Mohon tunggu...
Arkies Apriyandi
Arkies Apriyandi Mohon Tunggu... -

Jejaka muda nan berbahaya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bila Aku Jatuh Cinta

28 Maret 2015   21:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:51 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetapi ternyata ada yang sampai melakukan hal" yang lebih gila dan cenderung negatif/merugikan, ada yang ngejar-ngejar sampai ngorbanin uang, waktu dan segalanya hanya demi mendapatkan cintanya, rela mukulin orang demi pacarnya, bahkan rela membunuh orang lain demi membuktikan cintanya (ya kalian pasti masih ingat dengan kasus yg terjadi beberapa waktu yang lalu).

SEKALI LAGI gw katakan, bahwa ini efek dari otak yang sedang dibanjiri oleh dophamine, sehingga bertindak dipengaruhi besar oleh perasaan, logika tidak lagi begitu berfungsi . Tiba-tiba seseorang menjadi bodoh, sulit berpikiran jernih ketika itu menyangkut dengan perasaannya.
Hmm, ya… jatuh cinta membuat orang menjadi ‘bodoh’.

Point gw disini adalah ketika seseorang sedang jatuh cinta, dia memasuki masa-masa 'krisis', masa-masa ketika dia menjadi 'nekat' dalam melakukan sesuatu, entah itu menjadi hal positif atau negatif. Tentunya jika seseorang sampai membunuh orang karena sedang jatuh cinta terdapat beberapa faktor lain yang berperan seperti rusaknya gambar diri, kepahitan, atau nilai-nilai yang salah. Mungkin tidak seekstrim itu, tetapi sangat memungkinkanseseorang melakukan tindakan bodoh lainnya yang tidak pantas atau sia-sia ketika dia sedang kasmaran. 

Jadi bagaimana menghadapinya?
Well, ini merupakan saran praktis dari gw:

1. Jangan pacaran sebelum waktunya

Dunia mengatakan masa-masa remaja adalah masa-masa paling indah untuk berpacaran, tetapi yang sebenarnya adalah masa-masa paling berbahaya dalam menjalin hubungan. Kondisi psikologis remaja yang masih labil ditambah dengan efek kasmaran adalah kombinasi sempurna membuat banyak remaja bertindak bodoh dan merugikan. Sudah banyak contoh remaja yang melakukan tindak criminal akibat tenggelam dalam asmara. Justru masa remaja adalah masa yang paling baik untuk mengembangkan diri, dan mengejar ilmu setinggi-tingginya. Gw acungin 2 jempol deh, kalo masa remaja kalian diisi untuk mengejar pendidikan dan bukan dihabiskan untuk berpacaran. Lagipula duit masih minta orangtua aja, masa udah mau pacaran…ckckckckck

2. Pengendalian Diri.
Reaksi biologis yang terjadi pada tubuh ketika sedang kasmaran adalah pemberian dari Tuhan. Tuhan yang merancangkan reaksi tersebut, jadi syukuri dan nikmati. Namun sama seperti berkat dan talenta, Tuhan mau kita MENGELOLANYA, MENGENDALIKAN SEPENUHNYA, bukan justru tenggelam di dalamnya. Jadi ketika sedang kasmaran berat ga usah lebay, itu adalah hal yang umum dialami manusia, cobalah untuk tetap bertindak realistis, cobalah untuk tetap memakai pikiran rasional dalam membuat keputusan, tetap bertindak demi tujuan yang baik.” Awas jangan pergi berduaan, nenek bilang itu berbahaya”, ternyata ini nasihat yang sangat baik.agar kalian jangan menaruh diri dalam pencobaan. Jangan terlalu dekat sebelum waktunya, atur intensitas sms/whatsapp dan hindari sentuhan fisik yang tidak perlu (you know what I mean).

3. Minta nasihat
Anak muda menganggap cerita cinta kepada orang tua adalah hal yang memalukan dan tabu, serta menganggap orang tua sudah ketinggalan zaman. Padahal mereka sudah berpengalaman dan melalui proses ini, buktinya kalian yang merupakan buah cinta kedua orang tua kalian. Jika memang terlalu sungkan, kalian pun bisa cerita ke orang-orang yang dapat dipercaya dan memberikan saran yang baik seperti guru bp, atau kakak-kakk yang kalian anggap rohani. Ceritakan semuanya, jangan cuma sebagian, agar ketika ada sikap atau tindakan yang mulai menyimpang, dia dapat membantu, karena dia sedang dalam keadaan normal, dan berpikiran jernih sehingga dapat memberi saran yang baik.


Well, kita hidup di dunia yang memegang nilai 'If it feels good, then do it'. Dunia ini mengajarkan agar kita 'mendewakan' perasaan, hidup mengikuti perasaan, 'jika itu terasa menyenangkan, lakukan saja'. Tetapi harusnya kita sadar betul, bahwa perasaan bisa saja salah, perasaan mudah berubah, dan tidak semua yang kita rasa menyenangkan itu baik untuk kita, termasuk perasaan dalam urusan jatuh cinta.
'Akan selalu ada alasan untuk menganggap dia adalah orang yang tepat untuk anda, ketika anda sedang tergila-gila dengan seseorang'.

Pada akhirnya satu yang perlu kalian ingat baik-baik, jangan bergantung pada perasaan, tetapi bergantung pada nilai-nilai hidup, prinsip serta Kebenaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun