" Sebentar lagi sampai yah, Ayah harus kuat. Kuat demi aku, ade sama mamah." Kataku sambil bergetar.
"Ayah matanya jangan merem, aku takut." Lanjutku sambil menggoyang goyangkan tangan ayah.
"Iya, ayah kuat kok" Ayah membalas dengan mata sayu.
Sesampainya di Rumah Sakit, ayah langsung di bawa ke IGD. Ditangani oleh para dokter yang sedang berjaga. Sebenarnya saat itu aku sangat kebingungan karena ternyata harus ada wali yang bertanggung jawab sedangkan aku tidak bisa menjadi wali karena usia ku belum cukup kala itu. Akhirnya saudaraku bersedia untuk menjadi penanggung jawab ayahku.
Â
Sejujurnya, saat itu aku sangat takut akan banyak hal. Takut jika ternyata waktu ayah untuk membesarkan ku sudah habis. Takut bahwa aku harus menjalani hari tanpa ayah. Semua rasa takut itu bersatu, tetapi aku tak bisa berkeluh kesah. Aku sendirian. Tidak ada mamah di sampingku.
Â
  " Ayah anda harus segera di operasi." ucap dokter.
Ucapan dokter itu membuat dunia ku seakan runtuh. Aku diam sesaat.
"Ayah kenapa dok? Kenapa harus di operasi?!" ucapku panik
"Pasien terkena serangan jantung,terjadi penyumbatan di jantung sehingga suplai darah ke jantung menjadi terganggu. Saat ini pasien sudah di beri penanganan pertama dengan di beri obat pengencer darah dan penahan rasa sakit, tetapi pasien harus segera di operasi karena kita tidak tahu kapan serangan itu muncul lagi, dan jika terjadi serangan jantung lagi biasanya efek yang ditimbulkan lebih parah" Dokter menjelaskan dengan sangat rinci.
Lagi lagi aku kebingungan, ayah harus segera di operasi. Dari mana aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu, apalagi ayahku juga tidak mempunyai asuransi jiwa ataupun bpjs. Ditengah kebingungan itu, ayah yang terlihat menahan sakit berusaha untuk berbicara denganku.
Â
"Nak..Ayah punya uang, tapi sebenarnya uang itu untuk kamu kuliah. Ayah gapapa kok kalau ga harus di operasi"
 "Engga yah, ayah harus sehat lagi. Pokoknya harus operasi ya, Ayah mau kan? Jangan pikirin aku dulu yah, pokoknya aku mau ayah sehat lagi " ucapku meyakinkan
Akhirnya saat itu ayah di operasi dengan uang yang bahkan sebelum nya aku tidak tahu bahwa itu untukku kuliah.
   Â