Pada saat pertama kali dibangun, teman-teman saya yang tinggal di daerah Serpong berkata bahwa harga properti disana terbilang murah. Namun saat ini, harga properti disana nampaknya tidak terjangkau oleh generasi milenial.
Karena pembangunan di Jabodetabek semakin pesat, berdampak pada peningkatan harga properti. Itulah tren yang sedang terjadi saat ini! Setiap kali terjadi perkembangan yang pesat pada suatu wilayah, terjadi peningkatan harga properti di wilayah tersebut. Mengapa bisa terjadi hal demikian? Mungkin sesuai dengan teori supply and demand economy.
Selain itu, dampak dari pesatnya pembangunan di Jabodetabek yaitu, pembangunan perumahan semakin melebar ke samping menjauh dari pusat kota. Lokasi pembangunan yang dekat stasiun menjadi pilihan strategis karena mudahnya akses untuk mencapai pusat kota.
Cobalah anda bermain ke wilayah Tangerang-Banten melalui jalur kereta Tanah Abang-Rangkasbitung. Sangat banyak pembangunan perumahan yang ditawarkan oleh para pengembang di dekat stasiun. Baik itu pengembang kecil, maupun besar.
Jenis perumahan yang ditawarkan pun beragam, mulai dari perumahan bersubsidi hingga komersil. Inilah poin yang ingin disampaikan penulis. Untuk generasi milenial yang ingin memiliki rumah tapak, tidak lain dan tidak bukan yaitu membeli rumah yang jauh dari pusat kota. Semakin jauh dari pusat kota, semakin murah harganya.
Demikianlah kenyataan yang harus dihadapi oleh generasi milenial saat ini. Di tengah mahalnya harga properti di Jakarta, pilihan untuk membeli rumah yang jauh dari pusat kota merupakan solusi yang ditawarkan.
--
Sumber:
Arlek, Muhammad. 2023. “Harga Properti di Jakarta”. Hasil Wawancara Pribadi: 22 Desember 2023, DKI Jakarta.
Kompas (2023, 8 Agustus). Kampung Besar Bernama Jakarta. Diakses pada 23 Desember 2023, dari https://www.kompas.id/baca/opini/2023/08/07/kampung-besar-bernama-jakarta