Muhammad Yamin/Reuters
Hari ini ( sabtu 17 Desember 2011 ) pekerja freeport kembali ke barak mereka untuk bekerja. Setelah kesepakatan kenaikan upah selama dua tahun sebanyak 37-40 /gaji masing-masing. Sejak awal pemogokan para pekerja, diikuti hampir 10 ribu pekerja. Namun, jumlah itu kian berkurang hingga detik kesepakatan upah tersisa 5000 karyawan yang bertahan. Siapa gerangan yang memotori gerakan ini?. Seperti kita ketahui, dialah Sudiro. Tahan gempuran dan ancaman, teror dan intimidasi, didukung oleh para pekerja yang komit, serikat pekerja berhasil menaikan upah rekan-rekannya di freeport. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus banyak belajar dari Sudiro menghantam rajanya kapitalisme Amerika di Indonesia ( Papua ) yang serakah dengan upah. Pekerja freeport memulai sejarah baru sepanjang keberadaan perusahaan Amerika beroperasi di Timika. Standar gaji pekerja freeport menjadi rangsangan bagi para pekerja di perusahaan asing lainnya di nusantara. Newmont, Exson, Cepu, BP, Chevron dan lainnya, drastis upah layak naik. Kenaikan upah para pekerja memang dari awal tarik menarik. Beberapa perusahaan menodong freeport agar tidak menjawab tuntutan para pekerja karena takut efeknya merembet kemana-mana. Usai bernegosiasi dengan pimpinan freeport pusat di Jakarta, CEO Freeport McMoran Richard Adkerson menyetujui kenaikan upah 37 persen. Kedatangan CEO Freeport setelah sebelumnya mendapat laporan dari utusan khusus pimpinan Freeport McMoRan Copper & Gold Inc James R Moffet, Mike Arnold, bertemu Ketua Unit Kerja Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PUK FSP-KEP SPSI) PT Freeport Sudiro di Timika, Kamis (22/9). Atas kegigihan Sudiro mempertaruhkan nyawanya, pantas dia disambut dan diarak mengelilingi kota Mimika. Dengan menggunakan atribut kebesaran rakyat Papua, cenderawasih di kepala sudiro, suatu kebanggaan bagi Papua. Orangnya tenang, wajahnya terkesan menikmati kebersamaan dengan rekan-rekannya yang menyambutnya di bandara. Anak bangsa ini menunjukan bahwa Amerika itu tai kucing jadi tidak perlu takut. Sejarah kritis serikat pekerja freeport pertama kali dicetuskan oleh Frans Pigome yang kini berkantor di freeport pusat Amerika. Frans berhasil menghitung pendapatan freeport dengan ilmu akuntasi yang dia miliki. Hasil temuannya kemudian membuat geger perusahaan raksasa PT.FI. Alhasil, perjuangannya kemudian dilanjutkan oleh rekan-rekannya di Indonesia ( Timika ) Papua. http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2011/12/13/pengiriman-bahan-peledak-ke-freeport-terhenti-mogok-karyawan/ http://regional.kompasiana.com/2011/12/12/lagi-mogok-karyawan-freeport-di-perpanjang-hingga-tahun-2012/ http://sosok.kompasiana.com/2011/11/28/capim-kpk-menjanjikan-freeport-sebagai-calon-pemberantasan-korupsi-pertambangan/ http://politik.kompasiana.com/2011/11/23/pemerintah-harus-tegas-kehilangan-freeport-atau-papua-yang-hilang/ http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2011/11/28/125-juta-kali-1000-personil-kali-enam-bulan-sama-dengan-polisi-rakus-uang-freeport/ http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/11/20/gugur-karena-freeport/ http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2011/11/13/uang-freeport-lebih-besar-daripada-apbn-yang-ke-papua/ http://sosok.kompasiana.com/2011/11/04/freeport-di-papua-ilegal/ http://luar-negeri.kompasiana.com/2011/11/02/demo-di-arizona-shame-on-you-freeport/ http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/10/11/penembakan-karyawan-freeport-papua-dalam-bingkai-globalisasi-dan-bukan-dalam-bingkai-nkri/ http://hankam.kompasiana.com/2011/11/07/tni-potong-pipa-konsentrat-freeport/ http://bahasa.kompasiana.com/2011/11/01/prahara-kitab-suci-di-papua/ http://hukum.kompasiana.com/2011/10/31/uang-140-milyar-freeport-ke-polisi-sudah-biasa/ http://regional.kompasiana.com/2011/10/26/menelisik-konflik-papua/ http://hankam.kompasiana.com/2011/10/07/kebocoran-pipa-emas-freeport-kenapa-di-ikuti-dengan-pembakaran-mesin-atm-bank-di-jogja/ http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2011/09/11/teruslah-berjuang-buruh-freeport-di-papua/ http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2011/10/03/freeport-makan-untung-tapi-marah-besar-soal-audit-pajak-tahun-2005-dan-mogok-karyawan-2011/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H