Mohon tunggu...
Arliana Ardani
Arliana Ardani Mohon Tunggu... Perawat - Nursing Student Writter

Mahasiswa STIKes Mitra Keluarga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Jagalah Kesehatan Telingamu, Nikmati Masa Tuamu Menjadi Pendengar yang Baik!

6 Januari 2023   08:47 Diperbarui: 6 Januari 2023   10:12 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjaga kesehatan merupakan suatu bentuk mencintai diri sendiri dan juga orang lain. Dari sekian banyak hal yang perlu kita rawat dan jaga, menjaga kesehatan telinga merupakan salah satu hal yang paling penting agar kita bisa mendengar dengan baik, sehingga dapat menjalin dan menciptakan komunikasi yang baik juga.Dan seiring bertambahnya usia, fungsi tubuh secara alami akan mengalami penurunan, seperti penurunan pendengaran.Taukah kamu dari data WHO pada bulan Februari 2017 mencatat ada 5% dari populasi dunia atau sekitar 360 juta orang yang menderita gangguan pendengaran. Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas 2013), diperoleh prevalensi gangguan pendengaran tertinggi pada kelompok umur 75 tahun keatas (36,3%), kemudian disusul oleh kelompok umur 64-74 tahun (17,1%), sedangkan angka prevalensi terkecil berada pada kelompok umur 5-14 tahun dan 15-24 tahun (masing- masing 0,8%). Hal ini menunjukkan bahwa lansia menduduki prevalensi terbanyak dalam penurunan fungsi pendengaran. Apabila telinga menjadi kurang dengar maka bisa terjadi kesalahpahaman saat berkomunikasi dengan lawan bicara.(Kemenkes.RI, 2020)

Mari perhatikan tanda gejalanya apabila seseorang mengalami gangguan pendengaran :

  • Berkurangnya pendengaran secara perlahan dan progresif perlahan pada kedua telinga dan tidak didasari oleh penderita.
  • Suara-suara terdengar seperti bergumam, sehingga mereka sulit untuk mengerti pembicaraan.
  • Sulit mendengar pembicaraan di sekitar, terutama jika berada di tempat dengan latar belakang suara yang ramai.
  • Suara berfrekuensi rendah, seperti suara laki-laki, lebih mudah di dengar daripada suara berfrekuensi tinggi.
  • Bila intensitas suara ditinggikan akan timbul rasa nyeri di telinga. Telinga terdengar berdenging (tinnitus).(Irwan, Maryam Siti. Ekasari Fatma Mia, 2008)

Tanda dan gejala yang dirasakan tentunya tidak timbul begitu saja, melainkan banyak faktor yang menyebabkan seseorang akhirnya mengalami penurunan atau gangguan pendengaran. Faktor-faktor tersebut diantaranya :

  • Memasuki usia 65 tahun atau lebih
  • Jenis kelamin laki-laki
  • Sering terpapar kebisingan yang berlebih
  • Tinggal di fasilitasi kesehatan atau panti jompo
  • Pengunaan obat ototoksik
  • Penggunaan headset yang terlalu sering dan bervolume besar juga sangat beresiko memperburuk kondisi pendengaran.

Pada hasil penelitian (Istiqomah & Mukhlis Imanto, 2019) menyatakan bahwa dari 40 responden sebanyak 37 Lansia yang mengalami gangguan pendengaran. Dan dari 40 lansia tersebut banyak terjadi pada usia 60 - 74 tahun. Dan sebanyak 37  mengalami penurunan kualitas hidup. Ambang intensitas bunyi yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran adalah 85 dB (desibel) dengan paparan lebih dari 8 jam sehari. Dan Ambang batas intensitas bising yang dapat diterima oleh earphone yaitu 121 dB dengan tingkat volume tinggi dan puncak yang dapat dihasilkan mencapai 139 dB.

Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pendengaran merupakan salah satu faktor penting yang sangat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Dan adanya masalah tersebut mengharuskan kita untuk lebih care kepada diri sendiri untuk masa tua yang sehat dan sejahtera. Karna setiap orang tentunya ingin menikmati masa tuanya dengan baik, dan untuk mencapai hal tersebut kita perlu menjaga dan merawat kesehatan tubuh kita sejak dini, dan tidak ada kata terlambat untuk melakukan yang lebih baik daripada tidak melakukan sama sekali.

Dampak yang sering terjadi apabila seseorang mengalami gangguan pendengaran adalah:

  • Gangguan pendengaran ini akan membatasi serta menghambat aktivitas kerja
  • Gangguan mobilitas
  • Menurunnya kapasitas pekerjaan
  • Serta menyulitkan seseorang untuk berkomunikasi sehingga seseorang yang mengalami gangguan pendengaran bisa mengalami ketergantungan pada bantuan medis.

Dengan dampak tersebut lansia juga sering merasa kesepian, kurang dihargai, stress yang menyebabkan tekanan pada diri sendiri.(Istiqomah & Mukhlis Imanto, 2019)

Dan menurut (Semarang, 2022) ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi masalah gangguan pendengaran pada saat lansia kita, diantaranya : Melakukan pemeriksaan telinga secara rutin, Tidak menggunakan headset / earphone lebih dari 8 jam perharinya, Hindari mendengarkan sesuatu dengan volume yang besar, Menjaga telinga agar tetap kering agar menghindari adanya bakteri dan jamur yang dapat berkembang biak didalamnya, Hentikan kebiasaan mengorek telinga.


Sedangkan menurut (Irwan, Maryam Siti. Ekasari Fatma Mia, 2008) hal yang bisa dilakukan yaitu : 

  • Bersihkan telinga, pertahankan komunikasi.  
  • Berbicara pada telinga yang masih baik dengan suara yang tidak terlalu keras.
  • Berbicara secara perlahan-lahan, jelas, dan tidak terlalu panjang.  
  • Beri kesempatan klien untuk menjawab pertanyaan.
  • Gunakan sikap dan gerakan atau objek untuk memudahkan persepsi klien.
  • Beri sentuhan untuk menarik perhatian sebelum memulai pembicaraan.
  • Beri motivasi dan reinforcement.
  • Kolaborasi untuk menggunakan alat bantu pendengaran
  • Lakukan pemeriksaan secara berkala.

Terimakasih sudah membaca, jangan lupa jaga kesehatan telinga mu agar katamu bisa di dengar, dan kamu bisa menjadi pendengar yang baik.

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun