Tiga mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sorong (UNAMIN), Kenaidia Restinela Sanaky, Vathien Aqiel Paliema, dan Arfan Wally berhasil lolos ke tahap final National University Debating Championship (NUDC) 2024. NUDC, sesuai namanya, adalah ajang lomba debat tingkat nasional yang melibatkan berbagai universitas di seluruh Indonesia. Para peserta berkompetisi menunjukkan kemampuan debat dan retorika mereka dalam bahasa Inggris, sebuah tantangan yang membutuhkan persiapan matang dan keberanian.
Vathien Aqiel Paliema, yang masih duduk di semester 2, mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian ini. "Menjadi peserta yang lolos dan berhasil mencapai final dalam NUDC merupakan pencapaian terbesar saya, mengingat saya masih semester 2 dan berhasil mencapai tingkat ini juga merupakan suatu kebahagiaan besar bagi saya. Tak lupa saya berterima kasih kepada UNAMIN karena telah memberikan saya kesempatan untuk mengikuti NUDC," ungkapnya. Vathien menjelaskan bahwa persiapan mereka dilakukan bersama para alumni yang pernah berpartisipasi dalam NUDC sebelumnya, sebuah kolaborasi yang memperkuat kesiapan mereka.
Kenaidia Restinela Sanaky, yang berada di semester akhir, juga berbagi pengalamannya. "NUDC sendiri merupakan ajang debat tingkat nasional, dari kepanjangannya aja National University Debating Competition, yang kalau sudah pakai national berarti ada tingkat dunianya. Awalnya saya tahu NUDC ini sebagai ajang kompetisi yang bergengsi, karena menurut saya untuk dapat berdebat dan menyampaikan isi pikiran di depan banyak orang itu perlu banyak keberanian, lalu latihan juga sangat diperlukan," jelasnya. Tantangan terbesar bagi Kenaidia adalah mengatur jadwal di tengah kesibukannya di semester akhir, namun dengan kerja keras dan dedikasi, mereka berhasil mengatasi rintangan tersebut.
Kenaidia berharap bahwa UNAMIN dapat menjadi tuan rumah NUDC tahun depan dan semakin banyak mahasiswa yang tertarik untuk berdebat dalam bahasa Inggris. "Harapan saya, semoga UNAMIN bisa jadi tuan rumah di NUDC tahun selanjutnya, makin banyak ruang untuk berdebat secara profesional atau baik di lingkungan kampus, dan semoga banyak mahasiswa yang tertarik untuk berdebat menggunakan bahasa Inggris, karena NUDC tidak terbatas untuk prodi-prodi tertentu," harapnya. Dengan semangat dan dedikasi yang ditunjukkan oleh Vathien dan Kenaidia, UNAMIN terus menginspirasi mahasiswa lainnya untuk berprestasi di ajang-ajang kompetisi bergengsi seperti NUDC. (ST)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H