Mohon tunggu...
Arko Susanto
Arko Susanto Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Senang belajar dan mengajar apa yang sudah dipelajari.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

KPPS Tugas Berat Menantimu

6 Februari 2024   23:12 Diperbarui: 6 Februari 2024   23:27 1815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: youtube Bang Lubis Official

KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) akan melaksanakan tugasnya dalam beberapa hari ke depan dalam rangka Pemilu tahun 2024. KPPS adalah garda terdepan dalam menjaga integritas demokrasi. Tugas yang diberikan bukanlah tugas sembarangan, mereka adalah ujung tombak dalam proses demokrasi, menjaga agar suara rakyat dapat terwakili dengan jujur, adil, dan transparan. Sebelumnya saya belum pernah menjadi anggota KPPS tetapi di dua pemilihan sebelumnya saya berkesempatan menjadi penyelenggara Pemilu di tingkat Kota/Kabupaten sebagai tenaga pendukung di KPU Kab/Kota.

Pertama, perlu dipahami bahwa KPPS memiliki peran vital dalam proses Pemilihan Umum. Mereka tidak hanya melaksanakan pemungutan suara, merekap suara rakyat sejumlah data yang sesuai dengan TPS-nya. KPPS bertanggung jawab untuk memastikan proses pemungutan suara berjalan dengan lancar, aman, dan adil. Pernah saya menjumpai TPS yang roboh terkena angin ketika penghitungan suara, KPPS harus tetap melaksanakan amanat hingga selesai pada malam itu juga. Mereka harus memastikan bahwa surat suara dihitung dengan benar, tidak ada kelalaian bahkan kecurangan. Dengan kata lain integritas pemilihan bergantung kepada integritas KPSS.

Namun, menjalankan tugas sebagai KPPS bukanlah perkara mudah. Mereka seringkali dihadapkan pada berbagai tantangan dan tekanan. Mulai dari tekanan waktu, kompleksitas prosedur, hingga berbagai kendala teknis. Selain itu, ada juga risiko ancaman keamanan dan intimidasi yang dapat mengganggu pelaksanaan tugas mereka. Semua ini menunjukkan bahwa KPPS harus mampu bekerja di bawah tekanan yang sangat tinggi. 

Di berbagai media sosial sekarang banyak parodi bahwa menantu idaman adalah KPPS, karena bekerja sehari mendapat gaji sekian. Hal ini sangat wajar karena sebagai bentuk apresiasi negara berkaca kepada beban kerja KPPS di Pemilu tahun 2019. Perlu diingat juga mereka tidak hanya bekerja sehari, mereka menjalani masa kerja kurang lebih 30 hari sejak mereka dilantik. Merekalah yang mempersiapkan undangan pemilihan, dekorasi TPS, mengecek ulang DPT, sosialisasi surat suara dan tata cara pencoblosan. KPPS bekerja prapencoblosan sampai pascapencoblosan. Dengan maraknya video terkait KPPS ini semoga dapat menjadi hiburan dan ajang kreativitas warganet dalam memeriahkan pesta demorasi lima tahunan ini.

Dalam konteks demokrasi, KPSS adalah pilar yang mendukung keseluruhan bangunan. Tanpa mereka, proses pemilihan akan rentan terhadap kecurangan dan manipulasi. Oleh karena itu, kita semua memiliki tanggung jawab untuk mendukung, melindungi,  dan mengawal integritas KPPS. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa suara rakyat benar-benar tersampaikan dengan adil dan transparan, sehingga demokrasi dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Menjadi KPPS adalah tugas berat yang membutuhkan komitmen, profesionalisme, dan dedikasi yang tinggi. Selamat menjalankan tugas untuk seluruh KPPS terlantik se-Indonesia pada umumnya dan untuk istriku pada khususnya. Semoga KPPS bisa menjalankan tugasnya secara KPPS (Komitmen, Profesional, dan Pelayanan yang Sigap).

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun