Mohon tunggu...
Arla Lian Sabilla
Arla Lian Sabilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/ mahasiswi

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ayah Kuat Kan?

29 September 2022   20:41 Diperbarui: 29 September 2022   20:49 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tidak ada yang aneh sore ini, semula berjalan seperti biasa. Aku yang baru saja pulang sekolah langsung berganti pakaian dan berbaring di kursi ruang tamu. Tak lama kemudian, Ayahku juga pulang dari tempat kerjanya yang langsung disambut oleh adikku yang masih balita. Mereka berdua bercanda ria sedangkan aku dan ibuku hanya bisa tersenyum menyaksikan kehangatan tersebut.

Malam semakin larut. Sudah menjadi kebiasaan bahwa aku sering berebut laptop dengan Ayah. Ayahku menyelesaikan pekerjaannya sedangkan aku mengerjakan tugas sekolah. Karena Ayahku adalah seorang desainer kain jadi tak heran jika Ayahku membutuhkan laptop untuk bekerja.

Malam ini karena Tugasku hanya sedikit aku berinisiatif untuk menawarkan Ayahku untuk lebih dulu memakai laptop.

"Yah mau pakai laptopnya sekarang? " ucapku.

Akan tetapi Ayahku menolak dan malah
berbaring di kursi yang tadi aku tempati. aku sedikit heran tapi aku tidak ambil pusing dan lanjut  mengerjakan tugas.
Sekitar jam 08.00 malam terdengar suara muntahan dari kamar mandi. aku bergegas keluar kamar dan ternyata itu Ayah.

" Ayah kenapa Mah ?" ucapku.

"Paling masuk angin, Tolong ambilkan air hangat ya" balas mama.

Setelah mengambil air hangat dari dapur, terlihat ayahku yang sedang duduk di kursi sambil dipijat oleh mamah. Ayahku mulai mengeluh bahwa dadanya terasa sakit dan sesak, bahkan untuk minum saja sulit sekali .

"Yah, Ayah kenapa?" teriakku panik

Mamaku yang ikut panik menyuruhku untuk memanggil saudara yang berada di dekat rumah. Akhirnya kita meminta tolong untuk mengantarkan Ayahku ke rumah sakit. Kala itu Mamaku tidak bisa ikut ke rumah sakit karena adikku yang masih balita.

Perjalan ke rumah sakit saat itu terasa sangat panjang, aku merasa selambat siput.  Di perjalanan itu Ayahku terus menerus mengeluh sakit di bagian dada. Aku tidak tau harus apa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun