Mohon tunggu...
Arkies Apriyandi
Arkies Apriyandi Mohon Tunggu... -

Jejaka muda nan berbahaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Cara Jitu Kalahkan Ahok (Bag 1, Pencitraan)

11 Maret 2016   12:55 Diperbarui: 11 Maret 2016   13:03 1152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Namun tokoh-tokoh yang sekarang seperti tidak jelas juntrungannya, hal unik/istimewa apa yang mau diangkat dari dirinya pun belum jelas. Seperti Yusril yang kemarin fotonya menjadi viral di media social, dengan baju mickey mousenya (Tikus identic dengan koruptor). Ada dua kemungkinan, pertama Yusril belum memiliki tim sukses yang mengatur penampilan dan pencitraannya atau yang kedua tim suksesnya sudah ada, namun benar-benar bodoh. Padahal image yang selama ini ditangkap oleh masyarakat, Yusril adalah pakar hukum wahid, berpenampilan necis dengan jas, kaum intelektual, untuk persoalan hukum Yusril jagonya, mengapa bukan itu yang diperkuat lalu di blow up?

Lalu ada lagi Hasnaeni Moein yang terkenal dengan taglinenya wanita emas, dan dengan ‘kedermawanannya’ membagi-bagikan uang goceng. Tagline wanita emas pun masih belum jelas, dimana letak ‘emas’nya, apakah giginya, rambutnya atau dalemannya?


Adhyaksa daut yang katanya ingin menjadi pemimpin islami pun belum kuat dimana letak ke’islaman’ dari branding yang dia bangun. Sandiaga uno si pengusaha muda yang sukses pun belum menunjukan kemudaannya dia, padahal perusahaan yang pernah dia tangani dan sukses juga bisa menjadi portofolio untuk membangun personal branding. Lalu yang tidak kalah menarik Ahmad Dhani yang seharusnya bisa membangun pencitraan tentang kehebatannya membuat lagu, bahwa membuat lagu membutuhkan singkronisasi otak kiri dan kanan yang nanti juga dapat diterapkan dalam membangun Jakarta, atau kehebatannya memanage republic cinta dan memoles artis untuk diorbitkan.

Waktu setahun ini relative singkat untuk mulai membangun personal branding, apalagi ditambah berbagai calon yang ikut kampanye akan menyebabkan arus informasi membanjiri masyarakat, dan cenderung membuat masyarakat bingung harus memilih yang mana. Oleh sebab itu segeralah mencari dukungan, membangun citra dan mulai mengkampanyekan diri. Semoga dengan langkah ini bisa mengalahkan Ahok dari jabatannya.

Good luck

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun