Mohon tunggu...
Arlina Fatikhasari
Arlina Fatikhasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hai!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bela Negara Melalui Kesehatan dan Keamanan Obat

18 Desember 2024   16:34 Diperbarui: 18 Desember 2024   16:34 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kunjungan B2P2TOOT Mahasiswa S1-Farmasi

Bela negara tidak hanya berfokus pada pertahanan fisik negara dari ancaman luar, tetapi juga melibatkan aspek menjaga kesejahteraan masyarakat dan keamanan hidup mereka. Salah satu aspek yang tidak kalah penting adalah keamanan obat-obatan yang beredar di pasar. Obat yang aman dan berkualitas sangat memengaruhi kualitas hidup masyarakat, karena kesehatan adalah hak dasar setiap individu. Dalam hal ini, menjaga kualitas obat menjadi bagian integral dari bela negara, karena dampaknya langsung pada kesehatan rakyat. Pemerintah Indonesia, melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), memiliki peran utama dalam menjamin bahwa obat-obatan yang beredar di pasar telah teruji aman, efektif, dan berkualitas.

Seiring dengan berkembangnya industri farmasi, tantangan terkait obat palsu atau obat yang tidak terdaftar secara resmi pun semakin meningkat. Obat yang tidak memenuhi standar kualitas dapat membahayakan keselamatan pengguna dan merusak kepercayaan masyarakat terhadap sistem kesehatan. Oleh karena itu, BPOM menjadi garda terdepan dalam memastikan bahwa semua obat yang beredar di Indonesia telah memenuhi kriteria yang ditetapkan untuk menjaga keamanan dan kesehatan masyarakat. Ini menjadi salah satu bentuk bela negara, karena ketika pemerintah dan masyarakat dapat mengakses obat yang aman dan berkualitas, mereka dapat berkontribusi lebih maksimal dalam pembangunan negara.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) adalah lembaga yang memiliki kewenangan untuk mengawasi dan memastikan keamanan serta kualitas obat yang beredar di Indonesia. Sebagai lembaga negara yang bertanggung jawab dalam hal ini, BPOM berperan dalam menyusun regulasi yang ketat terkait produksi, distribusi, dan pemasaran obat di Indonesia. Keberadaan BPOM sangat krusial dalam menciptakan sistem pengawasan yang komprehensif agar obat yang digunakan oleh masyarakat dapat memberikan manfaat yang optimal tanpa menimbulkan risiko bagi kesehatan. BPOM tidak hanya bertugas untuk melakukan inspeksi terhadap produk obat yang masuk ke pasar, tetapi juga melakukan uji laboratorium untuk memastikan kandungan dan kualitas obat yang beredar sesuai dengan standar yang ditetapkan. Sertifikasi BPOM pada obat yang beredar menjadi tanda bahwa obat tersebut telah melalui rangkaian uji yang ketat, mulai dari uji keamanan, uji efektivitas, hingga uji stabilitas obat tersebut. Sertifikat BPOM ini menjadi jaminan bagi masyarakat bahwa obat yang mereka konsumsi telah diuji dan dinyatakan aman untuk digunakan.
Pentingnya pengawasan yang dilakukan BPOM juga terlihat pada langkah-langkah yang diambil dalam menghadapi peredaran obat ilegal atau palsu. BPOM bekerja sama dengan pihak kepolisian dan instansi terkait untuk menindak tegas produsen atau distributor yang memproduksi dan memperjualbelikan obat palsu atau yang tidak terdaftar. Tindakan ini sangat penting dalam menjaga integritas pasar farmasi di Indonesia, agar masyarakat tidak terjebak dalam penggunaan obat yang berisiko tinggi.
Keamanan obat tidak hanya menjadi tanggung jawab BPOM, tetapi juga melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk industri farmasi dan perguruan tinggi. Pemerintah, dalam hal ini melalui BPOM, dapat mengeluarkan regulasi yang mendorong industri farmasi untuk terus meningkatkan kualitas produk mereka, baik dari segi keamanan maupun efektivitas. Pemerintah juga perlu memberikan dukungan berupa insentif kepada perusahaan farmasi yang mengedepankan riset dan pengembangan obat dengan kualitas terbaik. Di sisi lain, industri farmasi memiliki peran sentral dalam memastikan bahwa setiap obat yang diproduksi memenuhi standar yang ditetapkan oleh BPOM. Industri farmasi harus berkomitmen untuk menghasilkan obat yang aman, berkualitas, dan terjangkau bagi masyarakat. Untuk itu, perusahaan farmasi harus bekerja sama dengan BPOM dalam melakukan uji klinis dan kontrol kualitas obat yang mereka produksi. Selain itu, industri farmasi juga perlu mengikuti perkembangan teknologi terbaru dalam produksi obat, yang dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi produksi obat dengan tetap memperhatikan standar kualitas.
Kolaborasi antara pemerintah, industri farmasi, dan perguruan tinggi, memainkan peran kunci dalam mewujudkan sistem farmasi yang aman dan terjamin kualitasnya. 

Kunjungan Apoteker Unissula Kunjungi PT. Sanbe Farma (Sumber : farmasi.unissula.ac.id)
Kunjungan Apoteker Unissula Kunjungi PT. Sanbe Farma (Sumber : farmasi.unissula.ac.id)

Perguruan tinggi berperan dalam memberikan pendidikan dan pelatihan kepada tenaga kesehatan untuk memastikan bahwa mereka siap menghadapi tantangan di dunia farmasi. Perguruan tinggi, khususnya perguruan tinggi yang memiliki fakultas farmasi seperti Unissula, juga memainkan peran penting dalam menjaga kualitas obat yang beredar. Perguruan tinggi dapat berkontribusi melalui riset yang menghasilkan inovasi dalam pengembangan obat, baik obat baru maupun obat generik. Penelitian di perguruan tinggi dapat berfokus pada pemanfaatan bahan baku lokal yang memiliki potensi sebagai bahan dasar obat, sehingga mengurangi ketergantungan pada obat-obatan impor. Selain itu, perguruan tinggi juga dapat melakukan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga profesional di bidang farmasi untuk memastikan bahwa mereka memiliki kompetensi yang diperlukan dalam menjaga kualitas obat. Universitas Sultan Agung (Unissula), melalui Fakultas Farmasi, berperan dalam mencetak tenaga ahli farmasi yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang pengawasan dan kualitas obat. Dengan penelitian dan pendidikan yang berfokus pada farmasi, Unissula dapat membantu meningkatkan kualitas obat yang beredar di pasar serta berkontribusi dalam mengurangi penyalahgunaan obat. Penguatan kapasitas tenaga farmasi yang terampil dan berkompeten akan memperkuat sistem pengawasan obat yang ada, sehingga masyarakat Indonesia dapat menikmati obat yang aman dan berkualitas. Dengan adanya riset dan inovasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi Unissula, industri farmasi akan lebih mudah untuk mengembangkan produk obat yang memenuhi standar kualitas dan keamanan. Hal ini akan menciptakan siklus yang positif di mana kualitas obat yang beredar semakin terjaga dan masyarakat dapat lebih percaya pada produk obat yang mereka konsumsi.

Keamanan obat yang terjamin memiliki dampak langsung terhadap kemakmuran bangsa. Ketika masyarakat dapat mengakses obat-obatan yang aman, berkualitas, dan terjangkau, mereka dapat memelihara kesehatan dengan lebih baik. Masyarakat yang sehat akan dapat bekerja secara maksimal, berkontribusi pada perekonomian, serta menciptakan stabilitas sosial. Kesehatan yang baik juga meningkatkan kualitas hidup individu, sehingga dapat mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan produktivitas nasional. Di sisi lain, jika obat-obatan yang beredar di pasar tidak terjamin keamanannya, maka akan timbul berbagai masalah kesehatan, baik yang disebabkan oleh obat palsu, dosis yang tidak tepat, atau efek samping yang tidak terduga. Masalah kesehatan ini akan menambah beban sistem kesehatan negara, sehingga mengganggu kemakmuran bangsa secara keseluruhan. Oleh karena itu, menjaga kualitas obat yang beredar di pasar adalah salah satu langkah strategis dalam mewujudkan kemakmuran bangsa, karena kesehatan yang baik adalah modal utama dalam mencapai pembangunan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan.
Bela negara dalam konteks bidang farmasi bukan hanya tentang mempertahankan kedaulatan bangsa dari ancaman luar, tetapi juga tentang menjaga kualitas hidup masyarakat melalui obat yang aman, efektif, dan berkualitas. BPOM memiliki peran penting dalam mengawasi obat yang beredar di Indonesia dan memastikan bahwa obat yang digunakan oleh masyarakat telah teruji keamanannya. Namun, pengawasan ini juga membutuhkan dukungan dari industri farmasi dan perguruan tinggi untuk menghasilkan produk obat yang memenuhi standar kualitas dan aman digunakan. Kolaborasi antara pemerintah, industri farmasi, dan perguruan tinggi dalam menjaga keamanan obat akan menciptakan sistem kesehatan yang lebih baik, yang pada gilirannya akan berkontribusi pada kemakmuran bangsa. Keamanan obat bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga merupakan bagian dari bela negara yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. Dengan menjaga kualitas obat yang beredar di pasar, Indonesia dapat memperkuat sistem kesehatan, mengurangi ketergantungan pada obat impor, dan membangun masa depan yang lebih sehat dan sejahtera bagi seluruh rakyat Indonesia. . Dalam hal ini, Unissula berkomitmen untuk mendidik mahasiswa farmasi yang tidak hanya memiliki kemampuan akademis, tetapi juga pemahaman yang mendalam tentang pentingnya peran mereka dalam menjaga keamanan obat yang beredar. Ini akan sangat membantu dalam meningkatkan kualitas pengawasan obat di masyarakat. Selain itu, riset-riset yang dilakukan di perguruan tinggi dapat berkontribusi pada pengembangan obat yang lebih aman dan efektif, sehingga dapat memenuhi standar yang ditetapkan oleh BPOM.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun