Di antara manajemen sekolah yang berperan penting dalam keberlanjutan pembangunan sekolah adalah manajemen siswa berdasarkan input, proses, dan output siswa. Manajemen siswa bertanggung jawab untuk mengelola kiriman. Ini adalah cara bagi sekolah dan madrasah untuk melihat penerimaan siswa baru. Bagaimana memandang status siswa dalam kaitannya dengan hak atas sekolah dan  pendidikan.
Hasil pembahasan menunjukkan bahwa manajemen siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin belajar dalam mencapai prestasi belajar siswa. Pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa manajemen siswa berpengaruh positif  signifikan terhadap hasil belajar siswa.
Peraturan Presiden (Perpres) No. Tahun 2017 tentang Penguatan Pengembangan Kepribadian. Pasal 1 angka 87 adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui keselarasan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat. Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), rohani kontes, dan festival kontes merupakan sarana yang produktif dan efektif untuk Peningkatan Pembentukan Karakter (PPK) di sekolah  tingkat nasional.
Kegiatan yang dimaksud adalah untuk mempromosikan bakat, minat dan prestasi di bidang akademik dan non-akademik seperti literasi sains, seni dan olahraga dari satuan pendidikan, khususnya sekolah dan pimpinan daerah, yang merupakan agenda tahunan dan penelitian untuk dapat mengikuti event-event nasional di tingkat nasional seperti: 1. Lomba Sains Nasional (OSN). 2. Konvensi Olahraga Sekolah Nasional (O2SN); 3. Festival dan Kompetisi Seni Nasional Siswa  (FLS2N);  4. Gala Pelajar Indonesia (GSI)
Olimpiade Sains Nasional (OSN) adalah ajang eksposisi sains bagi  siswa  SD, SMP, dan SMA se-Indonesia. Peserta OSN (sekarang berubah menjadi Lomba Sains Nasional, singkatan: KSN) adalah siswa yang telah lulus pada setiap jenjang pilihan, meliputi sekolah, kabupaten/kota, dan negara bagian. Mereka adalah mahasiswa IPA terbaik  yang siap berkompetisi di jurusan matematika, sains (IPA) dan ilmu sosial (IPS).
Dengan mempelajari sains, siswa dapat menunjukkan kemampuannya dalam berpikir dan merenungkan kejadian sehari-hari. Dengan demikian, sains dapat membimbing dan mendorong anak untuk belajar secara kreatif, sistematis, kritis dan proaktif.
Tujuan dari kegiatan ini antara lain:
- Meningkatkan mutu pendidikan khususnya ilmu pengetahuan alam berbasis pendidikan karakter seperti agama, integritas, nasionalisme, kemandirian dan gotong royong;
- Menumbuhkan bakat dan minat peserta didik dalam ilmu pengetahuan alam;
- Pengembangan kemampuan siswa untuk berpikir kritis, sistematis, kreatif, inovatif dan produktif  dalam persiapan menghadapi kehidupan;
- Memotivasi sekolah untuk berperan aktif dalam mendorong prestasi siswa di bidang sains;
- Meningkatkan daya saing, kerja sama dan semangat olahraga yang sehat sejak dini;
- Menumbuhkan kesadaran dan keberanian mahasiswa untuk  menerapkan secara langsung dan  memberikan penghargaan kepada mahasiswa berprestasi di bidang ilmu untuk mencapai hasil yang terbaik.
Manajemen Kesiswaan, atau Student Personnel Management, adalah sebuah layanan yang memusatkan perhatian pada pengelolaan dan kepedulian siswa baik di dalam maupun di luar kelas. Contoh: Prestasi individu seperti rujukan, pendaftaran, Â keseluruhan keterampilan, minat, dan pengembangan kebutuhan hingga kedewasaan di sekolah. Selain itu, proses pembelajaran di lembaga sekolah dapat terlaksana dengan lancar, tertib dan teratur, membantu tercapainya tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan. Hasil survei menunjukkan bahwa manajemen pendidikan memiliki dampak yang signifikan terhadap upaya untuk berhasil mengatur siswa baru, tanpa duplikasi atau membuang waktu dalam proses manajemen siswa kelas.
Daftar Pustaka
Â
Aliyyah, R. R., Widyasari, W., Mulyadi, D., Ikhwan, S., & Prananosa, A. G. (2019). MANAJEMEN KESISWAAN PADA SEKOLAH DASAR. DIDAKTIKA TAUHIDI: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 6(1). https://doi.org/10.30997/dt.v6i1.1355