Mohon tunggu...
Arlin Prananingrum
Arlin Prananingrum Mohon Tunggu... -

doctor,writer,blogger,reader.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Presidenku Sayang Presidenku Malang

14 Februari 2011   03:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:37 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Telah beberapa kali kita berganti presiden. Memang terbilang sedikit sih presiden kita dibandingkan presiden di Amerika Serikat.

Sejak reformasi, baru kita benar2 bisa berganti memilih presiden yang dari rakyat. Bukan presiden seumur hidup seperti sebelumnya.

Bisa dibilang revolusi Mesir meniru jejak langkah reformasi bangsa kita. Mereka bosan dijajah oleh pemimpin yang penuh kediktatoran mulai dari masa Firaun hingga Mubarak. Mungkin awalnya pemimpin mereka adalah pahlawan yang bisa memakmurkan tanah Mesir, berdamai dengan Israel...namun akibat terlena dengan kekuasaan yang begitu lama pemimpin itu lupa akan rakyatnya sendiri. Sehingga rakyatnya pun memberontak dan menuntut pemimpin turun. Mungkin rakyat Mesir tak sepenuhnya meniru reformasi bangsa kita, tapi dari nenek moyang mereka yaitu nabi Musa yang berani melawan Firaun.

Kembali kepada reformasi bangsa kita, setelah turunnya Soeharto pun kita sepertinya belum menemukan pemimpin yang tepat. Tapi ada satu kemajuan pada bangsa kita, yaitu jiwa pemimpin pada setiap orang dimana semua orang berani demo bila ada yang kurang sreg, ada korupsi, kasus Gayus dsb. Dulu zaman Soeharto semua orang bungkam, tidak ada yang berani bicara sepatah kata pun bila ada yang salah. Sayangnya sepertinya bertubi-tubi kita belum menemukan presiden yang benar2 "sreg" di hati rakyat. Dan rakyatnya sudah ada kebebasan untuk demo, maka demo terus untuk minta presiden yang baru dan masa kepemimpinannya selesai untuk segera turun. Itulah yang terjadi pada mantan presiden Habibie, Gus Dur dan Megawati. hingga dulu sempat dulu ada poster saat demo yang menyatakan kita pernah punya presiden yang "gila wanita, gila harta, gila tahta, dan orang gila!" (pasti tahulah siapa yang dimaksud...). Mungkin itu pula yang terjadi pada negeri Mesir setelah Mubarak turun....wallahu'alam.

Memang sepertinya serba salah..., rakyat diberi kebebasan sedikit untuk demo eh...malah timbul provokator dimana2. Apalagi sekarang dari tiap parpol ada calon presidennya masing-masing. Belum lagi sekarang media massa seperti TV dll di biayai oleh parpol tertentu...yah sudah deh langsung saja saling bersaing menjatuhkan image presiden.

Yang kasihan tentu saja presiden SBY sekarang. Terus terang kuakui, beliau presiden yang jauh lebih lumayan dibandingkan presiden2  sebelumnya. Namun kerjaan media tak lain hanya menjelekkan image beliau dan setiap tindakan serta ucapan beliau disalahartikan oleh berita di TV dan koran sehingga rakyat pun benci pada SBY. Ditambah lagi pendidikan rakyat kita rata2 masih tergolong rendah dibandingkan rakyat Amerika....jadi yah sudah deh tercapai sudah tujuan para parpol itu!! Sementara di TV mereka terus mempromosikan calonnya yang terus jaim.

Tak percaya media menjelek2an SBY? contoh....presiden tak pernah minta naik gaji! Presiden berpidato "...walaupun gaji saya tak pernah naik, yang penting gaji untuk para sipil dan TNI tetap sejahtera dan naik terus" itulah pidato sesungguhnya. Dan kalimat itu dipenggal, hanya digarisbawahi"gaji saya tak pernah naik" terus langsung digembor2kan via media massa....untuk menjatuhkan image SBY. Otomatis rakyat percaya dan langsung mencuat via facebook dan twitter, terus yang lebih bodoh lagi anggota DPR!! Mereka mamang super bodoh...pake bikin kencleng buat presiden segala....ga ada kerjaan banget sih anggota DPR, mendingan mereka nolongin korban lumpur lapindo sono!

Kedua....urusan Yogya dan kesultanan...SBY tak pernah ingin menghapus kesultanan Yogyakarta. Beliau sepenuhnya paham mengenai Yogyakarta, hanya saja ada provokator yang menyalahartikan pidato SBY dan sekali lagi menjatuhkan beliau....

Kalau ingin kita punya presiden atau pemimpin yang cerdas sebaiknya kita sebagai rakyat juga harus cerdas. Sebagaimana rakyat Amerika, makanya mereka selalu mempunyai pemimpin yang cerdas seperti Roosevelt, Obama dsb. Kita harus cerdas jangan cuma percaya gosip dan bertingkah seperti anak TK kayak anggota DPR :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun