Gabungan mahasiswa dari beberapa Universitas yang telah melaksanakan KKN Kebangsaan di Desa Tahai Baru, Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, melaksanakan program kerja berupa pelatihan pembuatan selai nanas bersama anggota PKK setempat pada tanggal Minggu 14/08/2022.
Mahasiswa Program Studi  Biologi Universitas Negeri Malang, La Arlan  menyebutkan tujuan dari kegiatan ini untuk memberikan informasi terkait pemanfaatan buah nanas sebagai bahan dasar pembuatan selai, serta menjadi salah satu langkah inovatif dalam mengolah potensi lokal yang ada menjadi alternatif usaha guna menambah pendapatan masyarakat setempat.
Desa Tahai Baru mempunyai lahan pertanian yang mayoritas ditanami padi sawah seluas 1.154,73 ha. Selain menanam sawah, sebagian masyarakat memiliki lahan perkebunan jeruk dan nanas. Tanaman sirih juga ditanam oleh beberapa warga dan tumbuh liar di beberapa titik lokasi desa. Desa Tahai Baru memiliki jenis tanah yang mengandung kapur yang rendah dan sangat cocok untuk dibuat perkebunan nanas
Nanas (Ananas comosus) bersal dari Negara Brazilia, tanaman ini masuk ke Indonesia tahun 1599 yang dibawa oleh pelaut Spanyol dan Portugis. Pada Jaman dahulu tanaman nanas ini di gunakan sebagai buah persembahan bagi para raja-raja. Sekarang nanas sudah banyak tersebar di seluruh nusantara dan disajikan sebagai hidangan dimeja makan / sebagai pencuci mulut. Buah ini sangat digemari, selain karena enak rasanya juga karena kandungan vitamin yang banyak serta kalori yang tinggi.
Buah nanas juga sering digunakan sebagai bahan obat-obatan. Buah nanas yang masih muda bermanfaat sebagai pelancar air seni, obat kumur, pembersih tenggorokan, mengobati penyakit kelamin dan juga sebagai obat terlambat datang bulan. Manfaat nanas selain dimakan langsung sebagai buah segar, nanas dapat di olah menjadi berbagai macam olahan. Selain adanya manfaat ini, buah nanas dapat juga diolah menjadi selai. Selai merupakan produk awetan yang dibuat dengan memasakhancuran buah yang dicampur gula atau campuran gula dengan dekstrosa atau glukosa, dengan atau tanpa penambahan air dan memiliki tekstur yang lunak.
Kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh peserta KKN sangat memberikan solusi bagi pengembangan (pemberdayaan) masyarakat setempat. Dari beberapa rangkaian kegiatan yang telah dilakukan tentunya membuka cakrawala berpikir dan pengetahuan bagi masyarakat yang mengikuti kegiatan sosialisasi tersebut, sehingga efek atau perubahan pola pikir akan tercermin dengan beberapa gagasan mereka untuk membentuk usaha pengolahan potensi lokal buah nanas, terutama dalam pengembangan potensi kegiatan bagi ibu-ibu PKK.
Alat-alat yang digunakan antara lain: Blender, Kompor, Saringan, Panci, Pisau, dan Wadah selai. Adapun bahan-bahan yang digunakan meliputi: Buah nanas, Tepung maizena (2 sdm), Gula pasir 5 sdm (Sesuai selera), Air 170 ml. Pembuatan selai nanas dilakukan secara sistematis dengan urutan sebagai berikut:
1.Kupas dan potong kulit nanas beserta matanya hingga bersih
2.Cuci di air mengalir hinga bersih
3.Potong kecil-kecil nanas untuk mempermudah penghalusan
4.Haluskan ke blender dan tambahkan sekitar 150 ml air bersih
5.Masukkan ke panci sambil disaring menggunakan saringan dengan bantuan sutil
6.Ampas dipisahkan dari ekstrak selainya
7.Nyalakan kompor untuk memanaskan selai dalam api kecil, nanas kemudian aduk selai nanas agar tidak gosong
8.Dirasa agak mulai mendidih Tambahkan sekitar 5 sdm gula pasir (Sesuai selera) sambil terus diaduk
9.Sambil diaduk siapkan tepung maizena dengan cara diencerkan di dalam sedikit air dan diaduk hingga merata
10.Masukkan tepung maizena ke dalam adonan selai lalu diaduk hingga merata
11.Dirasa sudah merata dan warna selai mulai mencoklat, kompor kemudian dimatikan
12.Selai didiamkan hingga mulai mendingin
13.Selai dimasukkan ke dalam toples selai
14.Selai nanas telah jadi dan siap dikonsumsi
Kegiatan ini diikuti oleh kelompok masyarakat ibu-ibu rumah tangga serta ibu-ibu PKK. Desa Tahai Baru sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai desa dengan produk potensi buah lokal nanas, hal ini terbukti dari hasil survei dan wawancara yang telah dilakukan oleh kami terhadap perangkat desa maupun hasil pantauan langsung di lapangan.
Nanas dalam bentuk buah segar mempunyai umur simpan yang terbatas sehingga dapat menjadi busuk jika sudah melewati umur simpan tersebut. Oleh karena itu buah nanas ini perlu diolah menjadi produk pangan olahan yang mempunyai umur simpan yang lebih panjang. Salah satu produk pangan olahan yang potensial adalah selai nanas. Pengolahan buah nanas menjadi produk selai nanas juga akan meningkatkan nilai jual buah nanas. Dampak positif lain dari pengolahan buah nanas menjadi selai nanas adalah terciptanya lapangan pekerjaan yang akan menyerap tenaga kerja, sehingga menambah pendapatan masyarakat.
Peserta KKN Kebangsaan Desa Tahai Baru lainnya yang terdiri dari Zulfani Muhendri (Univ. Palangka Raya), Maulida Pitriyah (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Arif Rizky Darmawan (Univ. Negeri Semarang), Tirta Orselah Asek (Univ. Sam Ratulangi), Carmelia M. L. Manik (Univ. Palangka Raya), Selly Oktavia (Univ. Palangka Raya), Maya Septarini (Univ. Palangka Raya), dan Maria Elbrigita Yohana (Univ. Palangka Raya) menanggapi program pengolahan buah nanas menjadi produk selai nanas sebagai bentuk diversifikasi yang akan meningkatkan nilai jual buah nanas, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakan setempat,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H