Dalam era digital yang terus berkembang, mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Sorong (UNAMIN) merasakan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan pemahaman dan keahlian teknologi. Fokus utama mereka adalah menggunakan proyek kolaboratif sebagai alat untuk mencapai tujuan ini, terutama melalui metode bootcamp dan kelompok studi otodidak.
Mengapa Kolaborasi?
Proyek kolaboratif memberikan kesempatan untuk menggabungkan keahlian individu dan membentuk tim yang kuat dengan beragam pengetahuan. Ini tidak hanya memperluas cakupan pemahaman, tetapi juga membangun keterampilan interpersonal yang sangat dihargai di dunia kerja.
Bootcamp: Landasan Pembelajaran yang Intensif
Bootcamp menawarkan pengalaman pembelajaran intensif yang membantu mahasiswa mendalam ke dalam topik teknologi dengan cepat. Ini bukan hanya teori, tetapi juga penerapan praktis, membentuk dasar yang kokoh untuk proyek kolaboratif.
Kelompok Studi Otodidak: Pembelajaran Mandiri yang Terarah
Melalui kelompok studi otodidak, mahasiswa belajar secara mandiri dengan terarah. Proses ini melibatkan riset, penelusuran sumber daya, dan mengembangkan keterampilan problem-solving yang esensial untuk menghadapi tantangan teknologi. Namun, pembelajaran mandiri juga bisa ditingkatkan dengan adanya teman yang mendukung.
Pembelajaran Mandiri Bersama Teman: Sesi Sharing dan Penyelesaian Masalah
Pembelajaran mandiri tidak selalu berarti bekerja sendirian. Mahasiswa UNAMIN mengembangkan pendekatan yang melibatkan 1 atau 2 teman sejawat yang memiliki sifat support satu sama lain. Mereka tidak hanya mendukung dalam menghadapi kesulitan, tetapi juga aktif dalam sesi sharing ide dan penyelesaian masalah. Ini menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan memberikan motivasi tambahan untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Studi Kasus: Keberhasilan Proyek Kolaboratif di UNAMIN