Mohon tunggu...
Ilona Arleen Mochtar
Ilona Arleen Mochtar Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswi di SMA Citra Berkat

Hanya seorang pelajar yang tertarik dengan menulis dan sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ramalanmu untuk Hari Ini: Masih Percaya?

14 Januari 2024   21:49 Diperbarui: 14 Januari 2024   22:39 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika kita melangkah dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang yang dihadapkan pada berbagai bentuk ramalan sehari-hari, seperti ramalan zodiak, ciri-ciri kepribadian golongan darah, dan ramalan umum lainnya,  mengenai nasib, keberuntungan, atau bahkan nasib cinta kita. Dalam era informasi ini, ramalan semacam itu dengan mudahnya menyebar melalui media sosial, situs web, dan bahkan percakapan sehari-hari. Namun, seberapa relevan dan benarkah ramalan tersebut? 

Pernahkah anda mendengar kalimat seperti berikut?

"Keamanan adalah salah satu tujuan utama Anda dalam hidup.”

"Anda adalah orang yang supel dan ramah, namun di saat tertentu cenderung menutup diri dan ingin menghabiskan waktu sendirian." 

"Anda memiliki kecenderungan untuk mengkritik diri sendiri."

Ketika kita mendengar kalimat semacam ini, ada kecenderungan untuk merasa terhubung atau merasa tertarik, bahkan jika hanya sedikit. Rasanya seperti ramalan tersebut ditujukan secara khusus untuk kita, sebagai individu unik dengan pengalaman dan harapan hidup yang berbeda.

Fenomena yang mungkin terjadi ketika kita membaca atau mendengar ramalan tersebut merupakan efek Barnum, juga dikenal sebagai efek Forer, adalah fenomena psikologis di mana orang cenderung memberikan makna pribadi pada pernyataan yang umum dan dapat diterapkan pada siapa pun. Dalam konteks ramalan atau horoskop, efek Barnum muncul ketika seseorang merasa bahwa deskripsi yang diberikan sangat akurat untuk dirinya sendiri, meskipun sebenarnya deskripsi tersebut bersifat umum dan dapat berlaku untuk banyak orang.

Fenomena ini pertama kali dijelaskan oleh psikolog Bertram R. Forer pada tahun 1948. Dalam sebuah eksperimen, Forer memberikan tes kepribadian kepada mahasiswanya dan kemudian memberikan analisis kepribadian yang sebenarnya sangat umum. Namun, mahasiswa-mahasiswa tersebut memberikan tingkat kepuasan yang tinggi terhadap analisis tersebut, menyatakan bahwa itu sangat akurat untuk mereka sendiri.

Studi lanjutan tentang efek Barnum menunjukkan bahwa orang lebih mungkin menerima informasi yang umum dan ambigu sebagai akurat ketika dianggap sebagai sesuatu yang berkaitan dengan diri mereka sendiri. Ini bisa dijelaskan oleh keinginan bawaan manusia untuk merasa diakui dan dipahami.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh psikolog, Dr. Paul Meehl, dan psikiater, Bertram R. Forer, orang cenderung menerima pernyataan yang mencakup kualitas-kualitas umum, seperti "Anda memiliki dorongan kuat untuk berhasil tetapi terkadang merasa ragu-ragu." Hal ini memberikan ilusi bahwa ramalan tersebut dirancang khusus untuk mereka, meskipun kenyataannya pernyataan semacam itu bisa diterapkan pada hampir siapa saja.

Efek Barnum tidak hanya terbatas pada dunia ramalan dan horoskop; kita dapat melihatnya beroperasi dalam banyak aspek kehidupan sehari-hari. Misalnya, ketika seseorang memberikan pernyataan yang umum kepada kita, ada kecenderungan untuk merasa bahwa kita sangat dipahami atau dihargai. Oleh karena itu, penting untuk menyadari efek ini dan berusaha untuk lebih objektif dalam menilai informasi yang diterima, jangan gampang menerima mentah-mentah suatu hal agar kita tidak gampang dimanipulasi orang.

Mengingat hal ini, penting untuk tidak membatasi diri berdasarkan prediksi umum ini. Meskipun hal-hal tersebut menghibur dan terkadang tampak akurat, penting untuk mendekatinya dengan pola pikir kritis. Daripada membiarkan prediksi ini membatasi atau membatasi kita, lebih bijaksana jika kita berpikiran terbuka dan cerdas ketika menerima informasi tersebut. Merangkul perspektif yang lebih luas dan membuat keputusan yang tepat berdasarkan keadaan individu dapat menghasilkan kehidupan yang lebih memuaskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun