Adanya penyakit COVID-19 yang menyebar luas di berbagai wilayah yang menimbulkan pandemi tentunya sangat mempengaruhi pola hidup pada masyarakat. Seperti status kesehatan, status ekonomi dan lainnya. Dengan adanya perubahan tersebut yang sangat berdampak pada kehidupan sehari-hari tentunya sangat menyulitkan dan dapat menimbulkan stress berlebih. Adanya stress yang berlebihan dapat menimbulkan masalah lain, yang bisa menggangu kesehatan, seperti terjadinya Insomnia. Masalah insomnia bukan lah suatu hal yang baru dan asing di masyarakat, namun di masa pandemi ini  masalah insomnia pada masyarakat pun ikut meningkat karna faktor stress yang berlebih. Dimana seseorang mengalami kesulitan untuk tidur, terutama pada malam hari. Penderita insomnia umumnya tidak bangun dalam keadaan fresh atau segar. Keadaan tersebut tentunya sangat menggangu karna  akan mempengaruhi perasaan dan suasana hati. (Masriadi.,2021).
Seseorang yang mengalami insomnia akan merasa lemas, loyo, kurang bersemangat, masih mengantuk dan juga perasaan tidak enak lainnya. Karna pada umumnya seseorang memerlukan waktu istirahat yang cukup agar tubuh mampu melanjutkan kegiatan lainnya dengan baik dan maksimal. Kebutuhan tidur pada setiap orang berbeda-beda, orang dewasa sehat tidur 7 - 8 jam sehari. (Masriadi.,2021).
Insomnia yang terjadi dapat di akibatkan karna adanya perubahan stres yang dialami. Ketika seseorang memiliki pola tidur yang baik dan cukup maka akan menjadikan tubuh yang lebih sehat, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan juga peningkatan gairah hidup. Dan sebaliknya, ketika seseorang mengalami gangguan seperti insomnia, hal tersebut dapat meningkatkan gangguan mental, daya konsentrasi berkurang dan juga dapat mempengaruhi kehidupan seksual setiap orang. Namun apabila terlalu sering memanjakan diri dengan banyak tidur juga akan mengakibatkan timbulnya beberapa penyakit. (Mochamad Isa J.,2014)
Tidur dan istirahat penting untuk menjaga kesehatan. Kekurangan atau tidak adanya tidur tidak langsung mengancam jiwa. Tetapi apabila dibiarkan terus menerus akan menyebabkan berbagai gangguan atau kondisi yang lebih buruk. (Patrii Ineke, Juhdelina.,2020). Â Tidur dipercaya berperan dalam pemulihan kondisi fisiologis dan psikologis. Tidur yang berkualitas bermanfaat dalam memelihara fungsi jantung dan fungsi biologis lain. Tubuh menyimpan energi selama tidur. (Winasari Sri, Wji Julian., 2021). Ketika seseorang memiliki pola tidur yang baik maka akan menjadikan tubuh yang lebih sehat, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan juga peningkatan gairah hidup.
Berikut Tips and Trik yang bisa dilakukan untuk mengatasi insomnia :
1. Menciptakan Suasana Kamar atau Tempat Tidur dengan Rapi dan Bersih
Kondisi kamar tentunya sangat mempengaruhi kenyamanan saat tidur dan yang perlu di perhatikan agar mendapatkan kualitas tidur yang baik yaitu : kebersihan kamar, kerapian kamar, pemilihan warna cat tembok yang di sukai juga bisa membuat kondisi kamar lebih nyaman dan enak dipandang.
2. Teknik Deep Breath (Menarik Napas Sedalam Mungkin)
Dengan teknik Deep Breath ini dapat membantu tubuh agar lebih rileks dan tenang sehingga bisa tidur membantu dengan cepat. Hal yang perlu dilakukan dengan tarik nafas panjang dan hembuskan secara perlahan-lahan. Tindakan ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Saat melakukan Deep Breath secara otomatis tubuh akan menurunkan ketegangan otot dan saraf. Oksigen yang diambil pun menjadi lebih banyak sehingga memberikan efek relaks ke seluruh tubuh.
3. Terapi Murottal Al Qur'an
Terapi ini dapat membantu mengatasi Insomnia. Terapi Murottal Al Qur'an dapat dilakukan setiap hari dan dilakukan pada jam 21 :00 atau disesuaikan dengan waktu anda sebelum tidur, saat melakukan hal ini dianjurkan untuk memakai headset. Dengan mendengarkan lantunan Alquran dapat memberikan ketenangan dan kesejukan hati serta dapat meredakan rasa cemas sehingga dapat meningkatkan kualitas tidur. (Safitri, Endang.,2021).
4. Terapi Senam Yoga
Terapi senam yoga bisa dilakukan 1 kali sehari minimal 30 menit. Hal ini dapat stimulasi pelepasan hormon endokrin dan menurunkan kadar hormon kortisol di dalam tubuh dan menyebabkan keseimbangan mental sehingga membuat kondisi tubuh tenang dan rileks. (Andarawulan,,Annah.,2021).
5. Aroma Terapi Lavender
Melakukan Terapi aromaterapi lavender setiap sebelum tidur dapat mempengaruhi sistem limbik otak yang bertanggung jawab dalam sistem integrasi dan ekspresi perasaan, belajar, ingatan emosi, rangsangan fisik serta memberi perasaan rileks sehingga memberikan lingkungan tidur yang nyaman. (Arini, Larasuci. Juanita.,2020)
6. Mengurangi Makanan Cepat Saji
Terlalu sering mengkonsumsi makanan cepat saji dapat mempengaruhi status gizi sehingga bisa menyebabkan stres dan kualitas tidur kurang baik. (Aminatyas, Ismi. Sitoayu Laras.,2021).
Referensi
Aminatyas, Ismi. Sitoayu Laras. (2021). Hubungan Konsumsi Makanan Cepat Saji, Tingkat Stres dan Kualitas Tidur terhadap Status Gizi pada Remaja Putra SMA DKI Jakarta. Indonesia journal of Human Nutrition
Andarawulan, Setiana. Hubaedah, Annah. (2021). Hubungan Terapi Senam Yoga Terhadap Insomnia Di Kelompok Senam Yoga Asthma Surabaya. Jurnal Ilmu Kesehatan
Arini, Larasuci. Juanita. (2020). Efektivitas Asuhan Keperawatan Dengan Terapi Aroma Terapi Lavender Dalam Mengatasi Insomnia Di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Panas Batam. Jurnal Ilmiah Cerebral Medika
Masriadi. (2021). Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Trans Info Media.
Mochamad, Isa Jatinegara. Pola Hidup dan Tidur Sehat ala Rasullah Saw. (2014). Indonesia: Penerbit PT Elex Media Komputindo.
Patrisia, Ineke. juhdeliena., (2020). Asuhan Keperawatan pada Kebutuhan Dasar Manusia. Yayasan Menulis Kita.
Safitri Ayu Riska., Endang Supiyanti. (2021). Penerapan Terapi Murottal Al Qur'an Untuk Mengatasi Insomnia Pada Lansia. Jurnal Manajemen Asuhan keperawatan
Winasari, Shila. Wiji Julian. (2021). Keperawatan Dasar. Universitas Brawijaya Press.