyediaan jaringan WiFi di rumah adalah bagian yang kami pikirkan, pertimbangkan, dan putuskan. Paling tidak berdasarkan kekuatan jaringan dan profil provider. 

IndiHome merupakan pilihan yang pantas dan terbaik untuk digunakan, terutama dilihat dari kekuatan jaringan yang handal dan disediakan oleh Telkom Indonesia sebagai provider internet terbaik di Indonesia. 

Selain itu, dengan kekuatan penyebaran jaringan dan pengalaman, tentu provider ini tidak main-main dalam menjaga kualitas jaringan dan layanan mereka. Sehingga mereka dikenal sebagai provider internetnya Indonesia.

Lalu, bagaimana manfaat internet bagi anak? Internet ini ibarat mata pisau. Bisa memberikan dampak kepada hal yang baik ataupun sebaliknya. Tantangannya adalah bagaimana internet mampu memberikan kebaikan kepada anak.

Penulis dan suami sering mendiskusikan, bagaimana menyikapi teknologi ini, sehingga mampu memberikan dampak positif bagi anak. Salah satunya, kami menggunakan strategi kontrol dan pengerahan melalui pola diskusi dan bercanda dengan anak. 

Kami memanfaatkan momen seperti bercerita santai pada saat akan tidur, maupun saat berkumpul keluarga tanpa memegang gadget.

Anak diawasi meskipun seakan-akan dibebaskan. Anak sering kami ajak berkomunikasi dan bertukar pikiran. Topik yang dibahas biasanya hal-hal yang ringan saja. Seperti tentang manfaat positif apa yang ia dapatkan hari ini, termasuk melalui teknologi yang digunakannya. 

Tujuan dari komunikasi ini adalah untuk keterbukaan, kedekatan, dan berbagi informasi, selain tentunya bagian dari proses kontrol. Ketika ada yang rasanya tidak pada jalurnya, kami pun mencoba mengarahkan ke hal yang lebih baik.

Bagian penting lainnya adalah dari sisi pembentukan akhlak dan beribadah pada Sang Pencipta. Teknologi dijadikan sebagai jembatan, baik dari sisi motivasi menggunakan teknologi maupun dari sisi konten. 

Seperti gadget boleh digunakan setelah selesai beribadah pada waktunya, ada hikmah kebaikan yang bisa disampaikannya saat diskusi.

Disamping itu, permintaan orang tua, kepedulian dalam keluarga adalah hal yang lebih utama dibandingkan dengan menariknya informasi yang ada di dalam genggaman, misalnya terkait keterlibatan anak dalam rumah tangga. Untuk keterlibatan di rumah tangga, kami memberikan anak dengan beberapa aktivitas yang pantas untuk anak seusianya.

Hal lain yang kami tanamkan adalah anak soleh yang go internasional. Alhamdulillah, ternyata sesuai dengan perjalanan waktu, anak ini mampu memperlihatkan hasil. 

Diantaranya mengikuti perlombaan tertentu yang diikuti oleh anak-anak dari berbagai negara di dunia, dan dia adalah salah satu yang mendapatkan peringkat tinggi. Selain itu, motivasinya untuk belajar bahasa Inggris pun terlihat cukup tinggi.

Alhamdulillah, meskipun tidak sempurna, kami merasakan manfaat tak terbatas internetnya Indonesia dalam parenting ini, seperti diantaranya untuk membentuk akhlak, logika, dan prestasi anak. Tentu tak luput kami label kedalam kognitifnya sebagai anak go internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun